JAKARTA, LINTAS – Pasar Tempe Sengkang di Kabupaten Wajo, Provinsi Sulawesi Selatan—yang dibangun dengan konsep gedung hijau atau green building—diharapkan menjadi ikon Kabupaten Wajo. Kini, pasar tersebut sudah rampung dan mulai ditempati oleh pedagang.
Bupati Kabupaten Wajo Amran Mahmud menyampaikan apresiasinya kepada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) atas pembangunan Pasar Tempe Sengkang. Pemerintah daerah berharap, pasar ini dapat membantu memulihkan perekonomian masyarakat Kabupaten Wajo.
“Pasar Tempe Sengkang yang telah dibangun ini sangat membanggakan bagi Pemerintah Kabupaten Wajo dan juga masyarakat. Kami berharap, pasar ini menjadi ikon di Wajo dalam mendorong pemulihan ekonomi pascapandemi Covid-19. Serta, dapat dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat,” kata Bupati Wajo Amran Mahmud.
“Green Building”
Direktur Jenderal Cipta Karya Diana Kusumastuti, lewat rilis pers PUPR, Sabtu (17/2/2024), mengatakan, pembangunan Pasar Tempe Sengkang dibangun melalui Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Sulawesi Selatan. Diawali dengan tahap perencanaan pada TA 2020 dan diselesaikan secara kontrak tahun jamak) pada TA 2022-2023.
Saat ini, proses pembangunannya telah rampung dan telah diserahterimakan pengelolaannya secara sementara kepada Pemerintah Kabupaten Wajo pada September 2023.
“Kementerian PUPR berharap, pasar rakyat Tempe Sengkang ini agar dimanfaatkan dan dikelola dengan baik. Yang utama, dipelihara dengan baik. Kemudian, karena pasar ini dibangun dengan konsep gedung hijau (green building), diharapkan kebersihannya juga harus dijaga dengan baik,” kata Diana.
Pasar Tempe Sengkang, yang merupakan pusat pendistribusian bahan kebutuhan pokok bagi masyarakat Kabupaten Wajo, dibangun pascabencana kebakaran yang terjadi pada Sabtu (24/8/2019). Waktu itu, seluruh los dan kios yang berada di Pasar Tempe Sengkang hangus.
Hal itu berdampak pada aktivitas perekonomian masyarakat, khususnya peredaran bahan kebutuhan pokok di sekitar kawasan perkotaan Sengkang ataupun Kabupaten Wajo secara luas.
Di beberapa kesepatan, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, pembangunan atau rehabilitasi pasar dilakukan dengan meningkatkan fungsi pasar sebagai sarana perdagangan rakyat sehingga menjadi bangunan yang aman, nyaman, bersih, tertata, dan lebih estetis (tidak kumuh).
“Diharapkan, infrastruktur pasar yang berkualitas dapat dirasakan langsung manfaatnya, terutama menjamin distribusi bahan pokok dan turut menggerakan sektor riil atau UMKM yang merata hingga pelosok desa di seluruh Indonesia,” ujar Menteri Basuki.
Menurut Kepala BPPW Sulawesi Selatan Koesworo Darpito, Pasar Tempe Sengkang ini dibangun dengan anggaran sebesar Rp 45,37 miliar. Dengan luas bangunan sebesar 9.777 meter persegi, Pasar Tempe Sengkang dibangun setinggi 2 lantai.
“Pada Pasar Tempe Sengkang terdapat 940 unit kios dan los. Saat ini sudah ditempati sekitar 40 persen pedagang dan telah beroperasi kembali,” kata Koesworo. (HRZ)
Baca Juga: Gedung Baru Pasar Aksara di Kota Medan Mulai Dihuni Pedagang