Jakarta – Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mendorong pembangunan 4 Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Terpadu di provinsi Kalimantan Utara yang ditargetkan selesai tahun 2023.
Keempatnya adalah PLBN Terpadu Long Nawang di Kabupaten Malinau, sementara tiga lainnya terletak di Kabupaten Nunukan yaitu Long Midang, Labang serta Sei Pancang.
Pranala luar : Dukung Pengembangan Ekonomi Wilayah Perbatasan, Kementerian PUPR Targetkan Kalimantan Utara Miliki 4 PLBN Terpadu pada 2023
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan pembangunan tersebut tidak hanya untuk pos lintas batas negara, tapi juga dimaksudkan untuk menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru.
“Tidak hanya sebagai gerbang masuk namun menjadi embrio pusat pertumbuhan ekonomi wilayah yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat perbatasan,” tutur Basuki dalam keterangan tertulis, Senin (7/2/2022).
Selain itu, lanjut Basuki, pembangunan ini bertujuan untuk meningkatkan daya saing nasional, pemerataan hasil pembangunan dan mengurangi disparitas khususnya di wilayah terdepan, terluar dan tertinggal (3T).
Berita terkait : Kembangkan Ekonomi Perbatasan, 4 Pos Lintas Batas Negara di Kaltara Ditargetkan Rampung Desember 2022
Berdasarkan data Kementerian PUPR diketahui progres masing-masing pembangunan PLBN Terpadu di Kalimantan Utara adalah sebagai berikut.
Pertama, pembangunan PLBN Terpadu Long Nawang yang dimulai 3 September 2020 telah mencapai progres 33 persen dan ditargetkan selesai 25 Desember 2022. Pembangunannya memakan dana APBN senilai Rp 225,3 miliar.
Adapun lokasi PLBN ini berbatasan langsung dengan Long Busang di Sarawak, Malaysia. Pekerjaan yang sedang dilakukan meliputi bangunan utama, gudang, mess pegawai, tower air, gerbang Tasbara, masjid, foodcourt, power house dan plumbing (MEP), lansekap, juga bangunan penunjang.
Kedua, PLBN Terpadu Long Midang yang mulai dibangun 8 Oktober 2029 dengan target selesai 25 September 2023. Progres pembangunannya baru mencapai 5,63 persen. Pembangunannya menyerap dana APBN mencapai Rp 200,7 miliar.
Terdapat kendala dalam proses pembangunan PLBN Terpadu Long Midang yaitu akses mobilisasi peralatan dan material melalui jalur darat yang belum ada, serta tanah longsor di lereng sebelum kegiatan land clearing dan galian.
Ketiga, PLBN Terpadu Labang yang dimulai pembangunannya 25 November 2020 dan dirargetkan rampung 14 Desember 2022. Pembangunannya menghabiskan biaya Rp 210,7 miliar dengan progres 27,95 persen.
Terakhir pembangunan PLBN Terpadu Sei Pancang. PLBN ini mulai dikerjakan 24 Februari 2020 dengan target selesai 13 Juni 2022. PLBN Terpadu itu terletak di Kecamatan Sebatik Utara dan bisa ditempuh dalam waktu 3 jam dari Kota Tarakan. Saat ini proses pembangunannya telah mencapai 82,1 persen dan memakan biaya senilai Rp 248,58 miliar. (*)