JAKARTA, LINTAS — Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi menyoroti potensi kemacetan akibat pasar tumpah saat berkoordinasi dengan Gubernur Jawa Tengah Ahmad Lutfhi terkait persiapan angkutan Lebaran 2025.
Pertemuan yang digelar di Kantor Gubernur Jateng, Kamis (6/3/2025), membahas strategi mengantisipasi lonjakan pemudik dan mengurai titik rawan kemacetan.
Berdasarkan survei Badan Kebijakan Transportasi (BKT) Kemenhub bersama Badan Litbang Kompas, Jawa Tengah diprediksi menjadi daerah tujuan pemudik terbesar, dengan 25 persen dari total 146,48 juta pemudik yang diproyeksikan bergerak selama libur Lebaran 2025.
“Berdasarkan data historis yang kami miliki, setidaknya terdapat 12 pasar tumpah di jalur arteri Jateng pada periode 26-29 Maret 2025. Kami akan koordinasikan pengaturan hari dan jam operasi pasar serta penyesuaian lalu lintas untuk mengurangi potensi kemacetan,” ujar Dudy, dalam keterangannya.
Selain pasar tumpah, Menhub juga menyoroti kepadatan di lokasi wisata populer seperti Borobudur, Prambanan, dan Dieng.
Sinergi lintas sektor diperlukan untuk mengatur arus wisatawan, menyediakan area parkir, posko kesehatan, dan fasilitas istirahat bagi pengunjung.
Perlintasan sebidang juga menjadi perhatian khusus, mengingat ada 839 titik di Jateng yang berpotensi mengganggu kelancaran perjalanan.
Upaya pengamanan dan rekayasa lalu lintas akan ditingkatkan untuk menjamin keselamatan pengguna jalan dan perjalanan kereta api.
Sementara itu Gubernur Jateng Ahmad Lutfhi menyatakan kesiapan daerahnya menyambut pemudik dengan berbagai pilihan jalur, termasuk tol Trans Jawa, Pantura, jalur tengah, selatan, hingga selatan-selatan.
Usai pertemuan, Menhub Dudy melanjutkan peninjauan ke Terminal Tingkir, Salatiga, untuk memastikan kesiapan sarana dan prasarana menghadapi lonjakan pemudik. Menhub juga berdialog dengan pengguna bus untuk menyerap masukan langsung dari masyarakat. (CHI)
Baca Juga: Kementerian PU Turun Tangan Bantu Penanganan Banjir di Sukabumi
