Palu, Lintas — Warga masyarakat terdampak bencana di Sulawesi Tengah segera memiliki hunian tetap atau huntap karena penyelesaiannya sedang dipercepat.
Hunian tetap atau huntap ini memang menjadi salah satu prioritas Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
PUPR sedang mempercepat pemulihan kerusakan infrastruktur pascabencana gempa bumi, tsunami dan likuifaksi yang terjadi di sejumlah wilayah di Sulawesi Tengah pada 28 September 2018 lalu.
“Kita sedang mempercepat penyelesaian Huntap tahap 2E dan 2D di Petobo, di mana warga Petobo saat ini masih bermukim di hunian sementara (huntara),” jelas Direktur Rumah Khusus Yusniewati kepada anggota Komisi V DPR RI di lokasi pembangunan huntap di Petobo saat Kunjungan Kerja (Kunker) di Kota Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng), Jumat (14/7/2023), dalam keterangan tertulisnya.
Menurut Yusniewati, huntap di Petobo sedang dikerjakan sebanyak 648 unit yang dibagi dalam dua tahap.
Baca juga: Hampir Rampung, 71 Hunian Tetap Tahap 2A Pascabencana di Sulteng
Tahap 2E sebanyak 535 unit dikerjakan kontraktor pelaksana PT Nindya Karya (Persero), sedangkan Tahap 2D sebanyak 113 unit dikerjakan PT Waskita (Persero) Tbk.
“Progres konstruksi Tahap 2E telah mencapai 67,016 persen dan Tahap 2D mencapai 54,967 persen. Ditargetkan selesai pada Desember 2023,” terang Yusniewati.
Menurut Yusniewati, huntap dibangun dengan menggunakan teknologi Rumah Instan Sederhana Sehat (RISHA).
RISHA adalah teknologi konstruksi knock down yang dapat dibangun dengan waktu cepat dengan menggunakan bahan beton bertulang pada struktur utamanya. RISHA juga dirancang sebagai bangunan tahan gempa.
Infrastruktur Pendukung
Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Sulawesi Tengah Kementerian PUPR juga membangun berbagai infrastruktur permukiman untuk mendukung kawasan huntap.
Infrastruktur itu yakni jalan, drainase, ruang terbuka hijau, penerangan jalan umum, sistem pengolahan sampah TPS3R, SPALD-T untuk pengolahan limbah, serta SPAM dan reservoir untuk penyediaan air.
“Untuk infrastruktur permukiman, ada pekerjaan yang terkontrak hingga Maret 2024. Tapi, kami akan melakukan upaya-upaya percepatan agar bisa selesai Desember 2023 bersamaan dengan penyelesaian huntap,” ujar Kepala BPPW Sulawesi Tengah Sahabuddin. (EDW)
Baca Juga: Ratusan Warga Lokal Turut Bangun Hunian Tetap Tahap 2B Sulteng