SUBANG, LINTAS – Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengungkapkan Kementerian PU kini tengah menantikan alokasi anggaran untuk dua program penting, yaitu Instruksi Presiden (Inpres) Jalan Daerah (IJD) dan Inpres Irigasi, yang diharapkan dapat meningkatkan produktivitas pertanian di Indonesia.
Menurutnya, kedua program ini sangat penting untuk mendukung para petani dalam meningkatkan Indeks Pertanaman (IP) dan memastikan distribusi hasil pertanian berjalan lebih lancar.
Dalam wawancara terbaru, Dody menekankan bahwa perbaikan infrastruktur, baik jalan maupun irigasi, adalah kunci untuk meningkatkan kesejahteraan petani Indonesia.
Ia menjelaskan bahwa jalan pertanian yang baik akan mempermudah akses petani dalam mengangkut hasil pertanian mereka ke pasar, sementara sistem irigasi yang lebih baik akan mendukung keberlanjutan produksi pertanian dengan memastikan pasokan air yang memadai.
“Jalan dan irigasi ini adalah dua hal yang saling terkait. Kami sedang menunggu anggaran untuk Inpres Jalan Daerah dan Inpres Irigasi. Dengan adanya anggaran tersebut, kami bisa lebih maksimal membantu para petani, terutama di daerah-daerah penghasil pangan, untuk meningkatkan produktivitas mereka,” ujar Dody di Kabupaten Subang, Jawa Barat, Sabtu (14/12/2024).
IJD dan Inpres Irigasi
Dody menjelaskan bahwa program Inpres Jalan Daerah (IJD) diusulkan dengan anggaran sebesar Rp15 triliun pada tahun depan. Program ini bertujuan untuk meningkatkan akses jalan di daerah-daerah yang belum memiliki infrastruktur jalan yang memadai.
Selain itu, ia juga menyebutkan bahwa Inpres Irigasi sangat penting untuk memperbaiki dan membangun sistem irigasi yang lebih efisien, terutama yang bersifat tersier yang langsung menjangkau petani.
“Dengan adanya Inpres Irigasi, kami bisa membantu langsung petani dengan membangun dan memperbaiki jaringan irigasi yang ada, terutama di tingkat tersier yang langsung mengalirkan air ke sawah-sawah mereka. Fungsi utama dari program ini adalah untuk memastikan bahwa petani mendapatkan pasokan air yang cukup untuk meningkatkan hasil pertanian mereka,” tambah Dody.
Dody juga menegaskan bahwa upaya ini sejalan dengan target pemerintah untuk meningkatkan Indeks Pertanaman (IP) nasional.
Ia berharap bahwa dengan perbaikan infrastruktur ini, IP dapat meningkat signifikan, yang pada gilirannya akan mendorong peningkatan produksi pertanian dan kesejahteraan petani.
“Kami harap dengan adanya anggaran untuk Inpres Jalan Daerah dan Inpres Irigasi, kami bisa mendukung para petani untuk meningkatkan IP mereka. Infrastruktur yang baik akan membuat distribusi hasil pertanian lebih efisien, dan tentu saja biaya transportasi juga akan turun. Semua ini akan berdampak positif pada peningkatan produktivitas dan pendapatan petani,” ujarnya.
Komitmen Pemerintah
Menteri PU menekankan bahwa pemerintah berkomitmen untuk terus mendukung sektor pertanian dengan memperbaiki infrastruktur yang ada.
Program-program ini merupakan bagian dari upaya untuk memastikan ketahanan pangan nasional, dan untuk menciptakan kondisi yang lebih baik bagi petani Indonesia agar dapat bersaing di pasar domestik maupun global.
“Kami di Kementerian Pekerjaan Umum akan terus mendukung sektor pertanian, karena kami paham bahwa infrastruktur yang baik sangat penting untuk mendorong peningkatan hasil pertanian. Pemerintah tidak hanya fokus pada pembangunan kota besar, tetapi juga peduli terhadap pembangunan daerah-daerah yang menjadi sentra produksi pangan,” pungkas Dody.
Sebelumnya, Wakil Menteri Pekerjaan Umum (PU) Diana Kusumastuti mengungkap bahwa pihaknya mengajukan tambahan anggaran sebesar Rp 7 triliun untuk pembangunan irigasi pada tahun 2025.
Tambahan anggaran itu diperlukan dalam upaya mendukung tercapainya swasembada pangan dan mempercepat ketahanan pangan nasional, Sebagaimana diketahui, pemerintah menargetkan pembangunan jaringan irigasi yang dapat mengairi 2,3 juta hektar lahan pertanian pada tahun depan.
Diana Kusumastuti menjelaskan bahwa tambahan anggaran ini merupakan rencana yang telah disusun berdasarkan perhitungan lokasi pembangunan irigasi dan harga satuan konstruksi.
“Anggaran Rp 7 triliun ini kami usulkan setelah melihat kebutuhan pembangunan irigasi di berbagai wilayah dan memperkirakan biaya yang dibutuhkan untuk pembangunan infrastruktur tersebut,” ujarnya di Jakarta, Jumat (13/12/2024).
Kementerian PU juga mengajukan usulan anggaran sebesar Rp 15 triliun untuk melanjutkan program IJD pada 2025. Sebagaimana diketahui, program IJD, yang dimulai pada masa pemerintahan Presiden RI ke-7 Joko Widodo (Jokowi) melalui Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2023, bertujuan untuk memperbaiki infrastruktur jalan di daerah-daerah yang belum terhubung dengan baik, meningkatkan aksesibilitas, serta mendukung pertumbuhan ekonomi di berbagai wilayah.
Namun, pada 2024, meskipun anggaran yang diajukan mencapai Rp 15 triliun, hanya sekitar Rp 900 miliar yang cair, menyebabkan beberapa ruas jalan yang direncanakan belum sempat diperbaiki.
Diana Kusumastuti, menyampaikan bahwa meskipun anggaran untuk IJD 2024 hanya terealisasi sebagian, pihaknya tetap optimis program ini bisa dilanjutkan pada tahun 2025.
“Rancangan tahun depan itu Rp 15 triliun. Karena tahun ini kita minta Rp 15 triliun, tapi cuma dikasih Rp 900 miliar,” tegasnya. (GIT)
Baca Juga: Kementerian PU Usulkan Anggaran Rp 15 Triliun untuk Lanjutan Program IJD 2025