Sumber informasi tepercaya seputar infrastruktur,
transportasi, dan berita aktual lainnya.
16 February 2025
Home Berita Sampai Mana Proses Pembangunan Jembatan Terpanjang Yang Membelah Laut Indonesia dari Batam ke Bintan?

Sampai Mana Proses Pembangunan Jembatan Terpanjang Yang Membelah Laut Indonesia dari Batam ke Bintan?

Share

Jakarta – Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sedang memproses pembangunan jembatan terpanjang yang akan menghubungkan Batam dengan Bintan. Jembatan tersebut akan berjarak 14,7 kilometer dan membelah lautan.

“Jembatan bertipe cable-stayed ini akan menjadi jembatan terpanjang di Indonesia yang membelah laut, lebih panjang dari jembatan Suramadu (5,4 km),” keterangan Kementerian PUPR dikutip dari akun Twitternya, Selasa (5/4/2022).

Saat ini proses pembangunannya masih berada di tahap awal. Berdasarkan keterangan Kementerian PUPR, Jembatan Batam-Bintan baru memasuki tahap studi kelayakan, pembebasan lahan, izin lingkungan, penyiapan dokumen lelang dan penyampaian readiness criteria.

Harapannya jembatan ini dapat semakin mendorong perekonomian di dua wilayah tersebut.

“Menjadi kawasan yang lebih potensial, tidak hanya untuk ekonomi dan industri tetapi juga pariwisata,” papar Kementerian PUPR.

Kerja sama dengan Korsel

Pembangunan Jembatan terpanjang antara Batam-Bintan menjadi salah satu proyek kerja sama antara Pemerintah Indonesia dengan Pemerintah Korea Selatan.

Wakil Menteri Minister for Land Infrastructure and Transport Korea Selatan, Yun Seong-Won menuturkan pihaknya telah memiliki banyak pengalaman membangun jembatan diatas laut.

Dalam pertemuan di Gedung Kementerian PUPR, 21 Maret 2022 lalu, Yun berharap bisa berpartisipasi membangun Jembatan Batam-Bintan dengan skema Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU).

“Setelah kami pelajari KPBU dengan model MRG kurang lebih sama seperti skema yang kami tawarkan yakni Availability Payment,” ucap Yun.

Adapun Pemerintah Korea Selatan telah mengirimkan penawaran melalui Korea Exim Bank (KEXIM) untuk mendanai komponen cable-stayed dengan skema KPBU.

Surat penawaran itu telah dikirimkan langsung pada Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.

Sementara itu, Wakil Menteri PUPR John Wempi Wetipo menyebut pembahasan kerja sama antar kedua negara itu bisa menjadi komitmen bersama untuk berbagi ilmu pengetahuan di bidang jembatan dan pengenbangan Ibu Kota Negara (IKN) baru.

Pada pertemuan itu terdapat dua kerja sama lagi yang dibahas dengan Pemerintah Korea Selatan, yaitu terkait pembentukan rencana dasar dan feasibility study untuk perumahan Aparatur Sipil Negara (ASN) di IKN, serta pembahasan perpanjangan Memorandum of Understanding (MoU) bantuan teknis Korea Selatan untuk proses perpindahan ibu kota.

“Kami harap pertemuan ini dapat mempererat persahabatan dan meningkatkan kerja sama antara Indonesia dan Korea Selatan khususnya di bidang pembangunan infrastruktur,” tutupnya. (*)

Baca juga: Pembiayaan Konstruksi Jembatan Batam-Bintan Gunakan Skema KPBU

Oleh:

Share

Majalah Lintas Official Logo
Majalahlintas.com adalah media online yang menyediakan informasi tepercaya seputar dunia infrastruktur, transportasi, dan berita aktual lainnya, diterbitkan oleh PT Lintas Media Infrastruktur.
Copyright © 2023, PT Lintas Media Infrastruktur. All rights reserved.