SAMOSIR, LINTAS — Suku Kamoro dari Kabupaten Mimika, Papua Tengah, menyanggupi pembuatan totem untuk disumbangkan di Waterfront City, Pangururan, Danau Toba. Totem terbesar yang pernah dibuat suku Kamoro ini melengkapi tiga totem lainnya.
Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Sumut Syafriel Tansier, Senin (4/12/2023), mengatakan, ini sebuah sejarah di mana antara suku di Nusantara bisa bekerja sama.
“Kami sangat terkaget-kaget melihat antusiasme saudara-saudara kita dari Kamoro. Mereka datang mengantar totem berupa ukiran dari kayu yang besar dan tinggi. Tidak hanya itu, mereka juga melakukan upacara adat dalam penyerahan itu,” kata Syafriel.
Totem adalah benda atau binatang yang dianggap suci dan dipuja (dalam paham totemisme).
Dari informasi yang diterima Lintas, totem Kamoro ini adalah yang terbesar yang pernah dibuat oleh suku Kamoro. “Mereka mencari kayu baru dan mereka buat totem baru khusus untuk disumbangkan di Waterfront City Pangururan (WCP), Danau Toba,” kata Singgih Raharja, Kepala Satuan Kerja Wilayah III BPPW Sumatera Utara, Senin.
CSR Freeport
Singgih mengatakan, pengadaan totem ini merupakan sumbangsih dari PT Freeport Indonesia lewat program CSR.
“Lewat video, kita bisa lihat keseriusan saudara-saudara kita dari Kamoro sebelum mengukir totem itu mereka melakukan upacara ada dulu. Begitu juga saat sampai di Danau Toba, mereka juga melakukan upacara adat berupa tari-tarian khas Kamoro.
Kehadiran totem Kamoro disambut baik oleh warga Samosir. Masyarakat Batak di Pulau Samosir juga menyambut baik pemasangan totem Kamoro di WCP. Tampak penetua adat dan masyarakat Batak juga menyambut suku Kamoro dengan upacara adat khas Batak.

Kesediaan suku Kamoro membuat totem menandakan bahwa keberadaan WCP ini bukan hanya menjadi milik orang Samosir atau suku Batak. Namun, suku-suku lain di Nusantara juga ikut memiliki.
Menurut Singgih, WCP akan dilengkapi dengan sejumlah totem, termasuk dari Samosir dan juga dari luar negeri. (HRZ/PAH)
Baca Juga: Ada Aek Margondang di Waterfront City Pangururan