Banggai, Lintas – Penanganan jalan ruas Pagimana-Biak ditargetkan rampung tahun 2023. Saat ini, progresnya sudah mencapai 60,89 persen.
Ruas Pagimana-Biak-Dalam Kota Luwuk-Batui merupakan jalan nasional yang menghubungkan sejumlah lokasi pariwisata, industri, dan sarana angkutan pedesaan/perkotaan di Sulawesi Tengah. Maka jalan ini diperlukan perawatan dan perbaikan agar dapat melayani lalu lintas sesuai fungsinya.
Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Sulawesi Tengah (BPJN Sulteng) menargetkan penanganan di ruas jalan tersebut bisa rampung pada tahun ini, melalui Paket Preservasi Jalan Pagimana- Biak-Dalam Kota Luwuk-Batui.
Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah III (Satker PJN III) Provinsi Sulawesi Tengah, melalui Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 3.3 Agus Yunanto, Jumat (23/6/2023), dikutip dari kanal resmi youtube BPJN Sulteng, mengatakan, untuk kegiatan yang dilaksanakan pada paket Preservasi Jalan dan Jembatan Ruas Pagimana–Biak ada dua.

Hal itu berupa preservasi jalan Pagimana-Biak-Dalam Kota Luwuk-Batui dan pemeliharaan rutin jalan Pagimana-Biak-Dalam Kota Luwuk-Batui dengan e-katalog.
Agus menjelaskan, terkait total penanganan jalan di ruas tersebut adalah sepanjang 128,44 km dan 37 jembatan sepanjang 637,20 meter. Sedangkan untuk target efektif mulai dari pemeliharaan rutin jalan sampai dengan minor jalan sepanjang 47,15 km.
“Sesuai dengan arahan Kepala BPJN Sulteng Arief Syarif Hidayat, ST, MT, pekerjaan untuk paket tersebut ditargetkan selesai pada akhir Juli dan untuk percepatannya dengan cara meningkatkan progres harian dan mingguan,” ujar Agus.
Terdapat beberapa penanganan jalan bersifat struktur yang ditangani oleh Satker PJN III, yaitu pertama penggantian jembatan Jembatan Maahas, Kelurahan Maahas, Kecamatan Luwuk Selatan, Kabupaten Banggai.
Kedua, penanganan dua box culvert, dan ketiga, penanganan trotoar jalan dan jembatan di ruas Jalan Hasanuddin dan Sungai Musi, serta beberapa penanganan drainase di luar Kota Luwuk.
Progres 60,89 Persen
Selain itu, terdapat beberapa pekerjaan menggunakan e-katalog berupa pemeliharaan rutin jalan dan jembatan, di antaranya pengendalian tanaman, pembersihan drainase, pengendalian genangan pada badan jalan, serta pembersihan dan pengecatan jembatan.
“Terkait jembatan tidak melulu pemeliharaan, ada juga kegiatan pengecatan di sejumlah jembatan, yaitu dengan pengecatan dekoratif dengan motif batik yang menggambarkan kondisi kearifan lokal di Kabupaten Banggai ini,” ujar Agus.

BPJN Sulteng mematok target pengecatan batik minimal tujuh jembatan. Dan sampai saat ini seluruh pengecatan batik jembatan di ruas Pagimana-Biak-Dalam Kota Luwuk-Batui telah selesai dikerjakan, dengan total 31 jembatan.
Progres fisik pada paket preservasi jalan ruas Pagimana-Biak-Dalam Kota Luwuk-Batui ini sudah mencapai 60,89 persen.
Sedangkan untuk progres fisik paket e-katalog sudah mencapai 44,01 persen, dan sesuai rencana Project Hand Over (PHO) dengan kontrak awal selesai pada 31 Desember 2023. (MDF)