Sumber informasi tepercaya seputar infrastruktur,
transportasi, dan berita aktual lainnya.
14 December 2024
Home Berita Perbaikan Infrastruktur Yang Rusak Menjadi Salah Satu Prioritas Dalam Penanganan Dampak Erupsi Gunung Semeru

Perbaikan Infrastruktur Yang Rusak Menjadi Salah Satu Prioritas Dalam Penanganan Dampak Erupsi Gunung Semeru

Share

Jakarta – Presiden Joko Widodo, dalam kunjungan kerjanya ke Jawa Timur, Selasa (7/12/2021), memastikan beberapa hal yang perlu diprioritaskan untuk penanganan tanggap darurat, seperti pencarian korban dan proses evakuasi, serta ketersediaan logistik bagi masyarakat terdampak dan pengungsi. Termasuk juga rencana perbaikan infrastruktur yang rusak akibat letusan Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Provinsi Jawa Timur.

“Kita berharap semua sudah bisa dimulai, baik itu perbaikan infrastruktur maupun kemungkinan relokasi dari tempat-tempat yang kita perkirakan memang berbahaya untuk dihuni kembali,” kata Presiden Jokowi.

Menurut Presiden, untuk tempat tinggal warga yang berada di lokasi bencana akan direlokasi ke tempat yang lebih aman. Presiden menyampaikan, dari laporan yang diterima sekitar 2.000 rumah yang akan direlokasi.

“Segera kita putuskan di mana relokasinya dan saat itu juga akan kita bangun kalau semua sudah siap,” kata Presiden.

Mobil Tangki Air (MTA) kapasitas 4.000 liter

Untuk mendukung kebutuhan pengungsi, Kementerian PUPR melalui Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Jawa Timur telah memobilisasi 10 unit Hidran Umum (HU) kapasitas 2.000 liter, 4 unit Mobil Tangki Air (MTA) kapasitas 4.000 liter, 6 unit tenda hunian darurat, 3 mobil toilet, 11 bed, 6 tenda ukuran 4×4, 1 unit dump truck, 1 unit mobil kabin, dan dukungan 16 personel tanggap darurat.

Sebagai tindaklanjut atas perintah Presiden Jokowi, Kementerian PUPR telah membantu penanganan darurat bencana alam erupsi Gunung Semeru dengan mengerahkan sumber daya dan personel di balai-balai Kementerian PUPR yang berada di Provinsi Jawa Timur.

Direktur Jenderal (Dirjen Bina Marga), Kementerian PUPR Hedy Rahadian mengatakan tugas Kementerian PUPR pertama adalah memastikan akses menuju ke lokasi terdampak bencana bisa dilalui untuk kendaraan logistik, termasuk juga kebutuhan pengungsi.

“Tugas kami adalah mendukung upaya tanggap darurat, pembersihan, termasuk sarana dan prasarana juga sudah didistribusikan. Untuk relokasi warga, kita menunggu lokasi yang aman dari Badan Geologi (Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral),” tutur Hedy Rahadian.

Untuk percepatan peningkatan konektivitas, Hedy Rahadian menambahkan telah dilakukan langkah-langkah penanganan dengan mencari jalur-jalur alternatif untuk menghubungkan Lumajang – Turen -Malang yang putus akibat robohnya Jembatan Besuk Koboan. Salah satunya akan dibangun jembatan gantung dalam 2 bulan ke depan untuk pejalan kaki dan kendaraan roda dua sebagai penghubung Kabupaten Lumajang dengan Malang Selatan. Jembatan ini juga didesain dapat dilalui ambulance untuk keadaan darurat.

“Kami juga menyiapkan jalur alternatif ke arah selatan sepanjang 2 km yang dibangun oleh Pemkab dan Kementerian PUPR membantu 7 km. Tetapi ini memang tidak bisa digunakan untuk kendaraan berat, hanya logistik ringan,” ujar Hedy Rahadian.

Mobil Tangki Air (MTA)

MTA untuk mendukung kebutuhan air bagi masyarakat terdampak erupsi Gunung Semeru.

Selanjutnya untuk perbaikan permanen Jembatan Besuk Koboan yang berada di Ruas Jalan Nasional Turen – Lumajang dibutuhkan waktu perbaikan sekitar 1 tahun.

“Pembangunan jembatan permanen dengan bentang 130 meter butuh waktu. Makanya kita buatkan dulu jembatan gantung yang bersifat sementara untuk pemulihan konektivitas,” kata Hedy Rahadian.

Kemudian juga dikerahkan alat berat untuk mempercepat evakuasi korban dan pembersihan kawasan terdampak oleh Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Timur – Bali seperti 1 unit excavator, 2 unit loader, 2 dump truck, 1 water tanker, 3 unit pick up berada di Lumajang dan Malang, serta 1 unit Jembatan Bailey, 2 unit dump truck, 3000 lembar kawat bronjong sudah standby di kantor balai. Tambahan alat berat juga didistribusikan oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas berupa 1 unit excavator, 1 unit loader, 2 dump truck, dan perlengkapan tambahan berupa 1 set lighting lamp, 1 unit MTA dan alkon, 2 drum solar serta oli hidrolik dan oli mesin.

Erupsi Gunung Semeru terjadi pada Sabtu (4/12/2021) lalu, dengan mengeluarkan abu vulkanik hingga mengakibatkan kerusakan infrastruktur dan korban jiwa.

Oleh:

Share

Copyright © 2023, PT Lintas Media Infrastruktur. All rights reserved.