Jakarta, Lintas — Guna mendukung perbaikan layanan air minum di DKI Jakarta, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menandatangani kerja sama fasilitas kredit antara PT Air Bersih Jakarta dan sejumlah sindikasi kreditur dari lembaga perbankan, dan institusi keuangan total sebesar Rp 12 triliun. Adapun pelayanan air bersih di DKI Jakarta ditargetkan tujuh tahun lagi mencapai angka 100 persen.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengungkapkan, kredit dibutuhkan baik oleh pemerintah pusat maupun Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta untuk membangun Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM).
Pasalnya, saat ini SPAM yang ada di DKI Jakarta baru mencapai presentase 65 persen.
“Hari ini, pembiayaan sisi hilir akan diwujudkan melalui penandatanganan fasilitas kredit antara PT Air Bersih Jakarta dengan sindikasi kreditur untuk dua tahun pertama,” ujar Basuki dalam keterangannya dari rilis pers, Senin (20/2/2023).
Menteri Basuki mengungkapkan, jumlah total kredit yang diberikan senilai Rp 12 triliun. “Yang terdiri dari pinjaman sebesar Rp 8,8 triliun, dan ekuitas pemegang saham, ucapnya.
Basuki berharap pemberian kredit dapat berdampak signifikan pada pembangunan SPAM di DKI Jakarta. Ia menargetkan, proyek pembangunan SPAM itu bisa diselesaikan pada 2023.
“Kalau semua proyek SPAM ini sudah bisa kita selesaikan sesuai timeline, dan bisa men-supply rakyat DKI Jakarta, pada 2030, pemerintah bisa menyampaikan para rakyat untuk stop pakai air tanah,” papar Basuki.
Menurut Basuki, menghentikan konsumsi air tanah secara berlebihan menjadi salah satu langkah penting untuk mengurangi risiko penurunan permukaan tanah di DKI Jakarta.
Padahal, tantangan terbesar untuk memasang pipa SPAM adalah turunnya muka tanah DKI Jakarta yang terjadi setiap tahun.
Berdasarkan data Kementerian PUPR, saat ini baru 65 persen SPAM yang telah dibangun. Masih diperlukan pasokan air sebesar 31.875 liter detik pada 2030.
Jika rancangan itu berhasil diimplementasikan, pelayanan air bersih di DKI Jakarta tujuh tahun lagi telah mencapai angka 100 persen.
Pembangunan SPAM Hulu dan Hilir
Adapun saat ini terdapat sejumlah proyek pembangunan fasilitas air bersih DKI Jakarta yang masuk dalam kategori hulu dan hilir.
Pada sisi hulu, pemerintah membangun SPAM Regional Jatiluhur I sebesar 4.000 liter per detik, SPAM Regional Karian-Serpong sebesar 3.200 liter per detik, dan SPAM Ir. H. Djuanda dengan indikasi sebesar 2.054 liter per detik.
Kemudian proyek di sisi hilir adalah optimalisasi aset eksisting SPAM dan pembangunan baru untuk mendukung SPAM Regional Jatiluhur I, dan SPAM Regional Karian- Serpong, yang pembiayaannya memakai skema bundling dengan modal senilai Rp 26,7 triliun. (*/TNO)