Sumber informasi tepercaya seputar infrastruktur,
transportasi, dan berita aktual lainnya.
7 September 2024
Home Berita Kementerian PUPR Lanjutkan Pembangunan Jalan Lintas Batas Papua

Kementerian PUPR Lanjutkan Pembangunan Jalan Lintas Batas Papua

Share

Jakarta, Lintas – Pembangunan jalan perbatasan Indonesia-Papua Niugini terus dilanjutkan. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat membangun jalan perbatasan sepanjang 1.098,33 kilometer. Selain meningkatkan konektivitas, pembangunan jalan ini juga sebagai pertahanan dan keamanan negara.

Demikian disampaikan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono seperti dikutip dari rilis pers, Kamis (30/3/2023).

“Jaringan jalan perbatasan ini merupakan infrastruktur yang bernilai strategis bagi NKRI. Fungsinya sebagai pertahanan dan keamanan negara dan mendukung pusat pertumbuhan ekonomi baru di kawasan perbatasan,” kata Basuki.

Tantangan dalam pembangunan jalan perbatasan di Papua adalah gangguan keamanan. Juga kondisi alam yang masih berupa hutan, pegunungan, serta cuaca. Di samping itu, keterbatasan material konstruksi serta akses ke lokasi juga sulit dicapai sehingga logistik dan tenaga kerja sulit didapat.

“Pekerjaan ini dilakukan secara bertahap mengingat medan yang dilalui sangat berat. Sebab, para pekerja dan alat berat harus melintasi pegunungan terjal, menembus hutan yang sangat sulit,” tambah Basuki.

Direktur Jenderal Bina Marga Hedy Rahadian mengatakan, pembangunan Jalan Perbatasan Papua terbagi menjadi 3 segmen. Segmen 1 Jayapura–Arso–Waris–Yeti dengan panjang 127,56 km. Segmen 2 Yeti–Ubrub–Oksibil sepanjang 302,36 km. Adapun Segmen 3 Oksibil–Tanah Merah–Muting–Merauke sepanjang 668,41 km.

“Saat ini, progres fisik pembangunan Segmen 1 Jayapura-Arso-Waris-Yeti telah mencapai 100%. Sementara Segmen 2 Yeti-Ubrub-Oksibil telah mencapai 49,10 persen. Untuk Segmen 3 Oksibil-Tanah Merah-Muting-Merauke telah mencapai 87.02 persen. Sehingga total jalan perbatasan di Papua yang sudah terbangun sepanjang 944.44 km,” jelas Hedy.

Membuka Keterisolasian

Pelaksanaan pembangunan jalan perbatasan Papua pada Segmen 1-3 dari periode tahun 2015-2022. Besar anggarannya Rp 1,283 triliun. Penyelesaian pembangunan secara bertahap dengan target kondisi jalan pada akhir tahun 2024 adalah hutan sepanjang 146,79 km. Lalu jalan tanah sepanjang 181,86 km. Kemudian jalan aspal sepanjang 769,68 km

“Selain memperkuat teritorial perbatasan antarnegara, Pembangunan Jalan Perbatasan Papua ini bertujuan untuk membuka keterisolasian. Selain itu juga memperlancar konektivitas pusat ekonomi wilayah. Dengan begitu, memudahkan transportasi barang dan manusia yang akan berdampak pada penurunan harga barang dan jasa di Papua,” jelas Hedy.

Kehadiran jalan perbatasan dan akses menuju perbatasan diharapkan dapat membuka keterisolasian wilayah yang sangat membantu masyarakat di daerah perbatasan. Kebutuhan pokok akan dapat diperoleh dengan lebih mudah dan murah sehingga mengurangi kesenjangan antar wilayah di Indonesia.

Pada tahun 2023, pembangunan jalan perbatasan masih menjadi prioritas pemerintah. Kementerian PUPR menargetkan 3.707 km pembangunan jalan perbatasan di seluruh Indonesia. Seperti di Kalimantan, Nusa Tenggara Timur, dan Papua dapat selesai hingga akhir tahun 2024. Adapun target kondisi konstruksi jalan perbatasan, yaitu perkerasan aspal sepanjang 1.717,66 km, agregat 434,97 km. Kemudian jalan tanah 1.000,11 km dan kemungkinan menyisakan 198,84 km berupa hutan. (*/HRZ)

Baca Juga:

Oleh:

Share

Leave a Comment

Copyright © 2023, PT Lintas Media Infrastruktur. All rights reserved.