Sumber informasi tepercaya seputar infrastruktur,
transportasi, dan berita aktual lainnya.
14 February 2025
Home Profil Sapteriawuri Anggia Dewi, Senang Saat Masyarakat Apresiasi Hasil Kerja

Sapteriawuri Anggia Dewi, Senang Saat Masyarakat Apresiasi Hasil Kerja

Share

Sebagai insan yang berkarier di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), salah satu momen yang paling berkesan adalah ketika hasil kerja diapresiasi masyarakat.  Rasa lelah dan berbagai hambatan yang sudah dilalui terasa setimpal dengan respons positif yang diterima.

Lahir dan besar di Pontianak, Kalimantan Barat, Sapteriawuri Anggia Dewi bercita-cita ingin jadi perawat kalau besar kelak. Seiring waktu, cita-cita kecil itu berubah. Ia ingin menjadi “tukang” insinyur pertanian. Akan tetapi, garis tangan dan juga doa orangtua membawanya berkarier di PUPR hingga sekarang.

Atas bantuan dari suami tercinta, yang melengkapi semua berkas untuk melamar menjadi pegawai di PUPR dan ia dinyatakan lulus tes menjadi pegawai negeri sipil PUPR Angkatan 2005. Ia ditugaskan pertama kali di Satuan Kerja Perencanaan dan Pengawasan Jalan Nasional (Satker P2JN).

“Saya sangat senang bekerja di PUPR. Semua pekerjaan sangat berkesan. Untuk tugas atau kegiatan yang lokasinya di daerah yang jauh, saya bisa melihat pemandangan alam yang menakjubkan. Saya bisa menemui orang-orang asli pedalaman yang ramah. Saya bisa melihat keajaiban-keajaiban alam. Saya bisa melihat situs-situs kuno peninggalan nenek moyang,” ujar anak pertama dari tujuh bersaudara dari pasangan ayah Suratidjo (alm) dan ibu Pudji Astuti ini kepada tim Majalah Balai Kalbar, Kamis (17/11/2022).

Berada di proyek pembangunan trotoar di Kota Pontianak.

Selain itu, hal yang menurut Terry—panggilan akrabnya— menyenangkan bekerja di PUPR  adalah ketika hasil kerjanya diapresiasi masyarakat. ”Saat melaksanakan pekerjaan trotoar Jalan Ahmad Yani, dalam Kota Pontianak, saya didatangi orang-orang. Salah satunya ada seorang warga yang tiba-tiba menghampiri dan menyalami saya serta mengucapkan terima kasih karena keberadaan trotoar tersebut membuat hatinya sangat bahagia. Saat itu perasaan saya sangat terharu. Ada rasa bangga dan ini sangat berkesan,” ujarnya.

Terry mengakui bahwa perjalanan hidupnya sejak kecil hingga saat ini sangat dipengaruhi oleh didikan ayah dan ibunya. Ayah dan ibunya mendidiknya dengan keras dan tegas. 

“Selain dididik dengan keras, tegas, dan oleh Bapak dan Ibu, saya  dididik untuk kompak dan saling membantu satu sama lain; selalu hidup sederhana, tekun, dan pantang menyerah; selalu menghormati orangtua dan menghargai sesama manusia,” ujar Terry yang menamatkan pendidikannya dari SD, SMP, SMA hingga kuliah seluruhnya di Pontianak. 

Tidak mengherankan, sikap hidup sederhana, tegas dalam bersikap, serta tekun dalam melaksanakan setiap pekerjaan membawa Terry bisa mengemban tugas sebagai PPK 1.3 PJN Wilayah 1 BPJN Kalimantan Barat hingga saat ini.

“Kalau ditanya apa yang harus dimiliki dalam mengemban setiap tugas di PUPR, hemat saya, ya, saya harus bisa berkomunikasi secara baik kepada siapa pun; mampu bekerja secara tim; memiliki manajemen waktu yang baik; bisa mengendalikan emosi; mampu mencari solusi dalam setiap masalah yang ada; dan saya harus menjadi pembuat keputusan,” ujar Terry yang hobi berkebun di pekarangan rumah, jalan-jalan, dan suka melukis ini.

Bekerja di Pelosok

Selama bekerja di PUPR, Terry telah melewati berbagai tantangan. Tantangan itu, antara lain, ia pernah ditempatkan di lokasi-lokasi yang sangat jauh, yaitu di perbatasan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Jasa Sintang. 

“Itu hutan belantara, pada saat itu lokasinya juga sulit dijangkau, tidak ada sinyal sehingga untuk berkomunikasi kami perlu menaiki bukit atau memanjat pohon. Saya juga pernah bertugas di pelosok yang lokasinya hanya bisa kami jangkau dengan menaiki speed boat selama 7 jam. Untuk ke lokasi harus dipastikan air sedang tidak surut atau banjir karena apabila surut, bebatuan yang ada di sungai akan merusak baling-baling speed boat. Apabila banjir, speed boad akan terhalang ranting-ranting pohon sepanjang sungai,” kata Terry.

Bagi Terry, setiap pekerjaan memiliki tantangannya masing-masing. Hingga kini, pekerjaannya sebagai PPK bisa dijalaninya dengan penuh tanggung jawab dan dedikasi.

“Intinya, saya melaksanakan amanah yang diberikan, melaksanakan sebaik-baiknya tugas tersebut dengan penuh tanggung jawab. Sebab, sudah jelas tugas ASN adalah mendukung penyelenggaraan tugas pemerintah dan pembangunan nasional dalam menyejahterakan masyarakat,” ujar Terry.

Terry juga tidak mengingkari peran atasannya yang sangat baik dan bijaksana serta selalu mendukung dirinya dalam mengatasi berbagai tantangan yang ada. “Terima kasih buat Bapak Kepala BPJN Kalbar Herlan Hutagaol dan jajaran yang selalu mendukung dan menyemangati saya serta teman-teman sejawat yang sering saya ajak diskusi terkait pekerjaan,” ujar Terry.

“Intinya, saya melaksanakan amanah yang diberikan, melaksanakan sebaik-baiknya tugas tersebut dengan penuh tanggung jawab. Sebab, sudah jelas tugas ASN adalah mendukung penyelenggaraan tugas pemerintah dan pembangunan nasional dalam menyejahterakan masyarakat.”

Terry

Dukungan Suami

Bekerja di lapangan dan bahkan pulang larut malam karena urusan pekerjaan sudah jadi hal yang biasa. Namun, keluarga, terutama suami sangat mendukungnya.

Di mata Terry, saat ini setelah ibunya, suaminyalah orang yang selalu memberi semangat, memberi kasih sayang berlimpah, memberi maaf yang luas.

“Kepada Ibu dan suami sayalah saya setiap harinya mengucapkan terima kasih. Banyak sekali hal yang menyenangkan diberikan kepada saya, terutama perhatiannya. Alhamdulillah, suami saya orangnya sangat sederhana, baik, dan tidak pernah menuntut saya harus begini atau begitu. Tak terkecuali juga anak-anak saya. Saya sangat bersyukur,” kata penyuka rujak dan pecel ini. 

Terry bersama keluarga yang selalu mendukung kariernya.

Terkait anak-anak, Terry mengaku selalu bersyukur dan berterima kasih kepada anak-anaknya karena salah satu kebahagiaan dan penyemangat dirinya adalah anak-anak. 

“Untuk mendidik anak mungkin sama seperti ibu-ibu yang lain, saya berusaha mendekatkan diri kepada anak-anak, menanyakan kegiatan hari ini, menyempatkan ngobrol-ngobrol kepada anak, ikut serta saat anak sedang Latihan, misalnya menonton saat anak bermain futsal, basket berenang atau sama-sama masak di dapur, misalnya,” kata Terry.

Langsung Dilamar

Sedikit mengenang pertemuan dengan suaminya. Setelah pertemuan di hari ketiga, suami langsung melamar saya. Tidak ada pacaran,” kata Terry kepada majalah Balai Kalbar

Asyik, perlu dicatat ini. Bagi yang sedang menjalin kasih, ingat pesan Bu Terry, ya, cinta bisa tumbuh belakangan, jadi tetap semangat. He-he.

Terry mengungkapkan bahwa dirinya dan suaminya sangat kompak. Kalau ada hal-hal kecil yang mungkin kurang berkenan di hati, kata Terry, enggak usahlah terlalu dipermasalahkan atau segera di komunikasikan. “Saling menghargai saja karena tidak ada yang sempurna,” kata Terry.

Kepada pembaca Majalah Balai Kalbar Terry tak lupa menitipkan pesan, “Ingatlah, apa pun kesalahan yang kamu perbuat di hari yang lampau semua akan berlalu dan kamu harus memperbaiki kesalahanmu tersebut. Semoga semua kebaikan yang kamu lakukan menjadi berkah dan rahmat bagi orang yang ada di sekitarmu. Teruslah tersenyum, karena hidup itu indah dan ada banyak hal yang bisa disyukuri.” (/a)

Oleh:

Share

Leave a Comment

Majalah Lintas Official Logo
Majalahlintas.com adalah media online yang menyediakan informasi tepercaya seputar dunia infrastruktur, transportasi, dan berita aktual lainnya, diterbitkan oleh PT Lintas Media Infrastruktur.
Copyright © 2023, PT Lintas Media Infrastruktur. All rights reserved.