Jakarta – Pembangunan Jalan Tol Pekanbaru – Padang Seksi 1, yakni Jalan Tol ruas Padang – Sicincin dilanjutkan.
Jalan tol sepanjang 36,6 kilometer ini adalah bagian dari koridor pendukung Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS). Kehadirannya akan meningkatkan konektivitas antara Provinsi Riau dengan Sumatera Barat (Sumbar).
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengungkapkan solusi percepatan pembangunan Jalan Tol Padang – Sicincin adalah bantuan dari pemerintah daerah untuk proses pembebasan lahan.
“Seandainya tanahnya clear maka kita siap untuk melanjutkan dan mempercepat pembangunan,” tutur Basuki dalam pernyataannya dikutip Minggu (7/11/2022).
Adapun Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Barat membentuk tim khusus untuk mempercepat pembebasan jalan. Tim tersebut bertugas sebagai kepanjangan tangan Kementerian PUPR untuk melakukan negosiasi pada warga, menyelesaikan sengketa, hingga pemberkasan.
Nantinya pembebasan lahan ditargetkan selesai Desember 2022, sehingga pengerjaan konstruksi bisa pungkas Juli 2024.
Progres pembangunan
Saat ini ruas Tol Padang – Sicincin telah mencapai progres konstruksi hingga 45,5 persen. Sementara progres pembebasan lahan baru mencapai angka 81,2 persen.
Pembangunan Jalan Tol Pekanbaru–Padang dilakukan oleh PT Hutama Karya melalui Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol yang ditandatangani 11 Oktober 2017.
Kehadiran jalan tol ini diproyeksikan menjadi jalur logistik dan jalur pariwisata mendukung peningkatan perekonomian di wilayah Sumatera Barat dan Riau.
Jalan Tol Padang – Sicincin adalah salah satu seksi dari Jalan Tol Padang – Pekanbaru dengan panjang total 254 km.
Rinciannya, Seksi 1 Padang–Sicincin, Seksi 2 Sicincin–Bukittinggi, Seksi 3 Bukittinggi–Payakumbuh, Seksi 4 Payakumbuh–Pangkalan, Seksi 5 Pangkalan–Bangkinang dan Seksi 6 Bangkinang–Pekanbaru.
Gencarnya pembangunan jalan tol menjadi salah satu prioritas pemerintahan Presiden Joko Widodo sejak 2014. Melalui jalan tol, konektivitas antar daerah diharapkan berjalan optimal sehingga berdampak pada banyak hal, salah satunya perekonomian masyarakat.
Melalui pemerataan infrastruktur perhubungan, akan ada banyak pusat perekonomian baru. Lebih jauh keberadaan berbagai jalan baru bisa menekan biaya distribusi barang dan jasa. Sehingga bermacam-macam komoditi masyarakat bisa bersaing di pasar domestik.
Hingga tahun 2022 pemerintah telah membangun 2.500 kilometer jalan tol. Hingga 2024 nanti, Kementerian PUPR menargetkan pembangunan jalan tol mencapai 4.761 kilometer. (*)
Baca juga:
Jaringan Jalan Tol Makassar Sebagai Katalisator Ekonomi
Ini Penyebab Jalan Tol BSD Kilometer 8 Sering Banjir