Sumber informasi tepercaya seputar infrastruktur,
transportasi, dan berita aktual lainnya.
4 October 2024
Home Berita Sejarah Kereta Api di Indonesia

Sejarah Kereta Api di Indonesia

Share

Lintas – Kereta api telah menggoreskan sejarahnya sejak lama dalam industri transportasi Indonesia. Dengan sejarah panjang, kereta api memunculkan kesan mendalam bagi sebagian masyarakat Indonesia. 

Jaringan kereta api di Indonesia tercatat tertua di Asia setelah India. Sejak awal keberadaannya hingga sekarang, kereta api menjadi pilihan moda transportasi yang banyak diminati oleh masyarakat karena efektif dan efisien untuk angkutan barang dan mobilitas orang secara massal.

Dirintis pada tahun 1864

Sejarah kereta api di Indonesia dimulai saat pembangunan jalur pertama kereta api, yakni Semarang-Vorstenlanden (Solo-Yogyakarta). Pembangunan jalur kereta api itu dimulai di Desa Kemijen, Semarang, Jawa Tengah pada tanggal 17 Juni 1864. 

Bukan Pemerintah Hindia Belanda, melainkan sebuah perusahaan swasta bernama Nederlansch Indische Spoorweg Maatschappij (NISM) yang membangun jalur kereta api tersebut. Tiga tahun berselang, jalur kereta Semarang-Tanggung mulai beroperasi, tepatnya pada 10 Agustus 1867. Ada dua perhentian di jalur ini, yakni Brumbung dan Alastua. Tak hanya orang, kereta yang melintasi jalur ini juga digunakan untuk mengangkut hewan ternak, hasil bumi, pedati, dan gerobak.

Pemerintah Hindia Belanda tak mau ketinggalan dengan mengoperasikan kereta api melalui Staatsspoorwegen (SS) pada tanggal 8 April 1875. Rute pertama SS adalah Surabaya-Pasuruan-Malang. Sejak itu, sejumlah perusahaan swasta juga mengoperasikan kereta api dengan beragam rute, seperti Semarang Joana Stoomtram Maatschappij (SJS), Semarang Cheribon Stoomtram Maatschappij (SCS), dan Deli Spoorweg Maatschappij (DSM).

Tak hanya di Pulau Jawa

Pembangunan jalur kereta api tak hanya dilakukan di Pulau Jawa. Pembangunan jalur kereta api juga berlangsung di Aceh (1876), Sumatera Utara (1889), Sumatera Barat (1891), Sumatera Selatan (1914), dan Sulawesi (1922). Namun, jalur kereta di Kalimantan, Bali, dan Lombok baru sebatas studi, belum sampai tahap pembangunan. 

Pada tahun 1942, Belanda menyerah tanpa syarat kepada Jepang. Sejak itu, operasional kereta api diambil alih Jepang melalui Rikuyu Sokyuku (Dinas Kereta Api). Pembangunan jalur kereta api juga terjadi saat pendudukan Jepang, yakni Saketi-Bayah dan Muaro-Pekanbaru. Utamanya, pembangunan jalur kereta api di masa itu untuk keperluan perang, misalnya mengangkut hasil tambang batu bara sebagai sumber energi mesin-mesin perang Jepang. 

Kereta api setelah Indonesia merdeka

Beberapa hari setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945, terjadi pengambilalihan stasiun dan aset-aset kereta api yang dikuasai Jepang. Tak terkecuali Kantor Pusat Kereta Api Bandung tanggal 28 September 1945. Tanggal inilah yang dijadikan sebagai Hari Kereta Api Indonesia. Kejadian tersebut juga menandai berdirinya Djawatan Kereta Api Indonesia Republik Indonesia (DKARI). 

Sempat dikuasai oleh Belanda saat Agresi Militer I, aset-aset kereta api sepenuhnya berada di pelukan Indonesia. Institusi negara yang menaunginya sempat berganti nama beberapa kali. Singkat cerita, pada tahun 2011, nama PT Kereta Api (Persero) berubah menjadi PT Kereta Api Indonesia (Persero) dengan meluncurkan logo baru hingga saat ini. (SA)

Baca juga:

Yuk, Intip 7 Jalur Kereta Api Terindah di Indonesia

Sejarah Gedung Sarinah, Pusat Perbelanjaan Pertama di Indonesia

Oleh:

Share

Copyright © 2023, PT Lintas Media Infrastruktur. All rights reserved.