Home Berita Proyek “Fly Over” Sitinjau Lauik I Rp 2,79 Triliun Dimulai

Proyek “Fly Over” Sitinjau Lauik I Rp 2,79 Triliun Dimulai

Share

PADANG, LINTAS – Proyek strategis Fly Over Panorama I (Sitinjau Lauik I) resmi dimulai! PT Hutama Panorama Sitinjau Lauik (HPSL) berkolaborasi dengan Kementerian PU, Pemerintah Provinsi Sumatera Barat, dan pemangku kepentingan lainnya untuk percepat pembangunan flyover sepanjang 2,78 km dengan total investasi Rp2,793 triliun.

Direktur HPSL, Michael A.P. Rumenser, memastikan persiapan proyek berjalan sesuai rencana. Sejumlah langkah strategis sudah dilakukan, termasuk rapat koordinasi dengan Gubernur Sumbar, Balai Pelaksanaan Jalan Nasional, serta Kanwil BPN untuk penyelesaian masalah lahan. Target penyelesaian seluruh lahan ditetapkan Oktober 2025.

“Selain percepatan pembangunan, kami juga fokus pada kepastian hukum dan tata kelola transparan. Pendampingan hukum dilakukan bersama Kejaksaan Tinggi Sumbar untuk mengantisipasi masalah di masa depan,” ujar Michael, Selasa (26/8/2025).

Proyek ini juga mendapat perhatian politik. Anggota Komisi VI DPR RI, Andre Rosiade, mengunjungi lokasi proyek dan menegaskan optimisme bahwa pembangunan akan selesai tepat waktu. Menurutnya, flyover ini jadi bukti pembangunan di Sumbar bisa cepat dan berkualitas.

Tahap persiapan mencakup perbaikan jalan eksisting, pembebasan lahan, penyelesaian gambar desain, hingga pembangunan kantor sementara. Uji coba pondasi Jembatan 3 dan 4 sudah dimulai untuk memastikan konstruksi kuat dan aman. Rekayasa lalu lintas juga disiapkan agar tidak mengganggu pengguna jalan selama masa konstruksi.

Flyover ini memiliki 4 jembatan utama dan masa konsesi 12,5 tahun, termasuk 2,5 tahun konstruksi. HPSL, entitas baru dari Hutama Karya (55%) dan Hutama Karya Infrastruktur (45%), membawa pengalaman dan standar tinggi untuk proyek ini.

Selain aspek teknis, proyek ini juga jadi momentum nasional. HPSL menggelar Upacara HUT RI ke-80 di lokasi proyek, mempererat kebersamaan tim, sekaligus menegaskan komitmen membangun infrastruktur yang aman, lancar, dan berdampak bagi perekonomian lokal.

Baca Juga: Didit Herdiawan Pimpin Badan Otorita Pantura, Fokus Bangun Giant Sea Wall

“Flyover Sitinjau Lauik I dibangun untuk mengurangi kecelakaan, memperlancar arus lalu lintas, dan mendukung pertumbuhan ekonomi Sumatera Barat,” tutup Michael.

Proyek ini sekaligus melengkapi langkah strategis nasional dalam infrastruktur dan energi, sejalan dengan pembangunan PLTGU Batam sebagai bagian dari ketahanan energi nasional. (GIT)

Share