JAKARTA, LINTAS – Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) Ruas Binjai – Langsa Seksi 2 Stabat – Tanjung Pura dan Ruas Kuala Tanjung – Tebing Tinggi – Parapat (Kutepat) Seksi 3 – 4 Tebing Tinggi – Serbelawan – Sinaksak. Peresmian kedua ruas tol sepanjang 72 kilometer ini dipusatkan di Gerbang Tol Sinaksak, Kabupaten Simalungun, Selasa (10/9/2024).
Peresmian kedua bagian jalan tol ini ditandai dengan peletakan tangan pada totem sensor dan dilanjutkan penandatanganan prasasti oleh Presiden Jokowi yang didampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono.
Turut hadir dalam peresmian itu, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, PJ Gubernur Sumatera Utara Agus Fatoni, Bupati Simalungun Radiapoh Sinaga, Direktur Utama Hutama Karya Budi Harto, dan Direktur Utama Hutama Marga Waskita Dindin Solakhuddin.
Presiden Jokowi dalam sambutannya mengatakan jalan tol yang diresmikan ini akan menjadi bagian dari Jalan Tol Trans Sumatera sepanjang 2.998 kilometer dan diharapkan akan tembus di 1.137 kilometer pada akhir 2024 yang akan datang. Juga, dengan beroperasinya jalan tol ini, akan memangkas waktu perjalanan antarwilayah di Provinsi Sumatra Utara.
“Tadi Pak Bupati Simalungun katakan dari Medan ke Sinaksak/Siantar menghabiskan waktu 3.5 jam dan sekarang hanya 1.5 jam lebih sedikit. Jalan tol ini akan mendorong pusat-pusat perekonomian baru di koridor Binjai – Langsa dan Kuala Tanjung – Tebing Tinggi – Parapat,” kata Presiden Jokowi, dikutip dari Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR.
Meningkatkan Daya Saing
Presiden Jokowi berharap, beroperasinya jalan tol ini akan menambah daya saing daerah serta sistem logistik, mobilitas orang, dan barang akan makin cepat sehingga bisa bersaing dengan negara-negara lain.
Adapun Tol Binjai – Langsa Seksi 2 Stabat – Tanjung Pura ini memiliki panjang 26,2 kilometer dan dibangun dengan investasi senilai Rp 5,2 triliun. Sementara, sebelumnya, pada Februari 2022 Presiden Jokowi telah meresmikan Tol Binjai-Langsa Seksi 1 Binjai – Stabat.
Kemudian, Tol Binjai – Langsa yang terdiri dari 5 seksi memiliki total panjang 131 kilometer dengan biaya investasi seluruh ruas sebesar Rp 11,6 triliun. Dibangun dengan skema KPBU oleh BUJT PT Hutama Karya dengan kontraktor pelaksana Hutama Karya Infrastruktur.

Selanjutnya, Tol Kutepat Seksi 3-4 Tebing Tinggi – Serbelawan – Sinaksak dengan panjang total 45,6 kilometer, dibangun dengan investasi senilai Rp 6 triliun. Tol Kutepat Seksi 3-4 ini sendiri merupakan lanjutan dari Seksi Tebing Tinggi – Indrapura yang sebelumnya telah diresmikan oleh Presiden Jokowi pada Februari 2024.
Sebagai informasi, Tol Kutepat terbagi dalam 6 seksi dengan total panjang 143,25 kilometer dan biaya investasi seluruh ruas sebesar Rp13,7 triliun. Dibangun dengan skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) oleh BUJT PT Hutama Marga Waskita dengan kontraktor pelaksana PT Hutama Karya.
Terkait Tol Binjai-Langsa Seksi 2 Stabat – Tanjung Pura ini, Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Miftachul Munir menilai, akan mengefisienkan waktu tempuh dari 1 jam menjadi 20 menit.
“Jalan tol ini akan mendukung pariwisata dan support perekonomian sekitar Stabat dan Tanjung Pura. Sementara Ruas Kuala Tanjung – Tebing Tinggi – Parapat akan mendukung Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangkei serta Daerah Pariwisata Super Prioritas Danau Toba,” ujar Miftachul dikutip dari Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR.
Sementara itu, Bupati Simalungun Radiapoh Sinaga memberikan apresiasi terhadap pembangunan jalan tol Kuala Tanjung – Tebing Tinggi – Parapat.
“Harapannya jalan tol ini akan diteruskan sampai ke Parapat yang tinggal 40 km lagi. Kalau sudah sampai di Kota Parapat pertumbuhan ekonomi dari sisi pariwisata akan sangat luar biasa, pasti akan bisa mengimbangi Pulau Bali karena selama ini dari Medan ke Parapat bisa 4 jam. Tetapi adanya tol ini dari Medan ke Parapat hanya 1 jam 40 menit,” ujar Radiapoh.
Untuk menjaga keamanan dan kenyamanan pengguna jalan tol, Jalan Tol Stabat – Tanjung Pura juga dilengkapi satu pasang Tempat Istirahat Pelayanan (TIP) tipe A yang terdiri dari area istirahat, serta layanan patroli dan ambulance yang siap siaga 24 jam. Selain itu, sistem manajemen lalu lintas yang canggih juga telah diterapkan, dikutip dari laman Hutama Karya. (MSH)
Baca Juga: Presiden Jokowi Berkantor di IKN Hingga Purnatugas, Ini yang Akan Dilakukan