Terlahir dari keluarga sederhana dan harmonis, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Perencanaan Satuan Kerja Perencanaan dan Pengawasan Jalan Nasional Provinsi Bangka Belitung (P2JN Babel) Rina Windarti, ST, MT, terlatih untuk berkompetisi dalam berkarier dengan kompetensi yang dimilikinya.
Di sela kesibukannya, perempuan yang akrab disapa Rina ini, menyempatkan iri untuk diwawancarai, Selasa (12/7/2022), di Kantor Satuan Kerja Perencanaan dan Pengawasan Jalan Nasional Provinsi Bangka Belitung (P2JN Babel). Rina adalah sosok perempuan tangguh, ramah, dan mudah bergaul. Dengan kepribadiannya tersebut, membuatnya mudah dalam berkomunikasi bersama tim kerja saat di kantor atau pun berada di lapangan yang lebih didominasi oleh kaum laki-laki. Lulusan sarjana Teknik Sipil Universitas Sriwijaya dan program magister Sistem dan Teknik Jalan Raya Fakultas Teknik Sipil Institut Teknologi Bandung (ITB), Rina, telah mengabdi di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sejak tahun 2010.
Sepanjang pejalanan kariernya, Rina sudah banyak diberikan tanggung jawab dan jabatan, di antaranya Perencanaan Teknik pada Seksi Perencanaan Teknis dan Lingkungan Bidang Perencanaan dan Pemantauan di Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) III Palembang/Jabatan Fungsional Teknik Jalan dan Jembatan Pertama (Desember 2010) hingga Desember 2016);
Pelaksana Teknik Seksi Program dan Perencanaan Bidang Perencanaan dan Pemantauan BBPJN III Palembang/Teknik Jalan dan Jembatan Muda (Januari 2017 hingga Maret 2020); Asisten Perencanaan, Pemrograman dan Administrasi Teknis dan Koordinator Perencanaan Satuan Kerja Perencanaan dan Pengawasan Jalan Nasional Babel/Teknik Jalan dan Jembatan Muda (Maret 2020 hingga Desember 2021); Asisten Perencanaan, Pemrograman, dan Administrasi Teknis Satker PJN Wilayah I Provinsi Bangka Belitung/Teknik Jalan dan Jembatan Muda (Januari 2022 hingga Juni 2022).
Rina saat ini mengemban tugas sebagai PPK Perencanaan di P2JN Babel dengan tim kerja sebanyak empat orang, yaitu satu koordinator perencanaan dan tiga staf. Sebagai PPK Perencanaan, tugas pokoknya adalah berkaitan dengan pengadaan barang/jasa pemerintah, meliputi penyiapan rencana dan dokumen pengadaan bidang jalan dan jembatan termasuk analisis harga satuan dan gambar rencana, menerbitkan surat penunjukan penyedia barang/jasa, menyusun, menandatangani, dan melaksanakan serta mengendalikan kontrak.
“Kegiatan yang pernah saya lakukan selama di Kementerian PUPR di Bidang Perencanaan sebagai Project Officer paket studi kelayakan jalan dan jembatan antara lain, yaitu studi kelayakan Trans-Bangka, studi kelayakan Trans-Belitung, penyusunan dokumen lingkungan di Provinsi Sumatera Selatan, Lampung, Bangka Belitung, dan Bengkulu, serta paket survei kondisi jalan dan jembatan lereng di Provinsi Lampung (2016-2019). Sedangkan di P2JN Babel sebagai koordinator perencanaan tahun 2020-2021, ada beberapa paket kontraktual, di antaranya paket core team consultant, perencanaan jalan Trans Bangka, dan perencanaan jembatan. Saat ini paket kontraktual yang sedang dilaksanakan, yaitu core team consultant dan perencanaan jembatan,” ungkap Rina.

Adapun kegiatan yang dilaksanakan memiliki tantangan dan kesulitan tersendiri, akan tetapi semua dapat diselesaikan dengan baik dan tepat waktu.
“Semua kegiatan bagi saya sangat berkesan, akan tetapi ada pengalaman masing-masing, salah satu yang paling berkesan yaitu kegiatan penyusunan dokumen lingkungan di Provinsi Lampung, yang lingkup pekerjaannya menyusun dokumen lingkungan berupa analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL) yang digunakan sebagai syarat dokumen perjanjian kerja sama antara BBPJN Sumatera Selatan dengan unit organisasi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Balai Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS),” Rina melanjutkan.
Pengarusutamaan Gender
Hakikatnya kesetaraan gender ini diartikan di mana laki-laki dan perempuan mendapatkan kesempatan, hak, manfaat, dan akses yang sama sebagai manusia, untuk berperan atau pun berpartispasi dalam kegiatan politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan dan keamanan nasional, serta kesamaan dalam menikmati hasil pembangunan.
Perempuan memiliki kesempatan untuk bisa beraktivitas dan berekspresi di dalam bidangnya masing-masing dengan tetap berpegang teguh pada norma yang berlaku di masyarakat, tetapi secara harfiah, kodrat perempuan berbeda dengan kaum laki-laki.
Oleh karena itu, dibutuhkan sinergi dari banyak pihak untuk mewujudkan prinsip pengarusutamaan gender dalam penyediaan fasilitas infrastruktur yang dapat diakses semua orang, serta peluang yang sama bagi kaum wanita dalam keterlibatan pembangunan infrastruktur.
Menurut Rina, pengarusutamaan gender dalam konteks peran perempuan dalam pembangunan infrastruktur dapat dilakukan dengan melibatkan kaum perempuan mulai dari bidang perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan. Sedangkan dalam pelaksanaan pembangunan infrastruktur yang responsive gender adalah memperhatikan keamanan, kenyamanan, dan kemudahan seluruh masyarakat dalam memanfaatkan infrastruktur tersebut.
“Kementerian PUPR sangat mendukung adanya peran perempuan dalam pembangunan infrastruktur. Hal tersebut bisa dilihat dari sudah banyaknya ASN perempuan yang menduduki jabatan strategis. Contohnya, dulu Kepala BPJN Babel, Ibu Rina Kumala Sari, ST, MT, hal ini membuktikan Bapak Menteri PUPR mempercayakan peran kepemimpinan perempuan yang kompeten pada posisi-posisi penting di Kementerian PUPR,” ujar Rina.
Anak ke dua dari tiga bersaudara ini menjelaskan, bahwa Rina Kumala Sari adalah sosok panutan yang menginspirasi dan pemberi motivasi, bahwa perempuan mampu berkontribusi dan mengekspresikan potensi secara maksimal. Intinya, dijalani dengan sebaik-baiknya dan banyak berdoa serta tidak lupa juga support dan doa dari orangtua.

Menjaga Kesehatan
Di sela-sela kesibukan bekerja dan membagi waktu dengan keluarga, seringkali kita melihat kesadaran akan pentingnya budaya hidup sehat masih sering diabaikan. Namun, olahraga dan menjaga pola makan yang sehat memberikan energi dalam beraktivitas dan berpikir.
Padatnya pekerjaan, Rina selalu menyempatkan waktu untuk sekadar jogging dan sesekali bermain Gateball dengan rekan kerjanya. “Saya juga menjaga kondisi tubuh dari pekerjaan yang lumayan banyak, biasanya saya setiap pagi itu jalan kaki seputar kompleks, jogging setiap hari paling sejam, di akhir pekan biasanya memutari stadion dan sesekali ikut dalam pertandingan Gateball,” jelasnya.
Harapan di Masa Depan
Seiring berjalannya waktu, gender tidak lagi menjadi penghalang bagi kaum perempuan untuk berkiprah di berbagai bidang, mengambil bagian, dan lebih berperan aktif. Baik itu sektor domestik maupun sektor publik. Rina berharap, kaum perempuan di dalam maupun di luar Kementerian PUPR bisa lebih berkontribusi aktif dalam peran dan bidangnya masing-masing.
Mampu mengidentifikasi dan mengekspresikan peluang serta potensinya dalam pembangunan infrastruktur bidang PUPR serta mempunyai kompetensi dan inovasi untuk mewujudkan Indonesia yang lebih maju.
Apalagi Kementerian PUPR terus mendorong peran perempuan dalam pembangunan infrastruktur untuk mencapai potensi penuhnya dalam berkarir, bersosialisasi, dan juga berkeluarga,” tutup Rina menegaskan.
Baca Juga: Muhammad Syazili: Sigap dalam Situasi Sulit