Ada pepatah mengatakan “Tak Kenal Maka Tak Sayang”. Ini sangat penting karena jika belum mengenal Sekolah Tinggi Teknologi Pekerjaan Umum (STT PU), maka belum mengetahui kelebihan yang ditawarkan. Oleh karena itu, kami memperkenalkan STT PU kepada kaum milenial agar mereka bisa bergabung sebagai mahasiswa berprestasi di bidang infrastruktur.
JAKARTA, LINTAS – Wakil Ketua III Bidang Kemahasiswaan STT PU, Dr. Ir. Slamet Mulyono, MT, berbicara kepada Lintas, Selasa (30/07/2024) di kampus baru STT PU yang beralamat di Jl. Laksamana Malahayati, Pondok Bambu, Duren Sawit, Jakarta Timur.
Dalam kesempatan tersebut, beliau juga memperlihatkan fasilitas baru kampus sekaligus mengadakan kegiatan Uji Sertifikasi Kompetensi Tenaga Kerja Konstruksi bekerja sama dengan Balai Jasa Konstruksi Wilayah III Jakarta Kementerian PUPR. Kegiatan ini diikuti oleh 12 dari 25 alumni yang baru lulus tahun 2023.
“STT PU sebelumnya dikenal sebagai Sekolah Tinggi Teknologi Sapta Taruna. Nama baru ini dinyatakan dalam surat Keputusan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi dan telah disetujui oleh Menteri PUPR, sekaligus mengesahkan lambang logonya,” ujar Slamet.
Logo baru yang modern diharapkan lebih menarik bagi generasi milenial Indonesia, memberikan mereka peluang untuk melanjutkan pendidikan di STT PU. Selain itu, kampus ini juga memiliki Hymne STT Sapta Taruna yang diciptakan oleh penyanyi terkenal Indonesia, Dyah Iskandar.
Struktur organisasi STT PU dipimpin oleh Ketua yang dibantu oleh tiga Wakil Ketua, yaitu Wakil Ketua I yang membidangi masalah Akademis, Wakil Ketua II yang membidangi Keuangan dan Umum, serta Wakil Ketua III yang membidangi Kemahasiswaan.
Sedangkan Dr. Ir. Slamet Mulyono, MSc, yang memimpin bidang Kemahasiswaan, menyampaikan bahwa alumni STT PU tersebar di seluruh Indonesia, dengan banyak yang telah menjabat di Kementerian PUPR, BUMN, dan swasta.
Dengan perubahan nama ini, STT PU mendapatkan manfaat besar karena masyarakat sudah mengenal bidang Pekerjaan Umum yang sangat terkenal dalam 10 tahun terakhir di masa pemerintahan Presiden Joko Widodo.
STT PU juga telah menandatangani Memorandum of Understanding (MOU) dengan Kementerian PUPR, yang memungkinkan penggunaan seluruh fasilitas PUPR untuk kegiatan belajar mengajar, termasuk laboratorium eksperimental dan modelling.
Magang di PUPR
Selain itu, Kementerian PUPR memberikan kesempatan magang yang luas bagi mahasiswa STT PU di berbagai proyek, sehingga banyak dari mereka yang kemudian diserap oleh perusahaan tempat mereka magang. Masa magang yang panjang, yaitu satu tahun, memberikan mereka pengalaman yang berharga.
Terkait akreditasi, STT PU sudah terakreditasi Baik dan berupaya untuk terus meningkatkannya melalui kerja sama dengan berbagai perusahaan. Dalam waktu dekat, STT PU akan menandatangani PKS dengan PT Brantas Abipraya dan Komite Nasional Indonesia untuk Bendungan Besar.
STT PU menawarkan tiga jurusan utama: Teknik Sipil, Teknik Lingkungan, dan Teknik Informatika. Jurusan Teknik Informatika dirancang khusus untuk mendukung kebutuhan PUPR, dengan fokus pada pembelajaran masalah hidrolika yang unik.
Pendidikan berlangsung selama 8 semester dengan total 144 SKS, dan sistem pembelajaran direncanakan hybrid, baik offline maupun online, untuk melayani mahasiswa yang berada di luar kota atau yang bekerja di proyek-proyek.
Dr. Ir. Slamet Mulyono berharap calon mahasiswa baru tidak ragu untuk melanjutkan pendidikan di STT PU. “Kami berusaha memberikan jalan terbaik untuk menjadi Indonesia yang berkualitas, dengan lulusan yang siap kerja dan siap diserap oleh pasar kerja Indonesia,” ujar Slamet. (PAH)
Baca Juga: STT PU Adakan Uji Sertifikasi Kompetensi K3 untuk Alumni, Penting Saat Melamar Kerja