JAKARTA, LINTAS – Kementerian Pekerjaan Umum (PU) terus mempercepat pelaksanaan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 11 Tahun 2025 tentang Percepatan Peningkatan Konektivitas Jalan Daerah untuk Mendukung Swasembada Pangan dan Energi.
Program Inpres Jalan Daerah (IJD) ini menjadi langkah strategis pemerintah dalam meningkatkan konektivitas antarwilayah, memperkuat rantai pasok nasional, sekaligus memperbaiki kualitas jalan daerah di seluruh Indonesia.
Menteri PU Dody Hanggodo menjelaskan bahwa fokus pelaksanaan IJD tahun 2025 tidak hanya meningkatkan konektivitas antarwilayah, tetapi juga memastikan akses transportasi menuju sentra-sentra produksi pangan menjadi lebih lancar dan efisien.
“Inpres Jalan Daerah sesuai arahan Bapak Presiden untuk difokuskan men-support ketahanan pangan. Jadi memang tematiknya tahun ini lebih-lebih ke ketahanan pangan,” ujar Dody saat Media Briefing, di Kementerian PU Jakarta, Jumat (31/10/2025)
Menurut Dody, pelaksanaan IJD 2025 dilakukan secara bertahap. Pada Tahap 1, terdapat 234 kegiatan dengan total panjang 711,02 kilometer jalan dan 148,42 meter jembatan, yang melibatkan lebih dari 14.333 tenaga kerja lokal.

Sementara Tahap 2 terdiri atas 193 kegiatan, mencakup 567,73 kilometer jalan dan 6,8 meter jembatan, serta menyerap lebih dari 8.562 tenaga kerja lokal.
Dampak Sosial dan Ekonomi
Lebih lanjut, Dody menegaskan bahwa program IJD tidak hanya berfokus pada pembangunan fisik jalan semata, tetapi juga memberikan dampak sosial dan ekonomi yang signifikan bagi masyarakat.
“Program IJD bukan hanya memperbaiki jalan, tetapi juga membuka akses ekonomi baru. Infrastruktur jalan yang mantap akan memperlancar distribusi hasil pertanian, mempercepat mobilitas logistik, dan menumbuhkan pusat-pusat ekonomi baru di daerah,” tuturnya.
Kementerian PU mencatat, hingga saat ini tingkat kemantapan Jalan Nasional telah mencapai 95,22%, sedangkan jalan daerah provinsi dan kabupaten/kota baru mencapai 69,64%. Melalui Program IJD, pemerintah berkomitmen memperkecil kesenjangan tersebut.
Lebih dari 70% kegiatan IJD tahun 2025 diarahkan untuk mendukung kawasan pangan nasional, sedangkan sisanya difokuskan pada sektor pariwisata, industri, dan transmigrasi.
Baca Juga: Kementerian PU Kebut Penyelesaian Proyek Tol dan Akses Bandara IKN, Ditarget Rampung 2027
Dody berharap, dengan peningkatan efisiensi distribusi bahan pangan dan hasil produksi daerah, program ini dapat memperkuat fondasi menuju swasembada pangan nasional sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih merata di seluruh wilayah Indonesia. (CHI)





