JAKARTA, LINTAS — Jembatan Gantung Babakan Losari Lor di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, kini resmi digunakan warga. Melintasi Sungai Cisanggarung, jembatan ini membuka akses penting antara Desa Babakan Losari Lor di Cirebon dan Desa Babakan di Brebes, Jawa Tengah.
Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo menegaskan manfaat jembatan ini langsung dirasakan masyarakat. Sebab, warga dari tiga desa di Brebes yang bekerja di Kuningan selama ini harus memutar sejauh 13 hingga 15 kilometer.
“Menurut saya, adanya jembatan gantung ini sangat membantu kelancaran transportasi. Terutama masyarakat yang akan bekerja atau menyeberang ke Jawa Barat,” kata Dody saat meninjau jembatan itu, Rabu (20/8/2025), dikutip dari keterangan tertulis.
Pembangunan jembatan dimulai pada November 2024 dan selesai akhir Juni 2025. Proyek, yang menelan biaya APBN Rp 13,8 miliar, ini menjadi bagian dari program pemerintah untuk meningkatkan aksesibilitas desa. Sekaligus mendukung aktivitas sosial dan ekonomi.
Namun, sesuai peruntukannya, jembatan hanya boleh dilintasi pejalan kaki, pengendara sepeda motor, dan ambulans darurat. Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) DKI Jakarta-Jawa Barat Rina Kumalasari menegaskan, jembatan tersebut memudahkan warga dalam aktivitas pertanian.
“Jembatan ini sangat penting, karena menjadi akses utama bagi warga yang sehari-hari melintasi perbatasan provinsi, termasuk anak-anak sekolah dan petani yang mendistribusikan hasil panen mereka,” ujar Rina.
Manfaat itu juga dirasakan langsung warga. Kusnandar, petani asal Desa Babakan, mengatakan keberadaan jembatan membantu mengangkut hasil pertanian ke pasar tanpa harus menempuh jarak jauh.
“Jarak pasar dari desa sekitar 12 kilometer, adanya jembatan ini bisa lebih cepat tidak harus memutar. Jadi, saya sangat berterima kasih sudah dibangun jembatan ini,” kata Kusnandar. (HRZ)
Baca Juga: Inovasi Swasembada Pangan Dimulai dari Cirebon
