Rien Marlia, ST. MT, Kepala Balai Pelaksana Jalan Nasional Provinsi Lampung, mengatakan, meskipun masih didominasi oleh pria, peluang wanita untuk bekerja di bidang infrastruktur saat ini lebih terbuka dibanding dulu. Oleh karena itu, wanita harus percaya diri bahwa wanita juga punya kemampuan yang tidak jauh berbeda dari pria.
“Tantangan terberat adalah bagaimana kita meyakinkan bahwa kita mampu seperti teman-teman yang pria, karena dari sisi pekerjaan, kita dituntut untuk mencapai target yang sama.” Ujar wanita yang akrab disapa Ririen ini saat diwawancarai Lintas di kantornya tanggal 8 Maret 2021.
Ririen merupakan salah satu dari tiga wanita yang saat ini menjabat sebagai Kepala Balai di Ditjen Bina Marga. Sejak tahun 2020, Ditjen Bina Marga memberikan kesempatan bagi para wanita di kalangannya untuk menduduki jabatan Kepala Balai. Sebelumnya, jabatan ini hanya diisi oleh pria.
Ia membagi kiat, bahwa agar bisa dipercaya oleh pimpinan, wanita harus menunjukkan kinerja yang baik.
Baginya, apa yang pimpinan perintahkan, kita selesaikan sebaik-baiknya, dengan tepat waktu dan biaya. Jangan pernah menyia-nyiakan kepercayaan yang diberikan atasan kepada kita.
Awal Karier
Setelah lulus dari Jurusan Teknik Sipil Universitas Katolik Parahyangan, Bandung, Ririen memulai karirnya di Kementerian PUPR pada tahun 1996, sebagai Staff Kantor Wilayah Departemen PU Provinsi Lampung, tepatnya di P3TNAS. Ririen kemudian juga melanjutkan pendidikan S2 di Universitas Indonesia, dan lulus pada tahun 2003.
Ketika ditanya apa yang membuatnya tertarik untuk bekerja di PUPR, Ririen berkata bahwa pekerjaan ini sesuai dengan bidangnya, yaitu Teknik Sipil.
EINRIP
Salah satu pengalaman yang paling berkesan bagi Rien Marlia adalah saat Ia menjabat Ketua PMU Eastern Indonesia National Road Improvement Project (EINRIP).
EINRIP adalah program hibah dari Pemerintah Australia di wilayah timur Indonesia untuk memperbaiki jalan-jalan provinsi yang baru naik statusnya menjadi jalan nasional, hingga jalan-jalan tersebut bisa sesuai dengan standard jalan nasional yang berkeselamatan.
“Tugas sebagai Ketua Pelaksana Harian PMU EINRIP adalah memfasilitasi komunikasi dan korespondensi Pemerintah Australia dengan Pemerintah Indonesia, melaksanakan semua kegiatan manajemen, koordinator, monitoring dan membuat laporan atas kegiatan yang telah dilakukan. Di sini, stakeholder yang terlibat banyak sekali. Selain Pemerintah Australia sendiri, ada Bappenas, Departemen Keuangan, dan juga Pemerintah Daerah.”
Program EINRIP ini dilaksanakan di sembilan Provinsi, yaitu Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Bali, Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat.
Menurut Ririen, program EINRIP ini merupakan salah satu program loan yang berhasil di Indonesia. Hal ini tidak lepas dari pengawasan yang ketat dari konsultan pengawas yang tidak segan segan menghentikan pekerjaan atau membongkar pekerjaan yang tidak sesuai dengan spesifikasi.
Dukungan Keluarga
Sebagai seorang wanita dan ibu dari 2 orang anak yang memiliki peran ganda, Ririen berpendapat bahwa semua akan dapat dijalankan dengan lebih optimal bila mendapatkan dukungan dari keluarga.
Namun, lanjutnya, dukungan, semangat serta pengertian, baik dari suami maupun anak-anak akan membentuk hubungan positif dan optimisme. Rasa positif dan optimisme tersebut akan terbawa ketika bekerja.
“Saya merasakan sendiri bahwa optimisme yang kita dapat dari lingkungan keluarga mempunyai hubungan yang signifikan dengan kesuksesan di tempat kerja. Dan tentunya semua tidak lepas dari doa orang-orang tercinta,” katanya.
Peluang sudah sangat bagus
Ririen mengamati bahwa saat ini peluang wanita untuk menjadi pejabat di kalangan PUPR sudah sangat bagus. Sudah mulai banyak pejabat wanita, baik di lingkungan Ditjen Bina Marga, maupun Kementerian PUPR secara keseluruhan. Di tingkat kementerian ada wanita yang menjabat eselon I sebagai Sekretaris Jendral, sebagai Direktur Jendral.
“Jadi sekarang sudah tidak ada lagi perbedaan, yang penting kinerja kita yang dilihat. Kita sebagai wanita yang bekerja di dunia pria memiliki banyak keunggulan, karena menurut saya, wanita lebih detail, lebih komunikatif, lebih luwes, dan lebih cepat beradaptasi. Satu lagi, wanita adalah pendengar yang baik,” katanya.
Ririen menutup dengan pesan agar di era digital ini, di mana kesempatan pendidikan sudah sangat terbuka, kaum wanita harus terus belajar dan mengembangkan diri, selalu berfikir kreatif, dan percaya diri.
“Jaga hubungan keluarga dan lingkungan sosial dengan baik. Selalu optimis bahwa kita mampu, serta tidak lupa selalu berdoa dan bersyukur, karena dengan berdoa, kita memohon kepada Allah untuk selalu dilindungi dalam setiap langkah kita.”