Home Profil Dewi Astuti, SE, MM: Berbekal Pendidikan dan Pengalaman untuk Membantu Orang Lain

Dewi Astuti, SE, MM: Berbekal Pendidikan dan Pengalaman untuk Membantu Orang Lain

Share

Bagi Dewi Astuti, tujuan dari bekerja adalah selain mencari rejeki juga berharap mendapatkan pahala dari pekerjaaan tanpa ngoyo (memaksakan diri) mengejar jabatan tertentu. Namun, jika dipercaya menduduki sebuah jabatan, maka Dewi akan bekerja dengan baik dan profesional sesuai amanah yang diembannya.

Pengalaman bekerja di bidang keuangan kurang lebih selama 20 tahun menjadi modal Dewi untuk menghadapi rekan kerja dan para stakeholder yang memiliki beragam karakter. Pendekatan dilakukan Dewi dengan menjelaskan peraturan-peraturan keuangan yang berlaku yang bertujuan agar yang bersangkutan aman di pekerjaannya.

“Rekan kerja adalah keluarga tempat kita berbagi, tempat kita berdiskusi dalam menyelesaikan suatu masalah. Karena kalau mengikuti ego kita akan mendapatkan banyak musuh,” jelas Dewi (10/11/2022).

Semua pekerjaan terasa ringan mengalir bagi Dewi karena menjalankan pekerjaan sesuai dengan aturan yang ada dan menganggap rekan kerja sebagai keluarga agar pendekatan personalnya lebih mudah. Sedangkan secara struktural, komunikasi dan konsultasi dengan atasan dibutuhkan jika dirinya memang sudah tidak bisa mengatasi suatu masalah.

Sejak Mei 2022, Dewi menjabat sebagai Bendahara Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Bangka Belitung (BPJN Babel) setelah sebelumnya menduduki posisi sebagai Pejabat Penandatangan Surat Perintah Membayar (PPSPM) di Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah I Babel pada 2020-2022. Kecintaanya pada pekerjaan telah ditunjukkan Dewi sejak awal bergabung sebagai tenaga honorer karena ia merasa jika telah mencintai pekerjaan maka kewajiban kerja tidak akan menjadi beban.

Dewi telah bergabung sebagai pegawai honorer Staf Bendahara di Pimbagpro Pemeliharaan Pangkalpinang-Toboali sebelum menjalani wisuda dari Fakultas Ekonomi di Universitas Pasundan Bandung pada akhir 2001. Saat itu, setelah selesai kuliah, ia pulang ke Bangka dan mencoba lowongan bergabung sebagai tenaga honorer yang mengelola dana APBN Babel yang merupakan provinsi baru.

Sejak awal kariernya menjadi pegawai negeri sipil (PNS), Dewi tidak pernah menangani anggaran Pemerintah Daerah Provinsi Babel walapun saat itu status PNS-nya sebagai PNS daerah, tetapi banyak diperbantukan di Pemerintah Pusat. Namun, ia sempat terkendala ketika akan mengubah statusnya menjadi PNS Pusat pada 2018 yang saat itu ditolak oleh Pemda Babel karena kontribusinya masih dibutuhkan di pemda. Padahal ia telah lolos ujian asesmen alih status pegawai di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

“Saya mencintai pekerjaan dan setiap atasan berganti dengan orang yang berbeda, semua memiliki kesan dan cerita tersendiri,” ujar Dewi.

Arahan Orangtua

Orangtua Dewi mendorong agar ia tidak bekerja sebagai karyawan swasta, karena orangtua mau anak perempuan satu-satunya nya bekerja sebagai pegawai negeri. “Sebenernya lowongan honorer waktu itu bukan untuk nonteknis, tetapi saya coba saja. Ternyata memang karena baru ada proyek APBN di Babel jadi dibutuhkan tenaga keuangan,” ungkap Dewi yang lahir di Pulau Bangka pada 1977.

Dewi sendiri telah berniat dalam hati jika berhasil lulus sebagai PNS maka akan meneruskan pendidikan ke jenjang magister. Ia pun menempuh kuliah Magister Manajemen di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Perguruan Tinggi Bangka (STIE Pertiba) pada pertengahan 2009 dan lulus akhir 2010.

Kuliah ini dijalaninya seminggu tiga kali sepulang kerja, padahal saat itu ia baru diangkat sebagai bendahara. Namun, Dewi tetap merasa enjoy saat kuliah magister karena bisa membagi waktu di malam hari setelah pulang bekerja dan ketika akhir pekan.

Pengarahan karier ini juga dilakukan Dewi kepada putri tunggalnya, dari mulai pemilihan jurusan perkuliahan sampai dengan pekerjaan. Dewi berpendapat bahwa anaknya harus memiliki pendidikan dan pengetahuan yang lebih banyak karena perempuan yang berpendidikan akan mampu memberikan bekal ilmu kepada keturunannya. “Saya memberikan gambaran tentang kehidupan bahwa nanti ke depannya kamu akan menghadapi masalah, tantangan, dan saingan,” kata Dewi.

Sebagai orangtua tunggal, Dewi memberikan gambaran tentang tantangan di masa kini lebih besar dibandingkan dengan masa Dewi awal bekerja. Putrinya yang saat ini berusia 25 tahun diarahkan mengambil kuliah fakultas ekonomi akuntansi, melanjutkan profesi akuntan, dan langsung melanjutkan jenjang magister akuntansi. Sejak 2019, putrinya telah menjadi PNS di Inspektorat Jenderal Kementerian PUPR di Jakarta kemudian menikah dengan rekan seangkatan yang saat ini berdinas di Direktorat Sumber Daya Air Babel.

Dewi merupakan sosok tipe yang periang atau terlihat tanpa beban di tempat kerjanya, hal ini merupakan perwujudan suasana hatinya agar selalu berpikir positif dan untuk menjaga suasana kantor agar tidak kaku. Di keluarganya, Dewi juga menjadi kakak sulung tempat mengadu adik-adiknya untuk mendapatkan solusi.

Di sela kesibukan bekerja dewi meluangkan waktunya untuk berolahraga demi menjaga kebugaran dengan menggunakan treadmill atau bersepeda. Ia merasa selalu butuh menggerakkan badan untuk menjaga kebugaran tubuh yang nantinya akan mendukung aktivitas kerjanya. Saat libur akhir pekan juga digunakan waktunya untuk memelihara tanaman serta merawat kucing kesayangan. Dewi jarang memasak, tetapi lebih senang melakukan aktivitas ini ketika berkumpul bersama keluarga atau teman.

Baca Juga: Ir Zulraini, ST, MEng, IPM: Asa Profesionalitas Para Pekerja Lokal

Share

Leave a Comment

Majalah Lintas Official Logo
Majalahlintas.com adalah media online yang menyediakan informasi tepercaya seputar dunia infrastruktur, transportasi, dan berita aktual lainnya, diterbitkan oleh PT Lintas Media Infrastruktur.
Copyright © 2023, PT Lintas Media Infrastruktur. All rights reserved.