JAKARTA, LINTAS — Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memaparkan sejumlah evaluasi dari rapat terbatas bersama Presiden Joko Widodo. Forum itu berlangsung di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (7/5/2024).
Pertama, evaluasi terkait manajemen gerbang tol untuk kepadatan lalu lintas.
“Kita tidak boleh lagi menggunakan tapping. Kilometer 70, Kilometer 414 itu panjang sekali. Dengan sistem OBU (On Board Unit) seperti itu, kendaraan bisa langsung lewat dan langsung tercatat berapa yang mereka harus bayar,” ujar Budi kepada awak media.
Budi menambahkan, “Ini membuat kelancaran di Kilometer 70 dan Kilometer 414 itu terjadi dengan baik.”
Selain itu, pemerintah juga mendorong agar PT Kereta Api Indonesia (KAI) menambah trainset.
Tujuannya, menambah jumlah perjalanan kereta api jarak jauh. Dengan begitu, kian banyak penumpang yang terangkut.
“Kalau bisa waktu (keberangkatan mudik kereta api) lebih panjang sehingga mereka bisa mudik lebih awal, tidak tertumpu pada H-3 dan H-4. Kalau bisa H-5 dan H-6, begitu ya. Ini sangat berhasil, pada saat mudik berhasil,” papar dia.

Selain itu, Budi mengaku, ke depan pemerintah bakal meningkatkan kuantitas mudik gratis.
Pasalnya, tahun ini jumlahnya baru mencapai 133.000, padahal jumlah pemudik mencapai 193 juta orang.
Ia juga mengingatkan, agar mudik gratis bisa dilakukan oleh semua instansi pemerintah.
“Bapak Presiden tadi mengingatkan, nanti sebentar lagi akan tembus dari Sumatera Selatan ke Bengkulu, dari Riau ke Sumatera Barat. Ini kan menambah keinginan masyarakat akan mudik,” tuturnya. (TNO)