JAKARTA, LINTAS – Progres pembangunan fase 2A proyek MRT Jakarta terus menunjukkan hasil yang positif. Hingga 25 Desember 2024, seluruh paket kontrak konstruksi berhasil melampaui target yang telah ditetapkan untuk akhir tahun.
Corporate Secretary Division Head PT MRT Jakarta (Perseroda), Ahmad Pratomo, menyampaikan bahwa capaian ini merupakan hasil kerja keras semua pihak yang terlibat, serta bukti komitmen PT MRT Jakarta dalam menyediakan layanan transportasi publik berkelas dunia bagi masyarakat.
“Setiap pekerjaan telah direncanakan dan diawasi secara detail untuk memastikan kualitas dan efisiensi. Pencapaian ini menjadi bukti nyata bahwa kami mampu memenuhi target yang ditetapkan, bahkan melampauinya,” ujar Ahmad Pratomo, dalam web MRT, Kamis (9/1/2025).
Adapun progres detail tiap paket kontrak sebagai berikut;
Paket Kontrak CP201 (Thamrin–Monas)
Progres konstruksi paket ini telah mencapai 84,45 persen, melampaui target akhir tahun sebesar 83,77 persen.
Beberapa pekerjaan utama di Stasiun Thamrin, yang merupakan stasiun terpanjang di fase 2A dengan panjang sekitar 440 meter.
Sementara itu, di Stasiun Monas, pekerjaan seperti pengecoran struktur atap area tangga, instalasi sistem HVAC, pengujian eskalator, dan sistem pemadam kebakaran terus dikebut. CP201 ditargetkan selesai pada akhir 2025.
Paket Kontrak CP202 (Harmoni–Sawah Besar–Mangga Besar)
Hingga 25 Desember 2024, progresnya mencapai 43,98 persen dari target akhir tahun 39,77 persen. Progres signifikan dicapai di beberapa stasiun, termasuk:
Stasiun Harmoni meliputi ekerjaan eskavasi launching shaft, pengecoran atap stasiun, serta waterproofing dinding lintas bawah kanal.
Stasiun Sawah Besar, pembangunan D-Wall, eskavasi atap, dan beranda peron. Stasiun Mangga Besar, penguatan tanah dan pengecoran lantai atap. Kedua stasiun ini akan menjadi stasiun empat tingkat bawah tanah pertama di Indonesia.
Paket Kontrak CP203 (Glodok–Kota)
Progres pembangunan telah mencapai 66,23 persen, lebih tinggi dari target akhir tahun 65,72 persen.
Beberapa pekerjaan yang menonjol meliputi: Pembangunan struktur peron dan tangga di Stasiun Kota. Penyelesaian dua terowongan penghubung di Glodok.
Paket Kontrak CP205 (Sistem Perkeretaapian dan Rel)
Pekerjaan besar meliputi simulasi pengangkutan rel, penyambungan listrik, dan desain sistem kelistrikan rigid overhead contact system. Per 25 Desember 2024, progresnya telah mencapai 10,01 persen, melampaui target akhir tahun sebesar 9,32 persen.
Paket Kontrak CP206 dan CP207
“CP206 (rolling stock) saat ini dalam tahap negosiasi harga penawaran. CP207 (sistem pembayaran) Proses pengajuan persetujuan dokumen tender ke pihak JICA,” kata Ahmad Pratomo.
Kerja Sama Indonesia – Jepang
Seperti diketahui, Fase 2A MRT Jakarta menghubungkan Bundaran HI hingga Kota sepanjang 5,8 kilometer, terdiri dari tujuh stasiun bawah tanah, Thamrin, Monas, Harmoni, Sawah Besar, Mangga Besar, Glodok, dan Kota.
Proyek ini menelan biaya Rp 25,3 triliun melalui pinjaman kerja sama antara Pemerintah Indonesia dan Jepang.
Pembangunan fase 2A juga mengusung konsep transit-oriented development (TOD), yang mengintegrasikan stasiun dengan ruang publik, area komersial, dan hunian.
Konsep ini diharapkan dapat meningkatkan daya tarik penggunaan transportasi publik, seiring dengan pengembangan kawasan stasiun yang lebih modern dan ramah pengguna.
“Konsep TOD yang diterapkan akan memberikan manfaat besar bagi masyarakat, tidak hanya sebagai moda transportasi, tetapi juga sebagai katalisator pembangunan kota yang lebih terintegrasi dan ramah lingkungan,” tambah Ahmad.
Ia menambahkan, MRT Jakarta optimistis dapat menyelesaikan segmen Bundaran HI–Harmoni pada 2027 dan segmen Harmoni–Kota pada 2029. Fase 2B yang menghubungkan Kota hingga Depo Ancol Barat saat ini masih dalam tahap studi kelayakan. (CHI)
Baca Juga: Naik MRT Jakarta Sudah Bisa Pakai GoPay, Begini Caranya