Sumber informasi tepercaya seputar infrastruktur,
transportasi, dan berita aktual lainnya.
5 October 2024
Home Berita Posko Angkutan Lebaran 2024 Ditutup, Menhub Sebut Ada 242 Juta Pergerakan

Posko Angkutan Lebaran 2024 Ditutup, Menhub Sebut Ada 242 Juta Pergerakan

Share

JAKARTA, LINTAS – Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menutup Posko Angkutan Lebaran (Angleb) 2024 di Kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta Pusat, Jumat (19/4/2024).

Menhub Budi menyatakan, posko Angleb 2024 ini berlangsung sejak 3 April hingga 18 April 2024 yang bertujuan untuk memastikan kelancaran serta memudahkan koordinasi lintas sektoral dalam penyelenggaraan angkutan mudik Lebaran.

Menurut Menhub, berdasarkan hasil survei mobile positioning data (MPD) yang dilakukan oleh operator telekomunikasi Telkomsel, jumlah pergerakan masyarakat secara nasional selama periode 3-18 April 2024 sebesar 242,6 juta pergerakan.

Sementara, di wilayah Jabodetabek terdapat sebesar 41,5 juta pergerakan. Kemudian penggunaan angkutan umum juga meningkat dibandingkan tahun 2023, serta lalu lintas jalan yang relatif lancar dengan kecepatan rata-rata kendaraan sekitar 70-75 Km/Jam.

“Pergerakan masyarakat terjadi lonjakan yang cukup signifikan, perjalanan angkutan umum juga meningkat, masih terjadi beberapa hal yang tidak kita inginkan. Meski begitu, angka kecelakaan menurun serta kecepatan kendaraan dapat meningkat, ini adalah hal yang positif,” tutur Menhub.

Angka Kecelakaan Turun

Kepala Korps Lalu Lintas (Korlantas) Irjen Pol. Aan Suhanan menyampaikan terjadi penurunan jumlah kecelakaan sebanyak 8 persen selama Angleb. Tahun ini terjadi 3.286 kecelakaan lalu lintas, turun dari tahun lalu sebanyak 3.561 kecelakaan. Tingkat vatalitas pun menurun 12 persen dari tahun lalu 534 korban meninggal dunia menjadi 469 meninggal di tahun ini.

“Sepanjang masa Angkutan Lebaran, kami juga telah melakukan rekayasa lalu lintas dengan 27 kali pelaksanaan contra flow di Jakarta-Cikampek-Cipali, 20 kali one way di tol, dan 197 kali kali one way di luar tol di Jawa Barat. Di Jawa Tengah, kita juga melakukan pengaturan di jalan-jalan arteri,” kata Kakorlantas.

Selain itu, telah dilakukan juga 40 kali delaying system di kawasan penyeberangan sejak km 13 hingga km 68 saat arus mudik. Hal ini dilakukan dikarenakan adanya antrian dan kenaikan volume kendaraan.

Meski begitu, kecepatan kendaraan meningkat 0,8 km/jam dibanding tahun lalu. Artinya, waktu tempuh perjalanan arus mudik menjadi lebih cepat 11 menit dari tahun lalu.

“Kami mengucapkan syukur, hajat besar yang sudah kita lalui ini berjalan dengan baik, berkat kolaborasi seluruh pemangku kepentingan, masyarakat dan media. Keberhasilan pengelolaan ini adalah keberhasilan kita bersama,” Kakorlantas. (CHI)

Baca Juga: Siap-siap, Tarif Tol Gempol-Pandaan Akan Naik

Oleh:

Share

Leave a Comment

Copyright © 2023, PT Lintas Media Infrastruktur. All rights reserved.