JAKARTA, LINTAS – Pemerintah terus mendorong kolaborasi dengan sektor swasta dalam pembangunan infrastruktur. Salah satu cara yang kembali diandalkan adalah melalui skema KPBU atau Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha. Pada 2025 mendatang, empat proyek besar resmi ditawarkan kepada investor untuk dibiayai lewat skema tersebut.
Keempat proyek yang dimaksud meliputi tiga jalan tol dan satu proyek energi terbarukan. “Kita ada tiga proyek jalan tol, kemudian satu proyek penggunaan bendungan untuk PLTS, itu Bintang Bano sudah mau transaksi untuk KPBU. Ada juga dari BUMN yang mau masuk,” ujar Rachman Arief Dienaputra, Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Kementerian Pekerjaan Umum (PU), saat ditemui di forum CreatIFF 2025, Selasa (3/6/2025).
Daftar proyek yang akan dijajakan ke investor lewat skema KPBU meliputi:
- Tol Pejagan–Cilacap
- Tol Gilimanuk–Mengwi
- Tol Cileunyi–Garut–Tasikmalaya
- Bendungan Bintang Bano (PLTS), Nusa Tenggara Barat
Proyek-proyek ini dinilai strategis karena tidak hanya membuka akses baru, tetapi juga menjadi bagian dari rencana jangka panjang pemerintah dalam mendukung pembangunan berkelanjutan.
KPBU Beri Kontribusi Signifikan
Menteri Pekerjaan Umum, Dody Hanggodo, menjelaskan bahwa skema KPBU terbukti berkontribusi besar terhadap pemenuhan kebutuhan anggaran infrastruktur nasional. Pada periode Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020–2024, KPBU menyumbang sekitar 21,4% atau senilai Rp440 triliun dari total kebutuhan anggaran sebesar Rp2.058 triliun.
Melihat capaian tersebut, Dody menegaskan pentingnya melanjutkan dan memperluas penggunaan skema pembiayaan ini di periode berikutnya. Pada RPJMN 2025–2029, kebutuhan investasi infrastruktur diperkirakan mencapai Rp1.905 triliun. Namun, kapasitas fiskal yang terbatas membuat pemerintah menghadapi funding gap sebesar Rp753 triliun.
“Oleh karena itu, selain KPBU, kita semua harus terus mengembangkan skema-skema inovatif untuk menutup funding gap tersebut,” tegas Dody.
Baca Juga: Bakal Tembus ke Candi Borobudur, Jalan Tol Yogyakarta–Bawen Jadi Prioritas
Skema KPBU dinilai menjadi solusi yang efisien untuk membangun infrastruktur tanpa terlalu bergantung pada anggaran negara. Dengan melibatkan pihak swasta, proyek dapat berjalan lebih cepat dan tetap mengedepankan prinsip efisiensi serta keberlanjutan.
Forum CreatIFF 2025 yang digelar di Jakarta menjadi salah satu wadah untuk menjajaki potensi kerja sama ini lebih lanjut. Pemerintah berharap, melalui pendekatan yang lebih transparan dan kolaboratif, investor akan semakin tertarik untuk berkontribusi dalam pembangunan nasional.
Dengan keempat proyek yang siap ditawarkan di tahun depan, peluang bagi sektor swasta untuk terlibat dalam pembangunan infrastruktur kini terbuka lebar. Pemerintah juga menjanjikan ekosistem investasi yang lebih kondusif, demi mempercepat realisasi proyek-proyek strategis di berbagai daerah. (GIT)