JAKARTA, LINTAS – Kementerian Pekerjaan Umum (PU) mulai menggerakkan sejumlah proyek prioritas setelah mengalami efisiensi anggaran. Wakil Menteri PU, Diana Kusumastuti, memastikan bahwa alokasi dana telah tersedia untuk proyek strategis seperti pembangunan irigasi, renovasi madrasah, serta preservasi jalan guna mendukung infrastruktur nasional.
Setelah pemerintah membuka blokir anggaran, proyek pembangunan irigasi di berbagai wilayah langsung dikebut. “Bersama Kementerian Keuangan (Kemenkeu), kita akan melaksanakan proyek irigasi yang diperkirakan mencakup 400 ribu hektare,” ujar Diana kepada awak media di Jakarta, Rabu (12/3/2025).
Program irigasi ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas pertanian, mengurangi risiko kekeringan, serta mendukung ketahanan pangan nasional. Infrastruktur irigasi yang memadai diharapkan dapat memperbaiki sistem distribusi air untuk lahan pertanian di berbagai daerah.
Renovasi 125 Gedung Madrasah Segera Dimulai
Selain irigasi, proyek Program Hasil Cepat Terbaik (PHCB) Madrasah juga menjadi prioritas utama. Renovasi dan pembangunan madrasah telah memasuki tahap lelang untuk 125 gedung madrasah. Program ini merupakan bagian dari inisiatif Presiden Prabowo dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia, khususnya di sekolah berbasis keagamaan.
Kementerian PU juga tengah fokus pada program preservasi jalan untuk memastikan kelancaran arus mudik Lebaran 2025. Peningkatan kualitas jalan di berbagai titik strategis dilakukan untuk mengurangi kemacetan serta meningkatkan keselamatan pengguna jalan.
Baca Juga: Percepat Target Perpipaan 100 Persen pada 2045, Menteri PU: BUMD Air Minum Harus Terlibat
Selain itu, anggaran untuk tanggap darurat bencana juga telah disiapkan guna merespons berbagai kejadian alam yang bisa mempengaruhi kondisi infrastruktur nasional.
“Setiap terjadi bencana, Kementerian PU akan merespons dengan cepat untuk memastikan akses jalan tetap dapat digunakan,” jelas Diana.
Dalam sektor pengelolaan air, hingga tahun 2024, Kementerian PU telah menyelesaikan pembangunan 61 bendungan. Sementara itu, tiga bendungan lainnya diproyeksikan rampung pada 2026, dengan satu bendungan tambahan yang masih dalam tahap konstruksi.
“Total akan ada 64 bendungan yang rampung pada 2026,” tambahnya.
Sebelumnya, Kementerian PU mengalami pemangkasan anggaran sebesar Rp 81,38 triliun dari total pagu anggaran 2025 yang semula mencapai Rp 110,95 triliun. Pemangkasan ini mengikuti Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2025 terkait efisiensi belanja APBN.
Dengan pemangkasan tersebut, Kementerian PU awalnya hanya mendapat alokasi Rp 29,59 triliun. Namun, setelah melalui revisi dan usulan tambahan, anggaran kementerian ini bertambah menjadi Rp 50,48 triliun.
Dengan tambahan ini, beberapa proyek infrastruktur dapat kembali dijalankan, termasuk pembangunan 8.000 titik Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3-TGAI) senilai Rp 1,8 triliun dan 1.025 titik proyek Cipta Karya senilai Rp 700 miliar. (GIT)