Sumber informasi tepercaya seputar infrastruktur,
transportasi, dan berita aktual lainnya.
17 March 2025
Home Profil Ferry Sutimarjaya, ST, MT: Bekerja Optimal Saat Darurat dan dalam Tekanan

Ferry Sutimarjaya, ST, MT: Bekerja Optimal Saat Darurat dan dalam Tekanan

Share

Beban kerja dalam kondisi darurat atau di bawah tekanan akan terasa ringan jika seluruh anggota tim memiliki tujuan yang sama, yaitu tuntas. Kekompakan tim internal juga perlu didukung oleh koordinasi yang baik dengan para stakeholder (pemangku kepentingan) dan warga sekitar agar solusi diperoleh dalam waktu singkat.

Dalam perjalanan kariernya, Ferry Sutimarjaya, ST, MT, pernah menangani beberapa proyek darurat penanganan bencana dan proyek yang disorot karena rawan penyelewengan anggaran. Beragam kondisi dan tekanan mampu dilalui Ferry dan menjadi bekal pengalaman berharga untuk berkembang seiring waktu.

“Waktu di Sumatera Selatan, sebelum ada balai, saya pegang paket Tanjung Api-Api (Kabupaten Banyuasin) yang baru diprogramkan pemerintah provinsi untuk ke kawasan strategis. Jadi kita kerja tim KPK juga ngamatin semua, itu artinya kerja dalam pressure takut semua kan, tapi Alhamdulillah bagus kerjaannya,” ujar Ferry (11/11/2022). Saat itu, fokus sorotan berada di paket pembangunan jalan ruas Km 13 sampai Km 40, sementara proyek yang ditangani Ferry tepat berdampingan di ruas Km 40 hingga Km 62.

Koordinasi dengan berbagai pihak dilakukan secara intensif melalui rapat di setiap tahapan termasuk pembahasan terkait aneka spesifikasi yang digunakan. Disiplin dalam administrasi pekerjaan dan pengujian kelayakan fungsi dilakukan dengan baik sehingga tidak akan ditemui permasalahan pada kemudian hari. Paket pekerjaan ini menjadi perhatian karena menggunakan skema pendanaan multiyears (tahun jamak) pertama di Sumsel pada periode 2008-2010.

Sesaat sebelum berakhirnya paket pekerjaan di Tanjung Api- Api, Ferry yang menjabat sebagai Kepala Seksi Perencanaan Dinas Pekerjaan Umum Sumsel telah dihadapkan pada pekerjaan desain jaringan jalan kompleks olahraga Jakabaring untuk mendukung penyelenggaraan SEA Games 2011. Ferry harus bisa mengatur waktu dalam satu hari mendatangi dua lokasi kerja yang terpisah jarak sekitar 80 km.

Longsor Sumbar

Dari Sumsel, Ferry sempat bergeser domisili di Bangka Belitung dan Bengkulu sebelum menjabat sebagai Kepala Satker PJN I BPJN Sumatera Barat pada 2017. Di awal kepindahannya, Ferry harus menghadapi bencana longsor yang memutus konektivitas transportasi darat di perbatasan Sumbar dengan Riau.

Terdapat sekitar 40 titik longsor dan jembatan rusak di jalur vital yang digunakan sebagai jalur pengangkut bahan pokok dari Sumbar ke Riau sehingga dibutuhkan penanganan darurat dalam waktu singkat. Laporan longsor didapat ketika hari menjelang malam (3/3/2017), Ferry bersama tim BPJN Sumbar harus berjibaku menembus beberapa titik longsor dan mencapai lokasi longsor terparah pada pukul 1 dini hari. Mereka beristirahat seadanya di pondok tepi jalan tanpa ada penerangan karena jaringan listrik terputus.

Kepala Satker PJN II BPJN Babel, Ferry Sutimarjaya, ST, MT, sedang melakukan koordinasi bersama Pemerintah Daerah Babel (foto kiri). Kepala BPJN Dadi Muradi, ST, MT, memberikan intruksi kepada tim Satker PJN II Babel (foto kanan).

Pagi harinya, dalam kondisi becek dengan bantuan pinjaman sepeda motor warga, Ferry mencari kontraktor atau pengusaha tambang batu terdekat untuk bekerja sama dalam penyediaan alat berat. Ferry meyakinkan para pengusaha lokal agar tidak meragukan pembayaran jasa mereka sehingga proses kerja bisa segera terlaksana.

“Setelah makan siang, dia kerahkan semua orang nimbun seharian itu sampai jam 4-5 Subuh sudah rata keliatan timbun, kemudian kita buka lalulintas. Jadi artinya, sekitar 16 jam jalan itu kita buka,” papar Ferry. Ferry merasa lega mampu membuka akses jalan meski terkendala fasilitas komunikasi dengan dunia luar.

Awalnya, para pimpinan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sempat ragu dengan respons tim BPJN Sumbar karena kesulitan menghubungi tim di lapangan. Namun, akhirnya pimpinan takjub dengan penanganan darurat ini karena mampu membuka jalur putus sepanjang hampir 100 km dalam waktu sekejab.

Koordinasi yang baik antarlembaga juga dilaksanakan Ferry saat penanganan ambruknya Jembatan Batang Kalu pada 2019. Pemerintah provinsi mendapat bagian memasang jembatan bailey dan pihaknya memasang bronjong penahan longsor. Semua kegiatan darurat ini mampu dipertanggungjawabkan dengan baik berkat dukungan para pejabat pembuat komitmen (PPK) yang mampu menyusun dokumen administrasi secara rapi dan ketika diaudit oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan berjalan lancar tanpa tunggakan.

Pada tahun 2022, Satker PJN II Babel mendapat mandat menyiapkan infrastruktur jalan untuk penyelenggaraan rangkaian kegiatan Development Ministerial Meeting (DMM) G20. Kedekatan yang telah terjalin antara Ferry dengan pemerintah daerah setempat menjadi modal lancarnya segala pekerjaan.

Bahkan, Satker PJN II Babel memperoleh penghargaan terkait kolaborasi yang baik dari Gubernur Babel. Koordinasi yang cepat antar kementerian juga dilakukan dalam mempersiapkan bandara hingga jalan nasional menuju lokasi DMM. “Sampai Pak Luhut Menko Marves bilang jalan mulus gak ada sampah,” ungkap Ferry.

Kuliah Dobel

Ferry yang lahir di Palembang pada September 1973, mengambil kuliah di dua kampus berbeda, yaitu Fakultas Ekonomi Universitas Sriwijaya (Unsri) dan Jurusan Sipil Fakultas Teknik Universitas Tridinanti Palembang pada 1992. Berhubung ia lebih dahulu lulus sarjana teknik dan diterima sebagai pegawai Dinas Pekerjaan Umum pada 1997, maka kuliah ekonominya tidak dilanjutkan. Pertama kali ia menjadi pegawai negeri sipil langsung mendapatkan penempatan di Kabupaten Muara Bungo, Jambi, hingga akhir 1998 kemudian pindah ke Palembang.

Kepala Satker PJN II BPJN Babel, Ferry Sutimarjaya, ST, MT

Ferry melanjutkan pendidikan pascasarjana spesialis jembatan di Institut Teknologi Bandung pada 2002 hingga 2005. Kuliah di Unsri mempertemukannya pada sang istri, adik tingkat di jurusan sipil yang dinikahi pada 2003 dan saat ini, mereka telah memiliki tiga putri yang berprestasi.

Putri sulung Ferry tengah berkuliah di Fakultas Psikologi Unsri setelah satu tahun kembali dari menjalani pertukaran pelajar ke Spanyol. Putri keduanya, duduk di kelas 2 SMA dan sedang mengikuti persiapan seleksi atlet cabang golf untuk Pekan Olahraga Nasional 2024. Sementara putri ketiganya yang duduk di kelas 1 SMA termasuk duta literasi bahasa Inggris di Sumsel.

Setiap hari raya Idul Fitri, mereka kumpul di Belitung untuk berlibur dan silaturahmi mendatangi rumah para staf Satker PJN II BPJN Babel. Pulau Belitung dan sejumlah pulau kecil di dekatnya memiliki banyak pantai yang indah dan potensi ikan yang melimpah untuk dijadikan sarana rekreasi berenang serta memancing bagi Ferry bersama keluarga maupun bersama rekan kerjanya.

Baca Juga: Kurangi Kendaraan Pribadi, Jalan Utama Perlu Ditarik Tarif yang Tinggi

Share

Leave a Comment

Majalah Lintas Official Logo
Majalahlintas.com adalah media online yang menyediakan informasi tepercaya seputar dunia infrastruktur, transportasi, dan berita aktual lainnya, diterbitkan oleh PT Lintas Media Infrastruktur.
Copyright © 2023, PT Lintas Media Infrastruktur. All rights reserved.