JAKARTA, LINTAS – PT Jasamarga Transjawa Tol (JTT) tengah mempersiapkan langkah-langkah strategis untuk mengantisipasi kepadatan arus lalu lintas yang diperkirakan akan meningkat pada musim Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru).
Salah satu upaya penting dalam rangka meningkatkan kapasitas dan kelancaran arus lalu lintas adalah dengan mengoperasikan Gerbang Tol Satelit KM 71B di Ruas Tol Jakarta-Cikampek (Japek).
Pengoperasian gerbang tol ini diharapkan dapat membantu mengurangi kemacetan yang sering terjadi, terutama pada periode arus balik yang tinggi, seperti yang terjadi pada Hari Raya Idul Fitri tahun 2024.
Dalam sebuah surat resmi yang dikeluarkan oleh Direktur Utama PT Jasamarga Transjawa Tol pada 5 Agustus 2024, dijelaskan bahwa langkah ini diambil sebagai respons terhadap peningkatan volume lalu lintas yang signifikan di Gerbang Tol Cikampek Utama.
Pada puncak arus balik Hari Raya Idul Fitri 2024, tercatat adanya kenaikan lalu lintas sebesar 15,7 persen dibandingkan tahun sebelumnya, yang menjadi salah satu faktor penting yang mendorong perluasan kapasitas transaksi.
Kepadatan Lalin
Dengan dilaksanakannya pelebaran sebagian segmen Ruas Cipali, yang sebelumnya hanya memiliki dua lajur menjadi tiga lajur, diharapkan arus lalu lintas yang datang dari arah Transjawa, khususnya pada periode arus balik, dapat lebih lancar.
Namun, peningkatan kapasitas ini juga membawa dampak tingginya volume kendaraan yang keluar melalui Gerbang Tol Cikampek Utama. Untuk itu, penambahan kapasitas transaksi di gerbang tol ini menjadi sangat krusial.
Dalam rencana pengoperasian Gerbang Tol Satelit 71B, PT Jasamarga Transjawa Tol akan memanfaatkan lahan eks TIP KM 71 Jalur B. Tahap awal pengoperasian akan menggunakan lima gardu tol yang terdiri dari tiga gardu single dan dua gardu multi.
Pengoperasian ini akan dimulai pada musim liburan Nataru 2024 dan diharapkan dapat mengurangi kepadatan lalu lintas di Gerbang Tol Cikampek Utama, yang menjadi titik krusial pada musim liburan.
Direktur Operasi PT Jasamarga Transjawa Tol, Pratomo Bimawan Putra, menegaskan bahwa pengoperasian Gerbang Tol Satelit 71B merupakan bagian dari upaya perusahaan untuk memastikan kelancaran perjalanan selama periode Nataru.
“Kami mengantisipasi adanya peningkatan volume lalu lintas yang signifikan selama liburan Nataru 2024, dan pengoperasian Gerbang Tol Satelit 71B merupakan salah satu langkah penting untuk mendukung kelancaran arus kendaraan. Dengan adanya tambahan gardu tol dan pengaturan lajur yang fleksibel, kami yakin bisa mengurangi kemacetan, terutama saat kondisi arus balik yang sering terjadi pada musim liburan,” ujar Pratomo, dikutip Selasa (26/11/2024).
Ia juga menambahkan bahwa dalam tahap awal, meskipun ada keterbatasan kapasitas lajur kanalisasi karena belum dilaksanakannya pelebaran jalan antara KM 67 – 72, keberadaan gardu multi yang akan dioperasikan di Gerbang Tol Satelit 71B diharapkan dapat mendukung pelaksanaan contraflow apabila diperlukan, terutama pada saat arus lalu lintas padat seperti saat Lebaran.
Dengan berbagai langkah persiapan yang telah dilakukan, mulai dari pengoperasian Gerbang Tol Satelit 71B hingga pengaturan lajur dan gardu tol, diharapkan dapat meminimalkan kemacetan yang sering terjadi pada musim liburan besar.
Pratomo optimis bahwa peningkatan kapasitas ini akan memperlancar arus lalu lintas, memberikan kenyamanan bagi pengguna jalan, dan mengurangi dampak negatif yang ditimbulkan akibat kemacetan. (GIT)
Baca Juga: Pemerintah Tinjau Ulang Penerapan MLFF, Teknologi Dalam Negeri Jadi Pertimbangan