JAKARTA, LINTAS – Pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Regional Jatiluhur I di Provinsi Jawa Barat sebagai upaya memperbaiki kondisi lingkungan Jakarta. Proyek yang ditargetkan selesai Oktober 2024 ini akan mengurangi penggunaan air tanah sehingga mengatasi penurunan permukaan tanah di Ibu Kota Jakarta.
“Saya mohon agar proyek ini dapat dikerjakan tepat waktu sehingga masyarakat tidak perlu lagi menggunakan air tanah untuk memenuhi kebutuhan air minumnya sehingga dapat mengurangi penurunan air tanah di Jakarta” kata Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono dikutip dari siaran pers, Selasa (3/10/2023).
Tercatat hingga Agustus 2023, progres pekerjaan fisik SPAM Jatiluhur I telah mencapai 47,47 persen.
Dari keterangan Direktorat Jenderal Cipta Karya disebutkan, pembangunan SPAM Regional Jatiluhur I terdiri dari sistem hulu dan sistem hilir. Sistem hulu dengan skema kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU) lingkup kegiatannya meliputi pembangunan intake, pipa transmisi, instalasi pengolahan air (IPA), dan jaringan distribusi utama hingga titik serah (offtake). SPAM ini memiliki dua instalasi pengolahan air (IPA) yang berlokasi di Cibeet dan Bekasi Jawa Barat.
Baca Juga: Bendungan Cibeet dan Cijurey Reduksi Banjir di Hilir Sungai Citarum
Pasok Air untuk 1,9 Juta Jiwa
SPAM Regional Jatiluhur I dapat menyediakan pasokan air minum sebesar 4.750 liter/detik dengan proyeksi mampu mendistribusikan kepada sekitar 380.000 sambungan rumah (SR) atau sekitar 1,9 juta jiwa yang ada di Provinsi DKI Jakarta dan Jawa Barat, khususnya Kota Bekasi, Kabupaten Bekasi, dan Kabupaten Karawang. Alokasi air minum curah untuk setiap wilayah layanan SPAM Regional Jatiluhur I, yakni DKI Jakarta sebesar 4.000 liter/detik, Kota Bekasi sebesar 300 liter/detik, Kabupaten Bekasi sebesar 100 liter/detik, dan Kabupaten Karawang sebesar 350 liter/detik.
Proyek SPAM Regional Jatiluhur yang dimulai sejak Januari 2022 diprakarsai oleh Konsorsium PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama Tbk–PT Wijaya Karya (Persero) Tbk–PT Tirta Gemah Ripah dengan masa kerja sama 30 tahun.
“Mudah-mudahan sebelum Oktober 2024 sudah dapat selesai untuk mendukung ketersediaan air di Jakarta dan sekitarnya. Memang belum dapat memenuhi 100 persen secara keseluruhan kebutuhan air di Jakarta,” kata Dirjen Cipta Karya Kementerian PUPR Diana Kusumastuti.
Baca Juga: Kementerian PUPR Kelola Rp 252 Triliun untuk Biayai 39 Proyek KPBU pada TA 2024
Menurut Diana, dalam memenuhi ketersediaan air bersih di wilayah Jakarta, SPAM Jatiluhur I didukung dengan 3 proyek SPAM lainnya, yakni SPAM Regional Karian-Serpong dengan alokasi untuk DKI Jakarta 3.200 liter/detik yang saat ini dalam tahap pemenuhan persyaratan pendahuluan dan ditargetkan dapat dilakukan financial close pada akhir 2023.
Selanjutnya SPAM Juanda/SPAM Jatiluhur II dengan alokasi untuk DKI Jakarta 2.620 liter/detik saat ini dalam tahap penyusunan studi kelayakan. Ketiga SPAM Buaran berkapasitas 3.000 liter/detik yang saat ini sudah dalam tahap konstruksi.
“Saya berharap, ini nanti kalau SPAM Jatiluhur I sudah selesai, SPAM Jatiluhur II selesai, SPAM Karian-Serpong selesai, dan SPAM Buaran selesai masyarakat di Jakarta tidak menggunakan air tanah, mereka dapat benar-benar menggunakan air permukaan ini,” kata Diana Kusumastuti. (*/HRZ)
Baca Juga: Kredit Rp 12 Triliun untuk Tingkatkan Layanan Air Minum di DKI Jakarta