JAKARTA, LINTAS – PT MRT Jakarta melakukan penandatanganan tujuh dokumen kerja sama senilai Rp 11 triliun dengan beberapa pihak, baik dari Indonesia maupun Jepang. Penandatanganan dilakukan saat PT MRT Jakarta menggelar TOD Investment Forum 2024 di Tokyo, Jepang, Kamis — Jumat (25-26/4/2024) di Gedung Kedutaan Besar Republik Indonesia untuk Jepang.
Adapun, kerjasama meliputi potensi investasi dan kemitraan serta kerja sama pengembangan kawasan berorientasi transit, termasuk pengembangan lahan dan interkoneksi bangunan. Selain itu, mencakup potensi kerja sama kajian strategis pertumbuhan bisnis dalam kawasan berorientasi transit di Jakarta.
Pj Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono saat menyaksikan penandantanganan dokumen mengatakan TOD Investment Forum sangat penting karena pembangunan dari segi infrastruktur, transportasi, dan urban development dilakukan untuk mempersiapkan Jakarta sebagai kota global dan pusat ekonomi pascapemindahan Ibu Kota ke Nusantara.
Kerja Sama dan Kolaborasi
Sementara itu, Direktur Utama PT MRT Jakarta Tuhiyat menerangkan, TOD Investment Forum merupakan upaya yang dilakukan pihaknya untuk mendorong kerja sama dan kolaborasi dengan berbagai pihak dalam pengembangan kawasan-kawasan di Jakarta menjadi area yang memberikan kenyamanan dan kualitas hidup yang lebih baik bagi masyarakat.
Selain itu, untuk memberikan pilihan yang lebih efisien dan efektif bagi warga dalam bermobilitas dari satu titik ke titik tujuannya. Adapun ketujuh dokumen kerja tersebut, yaitu dua Head of Agreement (HoA), empat Memorandum of Understanding (MoU), dan satu Minutes of Discussion dengan berbagai pihak untuk pengembangan transportasi MRT Jakarta.
Dua HoA yang ditandatangani, terdiri dari realisasi Dukuh Atas Pedestrian Deck bersama Hankyu Hanshin Properties dan Mitsubishi Jisho Design, serta Blok M Mixed-Use bersama PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero).
Kemudian Blok M Mixed Use bersama PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero). Blok M merupakan salah satu kawasan berorientasi transit pertama yang memiliki koneksi langsung dengan gedung di sekitar stasiun.
Selain HoA tersebut, PT MRT Jakarta (juga menandatangani empat nota kesepahaman, yaitu bersama PT Wisma Nusantara Internasional tentang pengembangan kawasan Bundaran HI, PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk. tentang Pengembangan Kawasan serta Pembangunan Depo Fase 2 MRT Jakarta.
Perumda PAL Jaya terkait pengembangan Waduk Setiabudi Barat, serta JR East tentang pengembangan bisnis retail di stasiun jalur Utara-Selatan MRT Jakarta. Sedangkan, penandatanganan Minutes of Discussion dilakukan bersama Urban Renaissance terkait Dukuh Atas Pedestrian Deck.
Tercatat, sekitar 50 perusahaan Jepang dan sembilan perusahaan Indonesia hadir sebagai tamu undangan. Dari perwakilan lembaga Pemerintah Jepang, konsultan, hingga perusahaan properti dan real estate hadir. (CHI)
Baca Juga: Menhub Budi Tawarkan 6 Proyek Pembangunan TOD MRT ke Jepang