Konawe Selatan, Lintas — Jembatan Gantung Cialam Jaya yang terletak di Desa Lalowiu, Kecamatan Konda, Kabupaten Konawe Selatan bisa menjadi pembuka daerah terisolasi.
Jembatan ini menghubungkan Desa Lalowiu dengan Desa Cialam Jaya dan dibangun di atas Sungai Wanggau.
Keberadaan jembatan gantung sangat dinantikan masyarakat sekitar karena dapat memperpendek jarak saat mengangkut hasil pertanian ke lokasi penampungan sebelum dijual ke kota.
Sebelum jembatan gantung dibangun, masyarakat tidak bisa lagi menggunakan titian bambu karena kondisinya tidak memungkinkan dan sudah berkali kali hanyut diterjang banjir.
“Untuk menuju ke tempat penjualan hasil pertanian terpaksa harus memutar sepanjang 40 km. Diharapkan setelah jembatan gantung terbangun cukup menempuh jarak 7–8 km ke tempat penjualan hasil pertanian,” kata PPK 2.2 Satker Wilayah II, Lumbardin ST,MT, kepada MajalahLintas.
Lumbardin menambahkan, pembangunan jembatan gantung Cialam Jaya dilaksanakan pada Tahun Anggaran 2023 dengan nilai kontrak sebesar Rp 4,2 miliar.
Konstruksinya dilaksanakan pada Februari–November 2023, dan sampai saat ini, progres pembangunan Jembatan Gantung Cialam sudah mencapai 88 persen.
Pembangunan jembatan gantung dilaksanakan Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Sulawesi Tenggara (BPJN Sultra) melalui PPK 2.2 PJN Wiayah II pada tahun anggaran 2023.
Bupati Konawe Selatan Surunuddin Dangga mengatakan bahwa pembangunan jembatan gantung ini merupakan aspirasi masyarakat.
Bupati menyampaikan hal ini kepada Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) pada 28 November 2020 yang difasilitasi anggota DPR Komisi V Ridwan Bae melalui surat per tanggal 7 Desember 2020, dan disampaikan kepada Dirjen Bina Marga cq Direktur Pembangunan Jembatan Kementerian PUPR.
Bupati Surunuddin juga menyatakan kesanggupan menyediakan lahan dan bersedia untuk menerima hibah setelah jembatan gantung selesai dibangun.
Kabupaten Konawe Selatan tidak mempunyai anggaran pembangunan jembatan gantung, tapi bersedia menjadi fasilitator pemberdayaan masyarakat di sekitar lokasi saat pelaksanaan konstruksi dan pemeliharaan jembatan.
Sempat Dipindah
Jembatan gantung yang menghubungkan Desa Lalowiu dengan Desa Cialam Jaya ini usulan lokasinya sempat dipindah.
Awalnya, diusulkan di Desa Cialam 2, tapi akhirnya dipindah ke Desa Cialam 1 yang jaraknya 12,4 Km.
Alasan pemindahan karena kondisi eksisting jembatan Desa Cialam 2 merupakan jembatan kayu yang dapat dilewati kendaraan roda 4 (mobil).
Sedangkan jembatan gantung hanya diperuntukkan akses pejalan kaki dan kendaraan roda 2 (motor).
Apabila konstruksi jembatan eksisting diganti dengan konstruksi jembatan gantung, maka tidak dapat diakses lagi oleh kendaraan roda 4.
Lokasi pemindahan jembatan gantung merupakan hasil survei Perencanaan dan Pengawasan Jalan Nasional (P2JN) Provinsi Sulawesi Tenggara.
Konstruksi
Jembatan Gantung Cialam Jaya memiliki panjang 40 m dan panjang akses jalan 400 m.
Jarak ke jalan akses lingkar Kota Kendari 1,4 km dan berfungsi menghubungkan kawasan pemukiman di sebelah selatan dengan sekolah di sebelah utara.
Jembatan ini menghubungkan Desa Lalowiu dengan Desa Cialam Jaya dan dibangun di atas Sungai Wanggau.
Lebar jalan akses jembatan eksisting 3 meter, di mana lebar sungai 21 m, tinggi muka air normal dari tepi sungai 4 m, tinggi muka air banjir dari muka tanah tepi sungai +0,3 m dan rencana bentang jembatan 40 m.
Kondisi eksisting jembatan panjang bentangnya 21,6 m, lantai jembatan berupa batang bambu yang diikat dengan tali kemudian dihubungkan dengan beberapa tali sling baja sebagai penggantung. Pengaman samping atau railing dari bambu sudah kering dan lapuk.
Jembatan juga tidak terdapat pylon dan blok angkur, batang bambu sebagai lantai jembatan langsung ditempatkan di atas tanah.
Umur rencana jembatan gantung adalah 50 tahun di mana komponen-komponen utama jembatan gantung adalah fondasi, bangunan bawah, kabel, pilar/menara, gelagar, batang-batang rangka, dan sistem lantai.
Pembebanan jembatan gantung pejalan kaki menggunakan beban hidup sebesar 3 kPa berupa beban terdistribusi dan 20 kN berupa beban terpusat. Standar bangunan atas jembatan gantung ini Rigid-Simetris. (AGN)
Baca Juga: Pemerintah Kebut Pembangunan 89 Jembatan Gantung, Terbanyak di Bali dan Jawa Timur