Sumber informasi tepercaya seputar infrastruktur,
transportasi, dan berita aktual lainnya.
13 December 2024
Home Berita Kampanyekan Keselamatan di Pelintasan Sebidang, Miniatur Lokomotif Terbesar Dipamerkan di Surabaya

Kampanyekan Keselamatan di Pelintasan Sebidang, Miniatur Lokomotif Terbesar Dipamerkan di Surabaya

Share

Surabaya, Lintas — Pameran Miniatur Lokomotif Terbesar Rekor MURI dengan Teknologi Cetak Tridimensi di Stasiun Surabaya Gubeng, Jawa Timur, digelar dalam rangka menyosialisasikan sejarah perkeretaapian dan kampanye keselamatan di pelintasan sebidang.

Pameran yang terlaksana berkat kolaborasi antara PT Kereta Api Indonesia (KAI), komunitas pencinta kereta api Indonesian Railway Preservation Society (IRPS), dan 3D Zaiku, berlangsung selama satu bulan mulai Jumat (4/8/2023).

Dikutip dari web resmi KAI.id, penganugerahan Rekor MURI untuk Miniatur Lokomotif Terbesar dengan Bentuk Lokomotif Uap DD52 dilakukan pada 2 Juli 2023 di Museum Lawang Sewu, Semarang, Jawa Tengah.

“Kehadiran Pameran Miniatur Lokomotif Terbesar Rekor MURI di Stasiun Surabaya Gubeng selama Agustus 2023 ini, diharapkan dapat menjadi sarana hiburan bagi para penumpang KA,” kata Vice President Public Relations KAI Joni Martinus dalam siaran pers, Jumat (4/8/2023).

Ditambahkan Joni, pameran ini sekaligus memperkenalkan nilai-nilai sejarah perkeretaapian Indonesia kepada publik.

“Pameran ini juga bertujuan sebagai sarana sosialisasi peningkatan berdisiplin berlalu lintas ketika melintas di pelintasan sebidang,” ujarnya.

Pelintasan sebidang di Jalan Rawa Simpruk, Senayan. | Majalah Lintas/HRZ
Pelintasan sebidang di Jalan Rawa Simpruk, Senayan. | Majalah Lintas/HRZ

Kolaborasi KAI bersama IRPS dan 3D Zaiku telah memulai kick-off pembuatan miniatur lokomotif ini sejak 7 Juni 2023 di Stasiun Semarang Tawang Bank Jateng.

Baca juga: Stop Petaka, Tutup Pelintasan Sebidang

Miniatur lokomotif ini memiliki ukuran panjang lebih kurang 6 meter dengan lebar 80 cm.

Menurut rencana, miniatur lokomotif DD52 akan dipamerkan di berbagai stasiun di Pulau Jawa.

Sejarah

Dari berbagai sumber, lokomotif ini didatangkan dari Jerman buatan pabrik Hartmann pada 1923 dan beroperasi di Indonesia sejak 1924. Sebelumnya, ada lokomotif DD50 dan lokomotif DD51.

Keunggulan lokomotif DD52 dibandingkan dengan DD50 dan DD51 adalah kecepatan maksimalnya yang dapat mencapai 50 km/jam. Adapun lokomotif pendahulunya hanya 40 km/jam.

Oleh warga di Jawa Barat, lokomotif DD52 kerap disebut “Si Gombar” karena frekuensi lewatnya yang tinggi di wilayah itu.

Dengan dimensinya yang besar dan kekuatannya yang tangguh, tugas utamanya terletak pada penggerak kereta barang yang melewati rangkaian pegunungan Priangan, Jawa Barat.

Namun, fungsi lokomotif ini juga melibatkan penggerak kereta penumpang.

Pameran Lokomotif Terbesar di Stasiun Surabaya Gubeng. | Dok. PT KAI
Pameran Lokomotif Terbesar di Stasiun Surabaya Gubeng. | Dok. PT KAI

Pada akhir masa pengoperasiannya, lokomotif ini untuk melayani perjalanan kereta api lokal rute Bandung-Cibatu.

Lokomotif DD52 ini tersebar di beberapa fasilitas perawatan lokomotif, termasuk depot di Tasikmalaya, Purwakarta, dan Cibatu.

Namun, “perjalanan karier” lokomotif ini mencapai akhir pada 1974, saat volume pengangkutan barang di jalur Tasikmalaya-Cicalengka mengalami penurunan yang cukup besar.

Dampaknya, penggunaan lokomotif DD52 menjadi berlebihan untuk mengangkut muatan yang tidak terlalu berat. (MDF)

Baca Juga: Sejarah Kereta Api di Indonesia

Oleh:

Share

Leave a Comment

Copyright © 2023, PT Lintas Media Infrastruktur. All rights reserved.