JAKARTA, LINTAS – Sejak dilantik Presiden Prabowo Subianto menjadi Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait langsung tancap gas dengan melakukan sejumlah gebrakan di sektor perumahan Indonesia.
Program 3 Juta Rumah, yang merupakan prioritas pemerintah dalam menyediakan hunian bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), berhasil menarik perhatian banyak pihak.
Program ini bertujuan menyediakan 1 juta rumah di perkotaan dan 2 juta rumah di pedesaan dalam setahun.
Di bawah kepemimpinan Maruarar Sirait, Kementerian PKP terus menggenjot pembangunan rumah untuk rakyat, dan berikut adalah pencapaian penting yang telah diraih hingga akhir tahun 2024:
Pembangunan Rumah MBR di Tangerang
Pada 1 November 2024, Maruarar Sirait meresmikan peletakan batu pertama pembangunan rumah MBR di Desa Sukawali, Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang.
Pembangunan rumah ini dilakukan di atas lahan seluas 2,5 hektare yang disumbangkan oleh Maruarar dan PT Bumi Samboro Sukses.
Sebanyak 250 unit rumah tipe 36 dengan luas 60 meter persegi masing-masing, dilengkapi dengan furnitur, akan dibangun dengan biaya sekitar Rp 60 miliar. Proyek ini diperkirakan selesai pada kuartal ketiga 2025.
Pembebasan Bea BPHTB dan PBG untuk MBR
Pada 25 November 2024, Menteri PKP Maruarar Sirait bersama Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian dan Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo menandatangani Surat Keputusan Bersama (SKB) untuk mendukung Program 3 Juta Rumah.
Dalam kebijakan ini, pemerintah sepakat untuk membebaskan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) bagi MBR yang membeli rumah.
Selain itu, pengembang properti tidak lagi dikenakan pungutan daerah atau retribusi dalam pembuatan Persetujuan Bangunan Gedung (PBG).
Proses pengajuan PBG yang umumnya memakan waktu 28 hari, kini dipercepat menjadi hanya 10 hari.
Pembangunan Rumah MBR di Berau
Tidak hanya di Tangerang, PT Berau Coal, sebuah perusahaan tambang batu bara di Kalimantan Timur, juga berkontribusi dalam Program 3 Juta Rumah.
Pada 27 Desember 2024, perusahaan ini melaksanakan groundbreaking untuk pembangunan 500 unit rumah di Kabupaten Berau.
Rumah-rumah tipe 45 dengan dua kamar tidur dan fasilitas lengkap akan dibangun di beberapa titik di Berau, seperti Dusun Birang, Dusun Gurimbang, dan Dusun Lati. Proyek ini dibiayai melalui dana Corporate Social Responsibility (CSR) PT Berau Coal.
Optimalisasi FLPP
Kementerian PKP di bawah kepemimpinan Maruarar Sirait juga terus mengoptimalkan program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) untuk mempermudah akses masyarakat terhadap pembiayaan rumah.
Pada 1 Desember 2024, Maruarar menyatakan bahwa kredit macet pada KPR FLPP di perbankan sangat minim, dengan banyak masyarakat yang mampu melunasi KPR sebelum masa tenornya berakhir.
Untuk mendukung kelanjutan program ini, Maruarar berharap ada perubahan proporsi anggaran FLPP, dengan pembiayaan 50 persen dari APBN dan 50 persen dari perbankan.
Hal ini diharapkan dapat mengurangi beban pada APBN, sementara suku bunga KPR tetap rendah, di bawah 10%, dengan opsi perpanjangan tenor hingga 25 tahun.
Kerja Sama dengan Pengembang
Maruarar Sirait juga mendorong lebih banyak kerja sama antara pengembang properti, perusahaan, dan pemerintah daerah.
Hal ini untuk memastikan kelancaran program perumahan yang dapat menguntungkan berbagai pihak.
Pembangunan rumah untuk MBR menjadi lebih efisien dan tepat sasaran dengan adanya dukungan ini, sehingga meningkatkan dampak positif terhadap perekonomian daerah dan nasional. (GIT)
Baca Juga: Pengembang Perumahan Subsidi Diingatkan agar Mendengar Aspirasi Penghuni