JAKARTA, LINTAS – Karoseri bus double decker kini bukan sekadar alat transportasi. Di Indonesia, kehadiran bus tingkat justru jadi simbol kemewahan dan inovasi. Sejak 2022, tren penggunaannya terus melonjak, terutama untuk layanan pariwisata dan rute premium antarkota.
Masyarakat pun mulai melihat bus bukan hanya sebagai kendaraan umum, tapi juga sebagai bagian dari pengalaman perjalanan yang elegan dan nyaman.
Di balik naik daunnya tren ini, ada tiga nama besar yang jadi tulang punggung perkembangan industri karoseri bus tingkat di Tanah Air. Siapa saja mereka?
1. Laksana dan Legacy SR3 Double Decker

Laksanabus
Nama Laksana sudah tidak asing lagi di dunia karoseri Indonesia. Melalui produk andalannya, Legacy SR3 Double Decker, Laksana sukses mencuri perhatian dengan desain elegan dan teknologi kelas atas.
Bus ini dilengkapi fitur-fitur modern seperti sistem pengereman ABS, kamera blind spot, hingga layanan hiburan pribadi di setiap kursi. Tidak hanya menonjol secara visual, bagian interior dua lantainya juga didesain ergonomis untuk memastikan kenyamanan penumpang dalam perjalanan jauh.
Tak heran jika perusahaan otobus besar seperti Sinar Jaya dan Gunung Harta memilih Laksana sebagai mitra utama mereka. Di tangan Laksana, bus double decker bukan cuma alat angkut, tapi juga sarana pengalaman perjalanan yang menyenangkan.
2. Adiputro Jetbus 3+ SDD

Berbasis di Malang, Adiputro hadir dengan seri Jetbus 3+ SDD (Super Double Decker) yang dikenal dengan desainnya yang agresif dan kabin yang luas. Konfigurasi tempat duduknya fleksibel—mulai dari sleeper seat untuk tidur nyenyak hingga kursi eksekutif untuk kenyamanan ekstra.
Adiputro juga mengandalkan kemitraan dengan brand ternama seperti Mercedes-Benz dan Scania untuk urusan sasis. Hasilnya? Performa tangguh di berbagai medan, dari jalan tol panjang hingga jalur berbukit yang menantang. Jetbus SDD adalah bukti bahwa kekuatan dan kenyamanan bisa hadir dalam satu paket.
3. Tentrem Avante D2: Aerodinamis, Modern, dan Ramah Penumpang

Karoseri Tentrem tidak mau ketinggalan. Mereka hadir lewat Avante D2, sebuah model double decker yang tampil modern dengan bentuk aerodinamis. Menggunakan sasis premium seperti Volvo B11R dan Mercedes-Benz OC 500 RF 2542, bus ini menawarkan stabilitas dan kenyamanan maksimal.
Beberapa fitur unggulannya antara lain air suspension, kursi elektrik yang bisa direbahkan, dan sistem pemantauan suhu kabin. Baik penumpang di dek atas maupun bawah tetap bisa menikmati perjalanan tanpa gangguan, bahkan dalam kecepatan tinggi sekalipun.
Kenapa Bus Double Decker Semakin Populer?
Lonjakan minat terhadap karoseri bus double decker bukan tanpa alasan. Operator bus kini berkompetisi menawarkan pengalaman perjalanan premium, di mana penumpang bisa merasakan sensasi kelas satu di dek atas dan kenyamanan ekonomi premium di dek bawah.
Data dari Gaikindo menunjukkan bahwa permintaan terhadap sasis bus besar, termasuk bus tingkat, meningkat sekitar 12% pada kuartal pertama 2025 dibandingkan tahun sebelumnya. Ini jadi sinyal bahwa masyarakat mulai menganggap bus sebagai alternatif transportasi yang bukan hanya terjangkau, tapi juga nyaman dan stylish.
Jika dulu bus tingkat identik dengan produk luar negeri, kini karoseri lokal justru menunjukkan taringnya. Tak hanya mampu memenuhi permintaan pasar domestik, beberapa produsen bahkan mulai melirik pasar ekspor, terutama ke negara-negara di Asia Tenggara.
Laporan dari Kementerian Perindustrian pada April 2025 menyebutkan adanya peningkatan kapasitas produksi industri karoseri hingga 9% dalam dua tahun terakhir. Ini terjadi berkat dorongan inovasi desain dan teknologi dari para pemain lokal yang makin kompetitif. (GIT)
Baca Juga: KNKT Ungkap Penyebab Tabrakan Beruntun di Tol Cipularang KM 92