JAKARTA, LINTAS – Pembangunan infrastruktur menuju Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur terus berjalan dengan pesat.
Salah satu proyek utama yang mempercepat konektivitas menuju IKN adalah pembangunan Jalan Lingkar Sepaku Tahap 2 yang saat ini dikerjakan oleh PT Brantas Abipraya (Persero).
Jalan ini akan menjadi akses utama menuju kawasan inti pemerintahan Indonesia yang baru.
Direktur Operasi I Brantas Abipraya, Muhammad Toha Fauzi, mengungkapkan bahwa Jalan Lingkar Sepaku Tahap 2 adalah bagian dari proyek pembangunan jalan nasional yang krusial.
“Jalan Lingkar Sepaku akan menjadi akses utama menuju IKN. Kami mengusung konsep future smart forest city of Indonesia dalam proyek ini, dengan memperhatikan aspek lingkungan,” ujarnya, Kamis (9/1/2025).
Pembangunan Jalan Lingkar Sepaku Tahap 2 berlangsung selama 480 hari kalender, dimulai pada 29 Juli 2024 dan direncanakan selesai pada 20 November 2025.
Proyek ini telah mencapai progres yang sangat baik, bahkan dengan deviasi positif sebesar 0,219 persen. Ini menandakan efektivitas dan efisiensi dalam pelaksanaan proyek besar ini.
Proyek ini juga mencakup pembangunan infrastruktur pendukung yang sangat penting, seperti Multi-Utility Tunnel (MUT).
MUT akan mendukung jaringan pipa air, fiber optik, dan kabel listrik di sepanjang jalan.
Brantas Abipraya telah menunjukkan progres signifikan dalam pembesian dan konstruksi MUT pada ruas-ruas tertentu, seperti STA 0+050 hingga STA 2+325.
Selain itu, pembangunan struktur pedestrian, box drainase, dan progres aspal feeder sudah hampir selesai, dengan lapisan AC-Base dan AC-BC yang siap digunakan.
Inovasi dan teknologi modern menjadi bagian penting dalam proyek ini. Brantas Abipraya terus beradaptasi dengan perkembangan teknologi untuk memastikan efisiensi dan ketepatan dalam pemenuhan material.
Perusahaan BUMN ini tidak hanya mengandalkan pengalaman dalam mengelola proyek berskala besar, tetapi juga memiliki komitmen tinggi terhadap kualitas dan standar terbaik dalam pengerjaan infrastruktur strategis di IKN Nusantara.
Pembangunan IKN Nusantara dilakukan bertahap hingga tahun 2045, dengan prioritas utama pada pembangunan Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) yang luasnya mencapai 6.671 hektar.
Infrastruktur utama yang sedang dibangun mencakup Istana Kepresidenan, Masjid Negara, perkantoran kementerian dan lembaga, hunian ASN, serta berbagai fasilitas jalan akses dan infrastruktur permukiman.
“Pembangunan Jalan Lingkar Sepaku adalah langkah strategis kami untuk mempercepat konektivitas menuju IKN. Kami berkomitmen mendukung program Asta Cita Presiden Prabowo dan memberikan dedikasi penuh untuk mewujudkan pembangunan infrastruktur di kawasan IKN,” pungkas Fauzi. (GIT)
Baca Juga: Proyek MRT Jakarta Fase 2A Melampaui Target Akhir Tahun