SUBANG, LINTAS – Pembangunan Jalan Tol Akses Patimban di Kabupaten Subang, Jawa Barat, yang menjadi salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN), kini telah memasuki tahap konstruksi aktif.
Jalan Tol sepanjang 37,05 kilometer ini dirancang untuk menghubungkan Tol Cikopo – Palimanan (Cipali) langsung ke Pelabuhan Internasional Patimban, guna mendukung kelancaran arus logistik dan mendorong pertumbuhan ekonomi kawasan.
“Jalan Tol Akses Patimban sepenuhnya berada di wilayah Kabupaten Subang, melintasi 10 Kecamatan, dan merupakan bagian dari jaringan jalan bebas hambatan di Provinsi Jawa Barat,” ungkap Yuanita Kiki Sani, Kepala Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Bebas Hambatan Provinsi Jawa Barat, kepada majalah lintas, Jumat (23/5/2025).
Pembangunan dengan Skema KPBU
Ia menjelaskan, penyediaan infrastruktur Jalan Tol ini dilakukan dengan skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU), di mana sepanjang 22,94 km dikerjakan oleh pemerintah, dan 14,11 km sisanya oleh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) yaitu PT Jasamarga Akses Patimban (JAP), yang merupakan konsorsium dari BUMN-Swasta-BUMD yaitu PT Jasa Marga (Persero) Tbk, PT Nusa Raya Cipta Tbk, PT Adhi Karya (Persero) Tbk, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, PT PP (Persero) Tbk dan PT Subang Sejahtera.
“Porsi pemerintah dibagi menjadi 4 paket pekerjaan, semuanya sudah dalam tahap konstruksi. Sementara untuk porsi BUJT, saat ini masih dalam proses reviu oleh BPKP sebelum dilakukan pelelangan kembali dan diharapkan kontrak konstruksinya dapat dilakukan pada September 2025,” jelas Yuanita.
Menurut Yuanita, Jalan Tol Akses Patimban sangat strategis karena akan menjadi koridor logistik utama dari kawasan industri seperti Cikarang, Karawang dan Bekasi menuju Pelabuhan Patimban. Pelabuhan ini dirancang untuk menjadi Pelabuhan Internasional, sekaligus membagi beban traffic pada pelayanan arus logistik yang selama ini terpusat di Pelabuhan Internasional Tanjung Priok.
“Jalan Tol ini didesain agar mampu mempersingkat waktu tempuh dari Cipali ke Patimban menjadi kurang dari 30 menit dengan kecepatan desain 100 km/jam. Ini akan sangat berdampak pada efisiensi pengiriman barang dan aktivitas ekspor dari kawasan industri di sekitar Jawa Barat,” ujar Yuanita.
Baca Juga: Karoseri Bus Double Decker Makin Diminati, Ini 3 Nama Besar yang Dominasi Pasar
Empat Simpang Susun
Jalan Tol Akses Patimban juga akan memiliki empat simpang susun (SS): SS Cipendeuy, SS Pasir Bungur, SS Tambak Dahan, dan SS Pusakanagara. Namun, SS Tambak Dahan sementara ini belum termasuk dalam ruang lingkup kerja porsi pemerintah karena adanya keterbatasan pagu anggaran, dan akan dibangun apabila alokasi anggarannya sudah tersedia.
“Wilayah Subang sendiri kini tengah berkembang pesat dengan hadirnya kawasan industri besar, termasuk dua Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yakni di KEK Patimban (Wahana Industrial Estate) dan KEK Subang (Subang Smartpolitan). Kami berharap kehadiran tol ini akan mempercepat realisasi investasi dan pertumbuhan ekonomi di wilayah Subang dan sekitarnya,” tambahnya.
Dalam Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) yang ditandatangani pada 24 Januari 2023, PT Jasamarga Akses Patimban menyatakan komitmennya untuk investasi sebesar Rp 5,02 triliun, dengan masa konsesi tol selama 50 tahun. Tarif awal diproyeksikan sekitar Rp 1.898/km, menyesuaikan nilai keekonomian proyek dan kelayakan investasi.
“Kami menyadari kekhawatiran dari BUJT terkait banyaknya titik bukaan, tapi semua dirancang untuk mendukung arus barang dan mobilitas kendaraan logistik dari dan ke kawasan industri dan pelabuhan. Tol ini bukan sekadar jalan bebas hambatan, tapi tulang punggung logistik nasional di masa depan,” kata Yuanita. (PAH/ROY/CHI)
