JAKARTA, LINTAS – Kereta Api Indonesia (KAI) Group mencatat lonjakan luar biasa dalam jumlah penumpang selama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025.
Pada malam pergantian tahun, 31 Desember 2024 hingga 1 Januari 2025, tiga moda transportasi utama – LRT Jabodebek, Commuter Line, dan LRT Sumsel – berhasil mencapai rekor jumlah penumpang tertinggi sepanjang periode 19 Desember 2024 hingga 5 Januari 2025.
“LRT Jabodebek melayani 156.490 penumpang dalam dua hari, 31 Desember 2024 dan 1 Januari 2025. Commuter Line mencatatkan 2.317.989 penumpang dalam periode yang sama, sementara LRT Sumsel melayani 59.398 penumpang. Peningkatan ini menunjukkan tingginya minat masyarakat terhadap transportasi massal yang aman dan efisien,” kata Vice President Public Relations PT KAI, Anne Purba.
Anne menambahkan, lonjakan ini didukung oleh langkah KAI bekerja sama dengan DJKA Kemenhub memperpanjang jam operasional hingga 24 jam pada malam pergantian tahun.
“Penambahan jam operasional ini memberikan kenyamanan dan aksesibilitas bagi masyarakat yang membutuhkan transportasi aman di malam hari,” ujarnya.
Ia menjelaskan, selama periode 19 Desember 2024 hingga 4 Januari 2025 pukul 06.00, KAI Group melayani total 22.924.407 penumpang di Pulau Jawa, Sumatera, dan Sulawesi. Angka ini mencakup berbagai layanan, yaitu:
- KAI Induk: 3.295.888 penumpang
- KA Makassar-Parepare: 10.445 penumpang
- LRT Sumsel: 279.400 penumpang
- KAI Commuter: 17.418.341 penumpang
- KAI Bandara: 343.205 penumpang
- KAI Wisata: 12.189 penumpang
- KCIC: 331.854 penumpang
- LRT Jabodebek: 1.067.530 penumpang
“Data ini menggambarkan bahwa kereta api semakin menjadi pilihan masyarakat berkat keamanannya, kenyamanan, dan integrasi yang mendukung mobilitas selama masa liburan,” jelas Anne.
Dari total tiket KA Jarak Jauh dan KA Lokal yang terjual, tercatat 3.600.905 tiket, dengan rincian 2.924.767 tiket KA Jarak Jauh (106% dari kapasitas) dan 676.138 tiket KA Lokal (84% dari kapasitas).
Integrasi dan Inovasi Layanan
Anne menegaskan pentingnya integrasi antar moda transportasi untuk mendukung lonjakan pengguna.
“LRT Jabodebek yang terintegrasi dengan Commuter Line, MRT Jakarta, KA Bandara, Transjakarta, hingga layanan kereta cepat Whoosh memudahkan masyarakat berpindah moda dengan efisien,” tutur dia.
KAI juga terus meningkatkan kualitas layanan melalui kenyamanan, ketepatan waktu, dan inovasi teknologi.
“Kami menyediakan water station di stasiun, teknologi face recognition, dan alat makan berbahan kayu dalam layanan makan di kereta. Selain itu, KAI meluncurkan fitur Carbon Footprint di aplikasi Access by KAI pada 23 Desember 2024 untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan transportasi ramah lingkungan,” tambah Anne. (CHI)
Baca Juga: KAI Resmikan Penataan Stasiun Banyuwangi Kota, Jadi Ikon Baru Kabupaten
