JAKARTA, LINTAS – Untuk mendukung pencapaian swasembada pangan, pemerintah Indonesia semakin mematangkan berbagai upaya, salah satunya melalui pembangunan infrastruktur irigasi yang mendukung sektor pertanian.
Menteri Pekerjaan Umum (PU), Dody Hanggodo, mengungkapkan bahwa anggaran sebesar Rp 12 triliun telah disiapkan untuk membangun 17 bendungan yang akan mengairi lahan pertanian dalam program cetak sawah seluas 3 juta hektare.
Ditemui awak media seusai Salat Jumat (6/12/2024) di Kementerian PU, Jakarta Selatan, Dody menjelaskan bahwa tugas Kementerian PU dalam mendukung swasembada pangan adalah memastikan keberlanjutan pengairan yang optimal melalui pembangunan dan revitalisasi bendungan serta sistem irigasi. “Pengairannya itu yang kami lakukan,” ujarnya.
Dengan anggaran tersebut, Kementerian PU akan fokus pada penyelesaian pembangunan bendungan yang telah direncanakan, serta perbaikan infrastruktur irigasi yang ada di seluruh Indonesia.
Dody menambahkan bahwa dalam lima tahun ke depan, akan ada 17 bendungan yang dibangun di berbagai daerah, yang diharapkan tidak hanya mendukung keberhasilan program cetak sawah, tetapi juga memberikan dampak positif terhadap perekonomian masyarakat sekitar.
Bendungan-bendungan ini akan memperkuat sistem pengairan bagi petani, memungkinkan mereka untuk mengelola lahan pertanian secara lebih efisien dan meningkatkan hasil pertanian.
Pembangunan infrastruktur irigasi menjadi langkah penting dalam mendukung pencapaian target swasembada pangan yang dicanangkan oleh pemerintah.
Presiden Jokowi, pada masa pemerintahannya, telah berhasil membangun 53 bendungan, sementara pemerintah yang kini dipimpin oleh Menteri Prabowo Subianto menargetkan pembangunan 17 bendungan lagi hingga tahun 2027.
Pembangunan bendungan ini sejalan dengan ambisi pemerintah untuk mencapai swasembada pangan pada tahun 2027, yang merupakan bagian dari program utama Prabowo.
Meski demikian, ambisi tersebut tak lepas dari perdebatan di kalangan pakar dan pengamat. Beberapa pakar menilai bahwa target swasembada pangan yang ditetapkan terlalu ambisius dan sulit untuk tercapai dalam waktu yang terbatas.
Faktor cuaca ekstrem, kurangnya sumber daya manusia di sektor pertanian, serta ketergantungan pada impor bahan pangan yang masih tinggi menjadi tantangan besar.
Namun, tidak sedikit pula yang meyakini bahwa dengan pendekatan yang tepat, termasuk pembangunan infrastruktur yang memadai, target tersebut masih bisa tercapai.
Upaya pemerintah untuk mewujudkan swasembada pangan, meski menghadapi tantangan, menunjukkan komitmen yang kuat dalam memperkuat ketahanan pangan nasional.
Diharapkan dengan pembangunan bendungan dan sistem pengairan yang lebih baik, sektor pertanian Indonesia akan semakin produktif, meningkatkan kesejahteraan petani, serta mengurangi ketergantungan pada impor pangan di masa depan. (GIT)
Baca Juga: Kolaborasi K/L Percepat Penguatan Infrastruktur Irigasi untuk Swasembada Pangan
