LAMPUNG, LINTAS – Generasi muda dewasa ini perlu didorong untuk memberi perhatian pada air dan permasalahannya, termasuk dalam memelihara lingkungan. Lewat cara itu, setiap isu terkait air pada bangsa ini bisa diatasi bersama, mulai saat ini hingga masa mendatang.
Hal itu disampaikan oleh Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Mesuji Sekampung Roy Panagom Pardede dalam rangka memperingati Hari Air Dunia 2024 saat ditemui tim Lintas, Jumat (22/3/2024), di ruang kerjanya.
“Ada beberapa kegiatan yang kami lakukan dalam rangka memperingati Hari Air Dunia 2024, di antaranya, kegiatan SDA Go To School. Kami datangi sebuah SMP negeri, yakni SMPN 11 Bandarlampung dan mengadakan sosialisasi pengelolaan SDA. Kami menjelaskan bagaimana cara mengelola air, menghemat air, serta menjaga agar air tidak tercemar oleh sampah dan polutan lainnya. Para peserta sangat antusias,” kata Roy.
Lewat acara ini, target BBWS MS agar para generasi muda bisa mendapatkan pengetahuan tentang pengelolaan SDA. “Dengan begitu, mereka bisa lebih peduli dan tahu karakteristik air serta bagaimana pengelolaannya,” kata Roy.
Dalam kegiatan Go To School tersebut, BBWS Mesuji Sekampung juga mengadakan pelatihan pembuatan biopori.
Penanaman Pohon
Selain itu, BBWS Mesuji Sekampung juga melakukan penanaman pohon dipusatkan di area Bendungan Margatiga, yang kini konstruksi bendungnya sudah selesai, tetapi waduknya belum dilakukan pengisian (impounding) karena sebagian area waduk masih terhalang oleh proses pembebasan lahan.
“Penanaman pohon di areal Bendungan Margatiga ini sebenarnya juga sudah dilakukan pada peringatan Hari Air Dunia sebelumnya. Pohon yang ditanam pada tahun ini adalah pohon buah-buahan, seperti mangga, durian, dan alpukat,” ujar Roy.
Dalam rangka meningkatkan partisipasi generasi muda, BBWS Mesuji Sekampung juga melakukan Water Talks atau Seminar tentang Air yang dilaksanakan di Institut Teknologi Sumatera (Itera) pada Jumat (22/3/2024).
Peserta Water Talks ini dihadiri 340 peserta, terdiri dari mahasiswa Teknik Sipil dan Pengairan, baik dari Itera maupun dari Universitas Negeri Lampung (Unila); dosen, praktisi, perwakilan pemerintah daerah, badan usaha, LSM, dan media massa.
Adapun para pembicara, antara lain, Roy Pardede dengan paparan bertajuk “Strategi Kolaboratif BBWS Mesuji Sekampung dalam Pengelolaan SDA yang Adaptif terhadap Perubahan Iklim di Wilayah Sungai Seputih Sekampuung dan Mesuji Tulang Bawang.”
Sementara Koodinator Program Studi Tata Kelola Air Institut Teknologi Sumatera Rahma Yanda menyampaikan paparannya berjudul “Sustainable Water Infrastructure”.
Pembicara lainnya, Ir Edi Yitno Nugroho, profesional/asosiasi HATHI, menyampaikan tentang “Potensi Konflik dan Gagasan Kolaboratif Pemangku Kepentingan dalam Mewujudkan Pengelolaan Sumber Daya Air yang Adil dan Berkelanjutan di Provinsi Lampung”.
“Dalam Water Talks ini, kami sekaligus mempromosikan terkait pelaksanaan Water World Forum (WWF) yang akan digelar di Bali pada Mei mendatang,” kata Roy.
Sebelumnya, BBWS juga telah melaksanakan kegiatan donasi darah dengan melibatkan berbagai pihak menjadi donor darah. (HRZ/MAL/SKT/DWO)
1 comment
Selamat hari air…