JAKARTA, LINTAS – Menjelang Natal dan Tahun Baru, Kementerian Perhubungan membentuk posko pemantauan di 264 pelabuhan. Itu dimulai 18 Desember 2023 hingga 8 Januari 2024.
“Posko-posko ini bertujuan memantau situasi di lapangan. Sekaligus menjamin kelancaran, keamanan, dan kenyamanan perjalanan penumpang selama liburan Natal dan Tahun Baru,” kata Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan Capt Antoni Arif Priadi, dalam keterangannya.
Sementara itu, lonjakan penumpang yang menggunakan angkutan laut pada Natal dan Tahun Baru diprediksi meningkat 5 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
“Untuk mengantisipasi lonjakan penumpang itu, Kemenhub melalui Ditjen Perhubungan Laut menyiapkan armada angkutan laut sebanyak 1.354 kapal. Total kapasitas mencapai 242.069 penumpang,” kata Antoni.
Cuaca Ekstrem
Antoni meminta seluruh Unit Pelaksana Teknis dan para nakhoda agar selalu memantau prakiraan cuaca yang didapat dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
“Syahbandar juga wajib melakukan penundaan keberangkatan kapal apabila terjadi kondisi cuaca buruk sebelum kapal berangkat karena keselamatan pelayaran tidak dapat dikompromi,” tuturnya.
Mengingat liburan Natal dan Tahun Baru kerap bersamaan dengan cuaca ekstrem, ia tak lupa menginstruksikan agar fasilitas pelabuhan menjadi perhatian bagi para UPT dan operator.
Perusahan pelayaran juga diminta untuk dapat memutakhirkan informasi terkini jadwal kedatangan/keberangkatan kapal, baik di pelabuhan maupun melalui media sosial.
Direktur Lalu Lintas Angkutan Laut Capt. Hendri Ginting mengungkapkan, Kemenhub akan mengoptimalkan potensi armada angkutan laut pada UPT di daerahnya masing-masing.
“Terutama ruas-ruas dengan jumlah penumpang tertinggi pada arus mudik/balik sehingga dapat mengurangi terjadinya penumpukan penumpang,” ujarnya. (CHI)
Baca Juga: 194 Pelabuhan Telah Terapkan Digitalisasi Layanan Kapal dan Barang