Sulawesi Tengah, Lintas – Pembangunan 71 unit hunian tetap tahap 2A pascabencana di Sulawesi Tengah hampir rampung. Pembangunan huntap ini menggunakan teknologi rumah tahan gempa (RTG) Rumah Instan Sederhana Sehat (Risha).
Menurut Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR Iwan Suprijanto, huntap itu nantinya akan dilengkapi dengan sarana dan prasarana pendukung. Alhasil, huntap akan menjadi hunian nyaman bagi masyarakat.
“Kami terus berupaya mempercepat proses pembangunan huntap tahap 2A. Kami juga menugaskan Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan (BP2P) Sulawesi II untuk terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah dalam proses pembangunan huntap tersebut,” ungkap Iwan dalam keterangan tertulis, Sabtu (6/5/2023).
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), melalui Direktorat Jenderal Perumahan, juga ikut bertanggung jawab terhadap ketersediaan hunian layak. Selain itu, hunian juga memiliki konstruksi bangunan yang aman dan berkualitas.
“Percepatan pembangunan huntap bukan hanya proyek, tetapi juga bagian dari operasi kemanusiaan agar masyarakat terdampak bisa segera pindah dan menempati hunian yang layak,” lanjut Iwan.
712 Unit di 14 Lokasi
Kepala Satuan Kerja Penyediaan Perumahan Provinsi Sulawesi Tengah Erpika Ansela Surira menyampaikan, huntap Tahap 2A akan dibangun sebanyak 712 unit dan tersebar di 14 lokasi. Hal ini berdasarkan data dari Satuan Kerja Penyediaan Perumahan Provinsi Sulawesi Tengah Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan (BP2P) Sulawesi II.
Sejumlah lokasi pembangunannya berada di Kabupaten Donggala, yakni di Desa Wani sebanyak 71 unit. Lalu, Tompe 1 (48 unit), Tompe 2 (83), Tompe 3 (165), Lende (78), Lompio (16).
Selanjutnya, di Desa Tanjung Padang (13), Lende Ntovea 1 (10), Lende Ntovea 2 (39), Lende Ntovea 3 (34), Ganti (17), Loli Dondo (16), Loli Saluran (18), dan lokasi mandiri di Kota Palu sebanyak 104 unit.
Saat ini, Satuan Kerja Penyediaan Perumahan Provinsi Sulawesi Tengah sedang menyelesaikan proses pembangunan huntap Tahap 2A pascabencana Sulteng sebanyak 71 unit rumah di Desa Wani, Kecamatan Tanantofea, Kabupaten Donggala. Seluruh unit huntap dibangun menggunakan teknologi RTG Risha.
Tipe 36 Plus
Unit huntap Tahap 2A pascabencana bertipe 36 plus di atas lahan ukuran 10 meter x 15 meter. Setiap unit memiliki ruang tamu, dua kamar tidur, dapur dan kamar mandi serta toren air di bagian belakang.
Pendanaan huntap berasal dari Central Sulawesi Rehabilition and Reconstruction Project (CSRRC). Kontraktor pelaksananya adalah Kerja Sama Operasional (KSO) antara PT Wijaya Karya Beton-PT Murni Konstruksi Indonesia dan manajemen konstruksi PT Indah Karya dan PT Widya Graha Asana.
“Secara konstruksi bangunan huntap sudah hampir rampung seluruhnya dan terus berkoordinasi dengan pemda sehingga asetnya bisa segera diserahterimakan untuk dihuni masyarakat,” ujarnya. (BAS)