JAKARTA, LINTAS – PT MRT Jakarta (Perseroda) pada tahun ini berfokus pada transformasi layanan digital di berbagai layanan. Salah satunya adalah mengintegrasikan pembayaran kartu uang elektronik antara mesin JakLingko dengan pintu sentuh (tapping) melalui mesin reader atau mesin pembaca guna memudahkan masyarakat mengakses transportasi publik.
“Saat ini dalam tahap penyatuan, nanti di fase 2 akan dilakukan upgrade existing ini, termasuk fase 1. Sehinggaakan memudahkan pengguna saat melakukan pembayaran,” kata Direktur Operasi dan Pemeliharaan PT MRT Jakarta (Perseroda), Mega Tarigan di Gedung Transport Hub, Duku Atas, Senin (29/4/2024).
Mega mengakui pembaharuan tersebut sebagai bentuk evaluasi, di mana pengguna akan bisa lebih cepat melakukan pembayaran dan tidak menyebabkan antrean yang panjang.
“Memang masyarat Indonesia masih membaca saldo, jadi transisi terus kami lakukan dengan menyediakan opsi-opsi pembayaran lainnya,” ujar Mega.
Awalnya MRT hanya mengandalkan pembyaran yang menggunakan kartu dari pintu tapp yang menggunakan teknologi Jepang. Namun dikarenakan sulit dimodifikasi akhirnya ada tambahan mesin reader dari JakLingko.
Pada 2025-2028, MRT Jakarta menargetkan pembayaran tiket melalui kartu (kartu uang elektronik dan multi mode JakLingko) dan jaringan data atau server (aplikasi MyMRTJ, NFC hingga kode QR.
Sementara itu MRT Jakarta mencatat sejak awal berdiri pada 24 Maret 2019 hingga 13 Maret 2024 terhitung telah mencapai 102.067.777 penumpang. (CHI)
Baca Juga: MRT Jakarta Lakukan Panandatanganan 7 Dokumen Kerja Sama di Jepang, Nilainya Rp 11 Triliun