JAKARTA, LINTAS – Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait menyampaikan rencana ambisius untuk menurunkan biaya pembangunan rumah melalui pendekatan efisiensi keuangan dan pemanfaatan tanah sitaan.
Hal itu diungkapkan dalam rapat kerja yang berlangsung hari ini, Selasa (29/10/2024) dengan Komisi V DPR-RI.
Maruarar mengatakan, dengan target pembangunan 3 juta rumah, strategi ini diharapkan dapat memberikan solusi nyata bagi masyarakat yang kesulitan mendapatkan tempat tinggal yang terjangkau.
Dalam penjelasannya, Maruarar menekankan pentingnya menerapkan prinsip efisiensi yang biasa diterapkan dalam dunia korporasi ke dalam pola keuangan negara.
“Saya lama di corporate, apakah kita bisa memasukkan efisiensi dalam pola keuangan negara?” tanyanya. Ia menggambarkan pengalamannya di dunia bisnis, di mana pusat pengadaan (central kitchen) dapat mengurangi biaya dengan mengonsolidasikan belanja material dari berbagai restoran.
“Misalnya, jika kita bernegosiasi dengan pabrik semen, kita bisa mendapatkan diskon yang signifikan. Ini hanya satu contoh dari banyak cara untuk menurunkan biaya material. Dengan begitu, harga jual rumah bisa turun dan lebih terjangkau bagi rakyat,” ungkapnya.
Maruarar mengajukan permohonan kepada anggota DPR untuk mendukung ide ini, yang ia yakini dapat menciptakan penghematan yang luar biasa dalam pengadaan material konstruksi.
Selain efisiensi, Maruarar juga membahas pemanfaatan tanah sitaan sebagai solusi untuk masalah perumahan. Ia mengungkapkan bahwa terdapat 1.000 hektar tanah sitaan di Banten yang siap digunakan untuk kepentingan rakyat.
“Saya sudah berbicara dengan Jaksa Agung dan Menteri Keuangan tentang bagaimana tanah ini bisa dimanfaatkan oleh masyarakat, khususnya bagi ASN, tentara, dan guru yang tidak memiliki rumah,” jelasnya.
Ia menegaskan pentingnya dukungan politik untuk merealisasikan rencana ini.
“Izinkan minggu depan saya bertemu dengan Menteri Keuangan, BPKP, dan ATR. Dengan keputusan politik yang tepat, kita bisa segera memanfaatkan barang sitaan ini untuk kepentingan rakyat, sehingga harga rumah bisa menjadi sangat murah,” tambahnya.
Maruarar mengajak semua pihak untuk berkolaborasi dalam menyusun kebijakan yang dapat meringankan beban masyarakat. “Ini soal kebijakan dan policy. Kami ingin menciptakan kesempatan bagi mereka yang berpenghasilan rendah untuk memiliki rumah. Ini adalah harapan bagi banyak orang,” katanya dengan nada penuh harapan.
Dengan pendekatan yang inovatif dan kolaboratif, Maruarar Sirait berupaya untuk tidak hanya mengatasi masalah perumahan, tetapi juga untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat melalui solusi yang lebih efisien dan berkelanjutan.
Namun, keberhasilan rencana ini sangat bergantung pada dukungan dari semua pemangku kepentingan, termasuk anggota DPR, untuk mewujudkan visi perumahan yang terjangkau bagi seluruh lapisan masyarakat. (GIT)
Baca Juga: Maruarar Sirait: Jokowi Bagi-bagi Sertifikat Tanah, Prabowo Bagi-bagi Rumah Gratis!