Air menari, berhiaskan lampu warna-warni, menghipnotis warga yang datang di Waterfront City Pangururan, Danau Toba. Diiringi lagu dengan suara membahana, air pun bergoyang, mengikuti irama musik, lagu-lagu daerah Batak tentunya. Suasana semarak itu terjadi saat berlangsungnya malam pembukaan sebelum Kejuaraan Dunia Jetski Aquabike 2023 digelar, Jumat (24/11/2023).
Warga dari Pulau Samosir yang tumpah dengan mengajak keluarga sungguh menikmati atraksi di kawasan yang ditata oleh Kementerian PUPR melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya yang dieksekusi oleh Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW Sumut) tersebut.
WCP–demikian kawasan di Danau Toba ini disingkat untuk penyebutannya, saat ini sudah selesai 100 persen. Areal seluas 64 hektar itu ditata sedemikian rupa dan benar-benar menciptakan kesenangan dan kenyamanan bagi siapa pun yang mendatanginya.

Seperti diketahui, pemerintah telah menetapkan Danau Toba di Sumatera Utara sebagai salah satu Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN). Karena itu, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat pun menyusun Program Pengembangan Kawasan Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Danau Toba.
Program-program yang disusun itu pun dilaksanakan, yang meliputi pembangunan jalan, penyediaan air baku dan bersih, pengelolaan sampah, sanitasi, serta perbaikan hunian penduduk. Seperti berkali-kali disampaikan oleh Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, infrastruktur merupakan prioritas utama, lalu diikuti oleh fasilitas penunjang dan promosi besar-besaran untuk menarik wisatawan.

“Untuk pariwisata, pertama yang harus diperbaiki infrastrukturnya, kemudian amenities, dan event, baru promosi besar-besaran. Itu yang harus kita jaga betul. Kalau hal itu tidak siap, wisatawan akan datang sekali saja dan tidak kembali lagi. Prinsip penataan kawasan wisata ini adalah mengubah wajah kawasan dengan cepat, terpadu dan memberikan dampak bagi ekonomi lokal dan nasional,” kata Basuki.
Benar saja, apa yang sudah dibangun oleh BPPW Sumut dengan menggelontorkan anggaran Rp 161,5 miliar, tersebut sudah menerima pengakuan dari wisatawan yang datang dari dalam ataupun luar negeri. Pelaksanaan berbagai kegiatan dengan skala internasional telah membuktikan bahwa WCP di Danau Toba sudah benar-benar menjadi destinasi wisata dunia yang menjadi incaran para wisatawan.

Direktur Pengembangan Kawasan Permukiman Wahyu Kusumosusanto mengatakan, penataan kawasan Waterfront City Pangururan yang sekaligus bersamaan dengan penataan kawasan Panorama Tele dan dimulai pada 19 September 2022 telah benar-benar selesai pada 23 Januari 2024.
Baca Juga: Hutama Karya Kebut Proyek Infrastruktur Waterfront City Danau Toba
Kini kawasan WCP sedang dalam proses pengambilalihan oleh pemerintah daerah untuk dikelola. Konon pemda setempat berkeinginan untuk menyerahkan pengelolaannya kepada pihak ketiga yang memiliki kemampuan dalam mengelola secara profesional sehingga memberikan manfaat dengan bertambahnya pendapatan asli daerah (PAD).

Aktivitas di WCP harus mulai direncanakan sehingga para wisatawan bisa menyusun waktu berlibur menyesuaikan dengan berbagai macam kegiatan di tempat itu. Seperti diketahui, WCP dilengkapi dengan berbagai instalasi seni yang dirancang untuk memperkaya pengalaman wisata di Danau Toba. Beberapa instalasi tersebut, antara lain, Patung Boraspati Tano dan Boru Saniang Naga yang menggambarkan kebudayaan Batak, kemudian Patung Pustaha dan Syair Tao Toba yang merepresentasikan kekayaan literatur lokal, serta display batuan geologi Toba yang bersifat edukatif.
Lewat instalasi seni itu diharapkan akan ada aktivitas pariwisata yang terjadwal sehingga masyarakat setempat juga bisa terlibat dan wisatawan pun senang.

“Selain itu, atraksi seni air mancur “Aek Menari” dan panggung apung “Aek Natio” akan menjadi pusat pertunjukan seni dan budaya. Diputar pula instalasi seni musik “Aek Margondang” yang akan memperdengarkan musik tradisional Batak. Dan juga Taman Rohani dan Instalasi Dry Fountain Plaza Rohani menawarkan ruang refleksi dan spiritual yang menenangkan,” terang Wahyu.
Baca Juga: Totem Terbesar Kamoro Hadir di Waterfront City Pangururan
Tidak hanya itu, kawasan WCP juga akan dilengkapi dengan Galeri Samosir yang akan menampilkan kekayaan budaya dan sejarah Samosir. Di dalamnya terdapat instalasi seni tradisi “Solu Bolon” dan ukiran totem Batak. Selain itu, storytelling signages di Pangururan Waterfront juga akan memberikan wawasan mendalam tentang sejarah dan budaya setempat.

Setelah puas menikmati keindahan alam di Menara Tele yang menawarkan hamparan luas Danau Toba dari ketinggian, wisatawan segera meluncur menikmati WCP yang diawali dengan melewati Jembatan Aek Tano Ponggol yang menjadi penghubung daratan Sumatera dengan Pulau Samosir. Lewat jembatan itu, masyarakat yang hendak pergi dan pulang dari Pulau Samosir tak perlu lagi harus menaiki kapal.
Setelah tiba di WCP saatnya melepas penat menikmati segarnya air Danau Toba sembari berjalan menyusuri WCP sejauh lebih kurang 1.500 meter dengan berbagai pengalaman sejarah dan kebudayaan lokal. Tidak lengkap jika Anda tidak bermalam di Pangururan sambil menunggu pagi dan merasakan pengalaman di WCP sambil berlari pagi.
Seperti yang disampaikan oleh Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Sumatera Utara Deva Kurniawan Rahmadi bahwa WCP memang dirancang untuk menarik wisatawan domestik dan mancanegara.

“Dengan berbagai fasilitas modern dan instalasi seni yang kaya akan nilai budaya, penataan kawasan ini bertujuan untuk meningkakan daya tarik Danau Toba sebagai destinasi wisata unggulan yang menarik wisatawan domestik dan mancanegara. Penataan Kawasan Waterfront City Pangururan ini merupakan komitmen pemerintah dalam memajukan sektor pariwisata melalui pengembangan infrastruktur berkelanjutan dan berbasis kearifan lokal. Diharapkan kawasan Danau Toba semakin dikenal secara internasional sebagai destinasi wisata dengan keindahan alam, kekayaan budaya, dan pengalaman yang tak terlupakan,” ujarnya.
Namun, setelah puas dari WCP, tak salah Anda mampir juga ke bukit wisata rohani Sibea-bea. Di sana Anda akan menyaksikan patung Kristus di atas bukit Sibea-bea dan melihat panorama yang luar biasa indah seakan Danau Toba adalah beranda rumah Anda. Jalan berkelok dari patung Kristus menuju tepi Danau Toba merupakan pemandangan tersendiri. Memang Danau Toba indah tiada tara… (HRZ)
Baca Juga: Ada Aek Margondang di Waterfront City Pangururan