JAKARTA, LINTAS – Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait mengungkapkan bahwa penurunan tarif sewa rumah susun (rusun) murah merupakan bagian dari kebijakan pro-rakyat yang sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto.
Penurunan ini dianggap sebagai langkah signifikan untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap hunian yang layak, terutama di daerah perkotaan yang semakin padat.
Dalam pernyataannya, Maruarar Sirait, yang akrab disapa Ara, memberikan apresiasi kepada Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta dan jajarannya atas keberhasilan mereka dalam menurunkan tarif sewa Rusun Pasar Rumput dari Rp3,5 juta per unit menjadi antara Rp1,1 juta hingga Rp2,2 juta.
Langkah ini diharapkan dapat menarik minat masyarakat untuk beralih ke hunian vertikal, yang merupakan solusi cerdas di tengah masalah keterbatasan lahan di Jakarta.
“Kebijakan ini sangat tepat, terutama di tengah kebutuhan hunian yang terus meningkat di Jakarta. Dengan harga yang lebih terjangkau, diharapkan lebih banyak masyarakat, terutama dari kalangan wong cilik, dapat menikmati fasilitas ini,” ujar Ara di Jakarta, Senin (4/11/2024).
Fasilitas dan Keunggulan
Rusun Pasar Rumput, yang terletak di kawasan strategis Manggarai, bukan hanya menawarkan hunian tetapi juga berbagai fasilitas pendukung yang penting bagi kehidupan sehari-hari.
Unit hunian di sana terbagi menjadi dua tipe: tipe hook dan tipe standar. Di samping itu, penghuni juga dapat memanfaatkan fasilitas seperti pasar tradisional, klinik kesehatan, balai warga, taman, PAUD, ATM center, mini market, serta tempat ibadah.
Dengan lokasi yang dekat dengan moda transportasi dan pasar, Rusun Pasar Rumput diharapkan dapat memberikan kenyamanan bagi penghuninya. Ara menekankan pentingnya menyediakan informasi dan aksesibilitas bagi masyarakat, dengan layanan informasi yang bisa diakses melalui barcode dan nomor WhatsApp.
Menteri Ara juga menekankan pentingnya pengawasan yang berkelanjutan terhadap proses penghunian rusun.
Ia berharap kerjasama yang solid antara Pemprov DKI Jakarta dan DPRD DKI Jakarta akan menjadikan Rusun Pasar Rumput sebagai contoh yang baik untuk daerah lain.
“Saya berharap inisiatif ini bisa menjadi model bagi daerah lainnya. Dengan tarif sewa yang terjangkau dan fasilitas yang memadai, kita bisa menarik lebih banyak masyarakat untuk tinggal di hunian vertikal, mengurangi kepadatan di kawasan lain dan mengatasi masalah kemacetan,” ungkapnya.
Ekosistem Heterogen
Ara juga menargetkan agar penghuni Rusun Pasar Rumput berasal dari berbagai latar belakang, termasuk ASN, TNI/Polri, guru, buruh, dan milenial.
Dengan demikian, diharapkan akan tercipta ekosistem yang heterogen yang bisa mendorong kerjasama produktif di antara penghuninya.
“Tujuan kami adalah membangun sebuah komunitas yang bukan hanya beragam tetapi juga saling mendukung. Ini adalah langkah menuju terwujudnya mini Indonesia di dalam satu kawasan yang berfungsi secara efektif,” tutup Ara.
Dengan penurunan tarif sewa dan penekanan pada penyediaan fasilitas yang baik, Rusun Pasar Rumput menjadi salah satu inisiatif pemerintah yang menjanjikan untuk mendukung masyarakat menengah ke bawah.
Ini adalah contoh nyata dari upaya pemerintah untuk menyediakan akses yang lebih baik terhadap perumahan yang layak, diharapkan dapat menginspirasi kebijakan serupa di berbagai daerah di Indonesia. (GIT)