JAKARTA, LINTAS – Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) baru-baru ini mengungkapkan bahwa mereka telah menyiapkan 40 bidang lahan seluas 52.000 hektar untuk menarik investasi di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
Kepala OIKN, Basuki Hadimuljono, menjelaskan bahwa sebagian lahan ini akan digunakan untuk pembangunan kawasan Istana Negara.
“Hingga kini, 40 bidang lahan dengan total 52.000 hektar telah dialokasikan untuk investor dan Istana Negara,” jelas Basuki dalam unggahan resmi akun Instagram OIKN pada Minggu (5/1/2025).
Basuki mengatakan, sebagai upaya memastikan ekosistem investasi yang kondusif, OIKN berkomitmen untuk mengutamakan legalitas lahan sebagai bentuk kepastian bagi investor.
Salah satu langkah penting adalah bekerja sama dengan Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) untuk memastikan pengelolaan aset yang lebih rapi dan terjamin.
Proyek IKN yang diperkirakan bernilai Rp466 triliun ini membutuhkan banyak dukungan dari sektor investasi. Oleh karena itu, pihak OIKN terus berusaha menjaga kestabilan legalitas tanah yang akan digunakan oleh investor untuk berbagai proyek.
Belum Capai Target
Meski realisasi investasi di IKN hingga 2024 baru tercatat Rp 58,4 triliun—masih di bawah target Rp 100 triliun—Basuki optimistis bahwa tambahan Rp 6,5 triliun akan segera memasuki IKN dalam waktu dekat.
Gelombang investasi ini berasal dari empat hingga lima perusahaan, baik dalam negeri maupun luar negeri.
“Saat ini, kami sudah siap untuk groundbreaking pada Januari 2025, tetapi jadwal finalisasi tergantung pada agenda Presiden,” kata Basuki.
Nilai tambahan investasi ini akan digunakan untuk pembangunan berbagai sektor seperti hotel, sekolah, restoran, dan area perkantoran di IKN.
Dengan tambahan investasi yang masuk, proyek pembangunan IKN diprediksi akan semakin berkembang.
IKN tidak hanya akan menjadi pusat pemerintahan, tetapi juga pusat ekonomi dan sektor bisnis yang dinamis.
Pembangunan hotel, perkantoran, dan fasilitas lainnya diharapkan memberi dampak positif terhadap perekonomian lokal dan meningkatkan kualitas infrastruktur di kawasan tersebut.
Otorita IKN terus bekerja keras untuk memastikan proyek ini berjalan sesuai rencana dan dapat memberi manfaat luas bagi Indonesia, baik dari segi pemerintahan maupun perekonomian. (GIT)
Baca Juga: Studi Kelayakan “Immersed Tunnel” di IKN Rampung, Pembangunan Butuh Waktu 2 Tahun
