Home Profil Rahmi Sutriani, AMd: Keistimewaan Bekerja dan Tinggal di Belitung

Rahmi Sutriani, AMd: Keistimewaan Bekerja dan Tinggal di Belitung

Share

Bertugas di Pulau Belitung yang termasuk kawasan perkotaan kecil membuat Rahmi Sutriani atau biasa disapa Sutri memiliki keistimewaan untuk mengatur waktu antara pekerjaan dan keluarga. Pengalaman awal bekerja selama satu tahun di kawasan metropolitan Jakarta dirasakan cukup melelahkan bagi Sutri, sehingga tawaran pekerjaan di Provinsi Bangka Belitung (Babel) tidak disia-siakan olehnya.

Sutri sempat bekerja di perusahaan asuransi di Jakarta pada 2001, kemudian mendapatkan peluang bekerja di Babel. “Kebetulan waktu itu Babel merupakan provinsi baru ,” ujar Sutri (10/11/2022). Waktu itu Sutri langsung menjadi tenaga honorer menangani proyek APBN untuk jalan dan jembatan Pulau Belitung.

Perjalanan Sutri menjadi pegawai negeri sipil (PNS) cukup lama karena sempat melewatkan satu periode pengangkatan. Pada 2005 ada program pengangkatan PNS, tetapi Sutri tidak bisa ikut mengajukan berkas karena ibunya wafat sehingga harus pulang ke Bengkulu. Kemudian pada 2010 ia bisa mengikuti pendataan ulang dan resmi diangkat statusnya menjadi PNS pada 2014.

Karier Sutri di lingkungan Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat sebagai pengelola keuangan sesuai latar belakang pendidikannya, yaitu diploma lulusan di Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Bengkulu yang ditempuhnya pada 1996-2000.

Sutri yang lahir di Mukomuko, Bengkulu, pada 1977, saat ini menjabat sebagai Bendahara Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah II Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Bangka Belitung (Satker PJN II Babel). Awal pindah domisili ke Pulau Belitung pada 2012, ia tergabung dalam tim PPK 5 Babel (sekarang PPK 2.2 Babel) sebagai staf pengelola keuangan, kemudian pada Mei 2022 bergeser menjadi bendahara Satker PJN II Babel. Sebelum pindah ke Pulau Belitung, Sutri berkantor di Pulau Bangka selama periode 2001-2012.

Rahmi Sutriani, meninjau lokasi pekerjaan jalan.

Pekerjaan kebendaharaan Satker PJN II Babel dirasakan Sutri cenderung jarang menemui kendala karena pagu anggaran yang dikelola relatif kecil dibandingkan dengan daerah lain. “Boleh dibilang saya tidak pernah menemukan kendala yang begitu signifikan karena di sini pagunya kecil yang kita kelola,” ungkapnya.

Suasana kerja di Babel terasa nyaman karena kerja sama yang baik antarpersonel. Kedewasaan dalam menyikapi permasalahan secara bijaksana melalui diskusi menjadi solusi agar masalah selesai dalam lingkup internal sehingga tidak melebar ke luar tim. “Tergantung kita menyikapi, itu aja kalau saya. Kembali lagi ke kitanya,” ujar Sutri.

Sutri terinspirasi oleh sesama rekan kerja saat di Bangka, sosoknya mampu bekerja secara terarah, rapi, dan tidak keluar dari koridor aturan. Sifat positif ini yang membuat Sutri ingin menerapkan standar tersebut bagi dirinya.

Sekantor dan Serumah

Sutri menikah pada 2011 dengan suami yang juga bekerja di lingkungan Satker PJN II Babel, membuat pasangan ini saling memahami karena tahu kondisi pekerjaan masing-masing. Namun, ia tidak akan membawa persoalan pekerjaan ke rumah tangganya karena bagi Sutri, urusan pekerjaan hanya di kantor tidak dibawa ke rumah. “Jangan bawa pekerjaan ke rumah, intinya saya begitu,” tegasnya.

Sutri dikaruniai putra sulung yang saat ini duduk di kelas 5 SD (9 tahun) dan putri bungsu di kelas 1 SD (6 tahun) yang telah terbiasa dengan lingkungan kerja orangtuanya. Dilema sebagai seorang ibu yang bekerja terkadang harus bisa membagi waktu untuk mendukung pertumbuhan dan pendidikan anak. Tinggal di kota kecil membuat Sutri dan suami memiliki keleluasaan untuk mengatur jadwal kerja, sekolah dan kegiatan ekstra

Buah Hatinya

Kebersamaan Rahmi Sutriani, bersama keluarga.

Sebagai istri dan ibu, Sutri berusaha selalu memasak untuk sajian harian keluarganya. Menu yang dibuat lebih banyak memasak masakan khas Sumatera Barat dan Bengkulu yang merupakan tanah kelahirannya. Ia mengembangkan kemampuan memasaknya dengan membaca aneka resep di aplikasi media sosial.

Sutri bersama keluarganya lebih sering berakhir pekan di pantai. Lokasi favorit mereka di Pantai Burung Mandi yang berjarak sekitar dua jam perjalanan dari rumah karena pantai ini tidak curam dan sedikit batu karangnya.

Untuk waktu ke depan, ia berharap mampu terus bekerja dengan baik, menyesuaikan perkembangan teknologi, dan koordinasi antarunit. “Saya sebenernya nggak muluk-muluk. Yang penting kerja itu aman, nggak ada kendala sampai akhir jabatan,”

Baca Juga: Dewi Astuti, SE, MM: Berbekal Pendidikan dan Pengalaman untuk Membantu Orang Lain

Share

Leave a Comment

Majalah Lintas Official Logo
Majalahlintas.com adalah media online yang menyediakan informasi tepercaya seputar dunia infrastruktur, transportasi, dan berita aktual lainnya, diterbitkan oleh PT Lintas Media Infrastruktur.
Copyright © 2023, PT Lintas Media Infrastruktur. All rights reserved.