JAKARTA, LINTAS – Hasil survei menyebut potensi pergerakan masyarakat selama masa Angkutan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025 diperkirakan akan mencapai 110,67 juta orang.
Data ini disampaikan dalam Rapat Koordinasi Tingkat Menteri Persiapan Nataru 2024/2025 yang berlangsung di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), pekan lalu.
“Kami sudah melakukan survei. Hasilnya, potensi pergerakan masyarakat saat Nataru 2024/2025 mencapai 110,67 juta orang. Sebagian besar pergerakan terjadi di Pulau Jawa, termasuk aglomerasi. Jumlah inilah yang kami antisipasi,” kata Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi, dalam keterangannya.
Puncak Arus Mudik dan Balik
Menhub Dudy memaparkan prediksi puncak arus pergi akan terjadi dalam dua gelombang. Gelombang pertama diperkirakan Selasa (24/12/224), menjelang Natal, dan gelombang kedua pada Selasa (31/12/2024), menjelang Tahun Baru. Adapun puncak arus balik diperkirakan terjadi pada Rabu dan Kamis (1-2/1/2025).
Dalam rapat yang dipimpin Menko PMK Pratikno, berbagai tantangan yang diperkirakan muncul juga menjadi fokus pembahasan. Salah satunya adalah ancaman bencana hidrometeorologi, mengingat periode Nataru bertepatan dengan musim hujan.
“Tantangan pertama adalah kita memasuki musim hujan. Kemudian juga ada potensi bencana hidrometeorologi, seperti hujan berlebih. Semua ini harus diantisipasi,” kata Menko Pratikno.
Selain itu, kesiapan infrastruktur dan moda transportasi menjadi perhatian utama. Pemerintah memastikan semua moda transportasi, baik darat, laut, maupun udara, berada dalam kondisi optimal untuk mendukung kelancaran pergerakan masyarakat.
Pemerintah akan memantau persiapan dan pelaksanaan Nataru 2024/2025 untuk memastikan seluruh kebutuhan masyarakat terpenuhi dengan baik. (CHI)
Baca Juga: Tol Betung-Tempino Segmen Muaro Sebapo-Bayung Lencir Siap Sambut Arus Mudik Nataru