SEMARANG, LINTAS – Pembangunan Jalan Tol Ibu Kota Nusantara (IKN) yang menghubungkan kawasan IKN di Kalimantan Timur dengan berbagai wilayah lainnya terus mengalami kemajuan yang signifikan.
Meskipun sebagian seksi tol ini masih dalam pengerjaan, pihak Kementerian Pekerjaan Umum (PU) menargetkan sejumlah seksi utama akan dibuka secara fungsional pada Maret 2025 untuk mendukung kelancaran mobilitas ke Ibu Kota Negara baru tersebut.
Direktur Jalan Bebas Hambatan Ditjen Bina Marga Kementerian PU, Wilan Oktavian, mengungkapkan bahwa seksi-seksi Tol IKN yang ditargetkan untuk dibuka secara fungsional pada Mei 2025 adalah Seksi 3A, 3B, dan 5A.
“Seksi 6A dan 6B masih dalam proses pembangunan dan diperkirakan baru akan selesai pada tahun depan. Namun, kami fokus untuk memastikan seksi-seksi yang dapat dioperasikan seperti 3A, 3B, dan 5A dapat dibuka pada Maret 2025,” ujar Wilan saat ditemui di wilayah Kaligawe Semarang, Rabu (20/11/2024) malam.
Fungsional Tanpa Tarif
Meskipun Tol IKN akan segera beroperasi pada 2025, Wilan menegaskan bahwa jalan tol ini tidak akan dikenakan tarif pada tahap awal operasional.
“Tol IKN fungsional belum bertarif karena saat ini kami belum mengetahui bagaimana ketentuan tarifnya nanti,” jelasnya. Keputusan terkait tarif akan ditentukan setelah evaluasi lebih lanjut terkait kelayakan dan kebutuhan tarif jalan tol ini.
Salah satu hal yang masih menjadi perhatian utama adalah siapa yang akan mengelola Tol IKN. Wilan menyatakan bahwa saat ini pengelolaan tol tersebut masih dalam pembahasan oleh pihak-pihak terkait.
“Pengelolaannya masih dalam diskusi. Bisa saja nanti akan ada tender untuk pengelolaannya, namun jika dikelola dengan tarif, kami khawatir tidak akan ada trafik yang memadai,” ungkapnya.
Oleh karena itu, konsep pengelolaan Tol IKN mungkin akan mengikuti model seperti yang diterapkan pada Tol Suramadu, di mana pembayarannya menggunakan PNBP (Penerimaan Negara Bukan Pajak) dan operasionalnya akan didanai oleh APBN.
Wilan menjelaskan bahwa Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) bersama dengan Direktorat Jenderal Pembiayaan Infrastruktur (DJPI) sedang mengkaji skema terbaik untuk pengelolaan dan pendanaan tol ini.
Keputusan akhir mengenai pengelola dan tarif Tol IKN akan diselesaikan dalam diskusi lebih lanjut antara instansi terkait. Pembangunan Tol IKN, yang direncanakan sepanjang 88,54 km, masih menyisakan sekitar 20,89 km yang harus diselesaikan.
Per Agustus 2024, panjang tol yang sudah terbangun mencapai 67,65 km. Meskipun demikian, proses pembangunan masih terkendala beberapa faktor teknis dan logistik yang memerlukan perhatian lebih untuk memastikan kelancaran proyek.
Investasi yang dibutuhkan untuk membangun setiap kilometer Tol IKN diperkirakan mencapai Rp305 miliar.
Biaya yang cukup besar ini menjadi tantangan tersendiri, namun penting mengingat peran tol ini yang sangat vital untuk mendukung mobilitas dan pengembangan IKN sebagai ibu kota baru yang diharapkan dapat mempercepat pembangunan dan pemerataan ekonomi di Kalimantan Timur.
Mobilitas yang Lancar ke IKN
Dengan dibukanya Tol IKN secara fungsional pada Maret 2025, diharapkan dapat mendukung kelancaran arus transportasi menuju Ibu Kota Negara baru tersebut.
Wilan menekankan pentingnya keberadaan infrastruktur ini dalam meningkatkan aksesibilitas dan memperlancar perpindahan orang dan barang, baik untuk keperluan pemerintahan maupun perekonomian yang lebih luas di wilayah Kalimantan Timur.
Pembangunan tol ini, meskipun masih menyisakan beberapa seksi yang harus diselesaikan, diharapkan dapat menjadi pendorong utama bagi kemajuan IKN, sekaligus menciptakan konektivitas yang lebih baik antar wilayah, dan mendukung implementasi visi jangka panjang bagi pengembangan ibu kota negara yang baru. (GIT)
Baca Juga: Otorita IKN Persiapkan Pemindahan ASN ke Ibu Kota Nusantara, Dimulai 2025